Ada Nyi Roro Kidul di Pentas Diponegoro

Reporter

Sabtu, 28 Februari 2015 13:32 WIB

Seniman teater Landung Simatupang membacakan kisah penangkapan Pangeran Diponegoro saat pementasan pembacaan dramatik 'Sang Pangeran di Keresidenan' di Museum Diponegoro, Magelang, Jawa Tengah, 24 November 2013. Dok. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Aktor dan sutradara teater Landung Simatupang kembali mementaskan pembacaan drama- banjaran Pangeran Diponegoro. Pentas pembacaan dramatik di Goethe Haus, Jumat malam, 27 Februari 2015 ini mengisahkan perjalanan hidup Diponegoro sejak lahir hingga meninggal. Yang unik dalam pentas tersebut, Ratu Pantai Selatan, Nyi Roro Kidul juga ikut dihadirkan oleh sang sutradara, Landung Simatupang.

“ Memang ada di buku. Sengaja juga ditampilkan yang mistis juga. Semua dieksekusi mas Landung,” ujar Ina Prihaksiwi, Pelaksana Produksi pementasan kepada Tempo, Sabtu, 28 Februari 2015.

Nyi Roro Kidul sengaja ditampilkan dalam satu bagian pentas semalam. Bagian ini menceritakan pertemuan Nyi Roro Kidul dan Pangeran Diponegoro. Dalam pentas, Diponegoro yang sedang menyepi bertirakat digambarkan bertemu dengan Sang Ratu yang berbusana serba hijau. Landung bertindak sebagai narator bersama Kironi Sodewo dan Annisa Hertami.

Dalam buku buku Kuasa Ramalan (2007)—biografi Diponegoro karya sejarawan Inggris, Peter Carey—dan Babad Diponegoro (1831-1832) disebutkan Sang Pangeran bertemu Nyi Roro Kidul. Diponegoro bertemu dalam ziarahnya di beberapa tempat di Pantai Selatan.

Diponegoro memang dikenal melakukan ziarah di beberapa tempat sejak 1805. Selain mengunjungi makam para wali, dia juga mengunjungi makam leluhurnya, Sultan Agung dan napak tilas tempat leluhurnya di gua-gua di Pantai Selatan. Selama ziarah,napak tilas dan menyepi, Pangeran Diponegoro selalu membawa serta tongkatnya, Kyai Cokro. Tongkat sepanjang 153 sentimeter .

Tongkat ini yang berasal dari Kerajaan Demak pada abad 16 ini diberikan 1815. Terbuat dari besi sepanjang 153 sentimeter dengan cakram pelindung berbentuk bulat, cakra,yang dalam mitologi Jawa cakra adalah senjata dewa Wisnu.

Pentas yang digelar ini ditonton oleh banyak anak muda. "Pentas dan ceritanya oke, runut dari Pangeran Diponegoro lahir hingga meninggal . Terkejut juga pas muncul Nyi Roro Kidul dan Pangeran Diponegoro," ujar Vennie, salah satu penonton.

DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

1 hari lalu

Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

Agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun ini melibatkan siswa-siswi SMA, mulai dari persiapan, pemain, penulisan cerita, kostum, hingga tata cahaya

Baca Selengkapnya

Goethe-Institut Memperingati 100 Tahun Berpulangnya Penulis Legendaris Franz Kafka

26 Februari 2024

Goethe-Institut Memperingati 100 Tahun Berpulangnya Penulis Legendaris Franz Kafka

Tahun ini menandai seabad berpulangnya penulis Franz Kafka. Goethe-Institut memperingati dengan berbagai acara di 36 negara, termasuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

2 Siswa SMA akan Wakili Indonesia di Olimpiade Bahasa Jerman di Gttingen

17 Januari 2024

2 Siswa SMA akan Wakili Indonesia di Olimpiade Bahasa Jerman di Gttingen

Dua siswa SMA Indonesia yang menang dalam Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional akan berkompetisi di Jerman pada bulan Juli. Mereka akan mewakili Indonesia dalam ajang internasional

Baca Selengkapnya

IFI dan Goethe Institut Bandung Gelar Pameran Material Identities Karya 4 Desainer

29 Oktober 2023

IFI dan Goethe Institut Bandung Gelar Pameran Material Identities Karya 4 Desainer

Pameran yang merupakan hasil program residensi selama dua bulan di Bandung itu menampikan kekaryaan Deborah Ram Mozes dan Regina Dyani dari Bandung.

Baca Selengkapnya

Science Film Festival 2023, Ada Agenda Restorasi Ekosistem PBB dan Peran Serta Universitas

22 Oktober 2023

Science Film Festival 2023, Ada Agenda Restorasi Ekosistem PBB dan Peran Serta Universitas

Penonton Science Film Festival di Indonesia tahun ini menjadi yang kedua terbesar.

Baca Selengkapnya

Science Film Festival ke-14 Dibuka, Goethe-Institute: Sains Bisa Menyenangkan

21 Oktober 2023

Science Film Festival ke-14 Dibuka, Goethe-Institute: Sains Bisa Menyenangkan

Festival film Goethe-Institut ini merupakan perayaan komunikasi sains di Asia Tenggara dan Selatan, Afrika, serta Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

16 Oktober 2023

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Library of Things, Perpustakaan untuk Pinjam Barang Elektronik Milik Goethe-Institut

13 Oktober 2023

Library of Things, Perpustakaan untuk Pinjam Barang Elektronik Milik Goethe-Institut

Pusat kebudayaan Jerman Goethe-Institut Jakarta meluncurkan layanan Library of Things, perpustakaan untuk meminjam sejumlah barang elektronik.

Baca Selengkapnya

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

4 September 2023

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

30 Agustus 2023

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal

Baca Selengkapnya