TEMPO.CO, Jakarta—Aroma kemenyan tercium dari kamar 308, Samudra Beach Hotel, Palabuhan Ratu, Jawa Barat. Kamar ini, memang bukan kamar biasa karena hanya diperuntukkan bagi tamu istimewa, yaitu Ratu Kidul yang dipercaya sebagai penguasa Laut Selatan Jawa. “Auranya memang berbeda,” kata Uspi Hendrik, pegawai Hotel Samudra yang bertugas menemani Tempo berkunjung pada 23 Januari 2015 lalu. (Baca: Cerita Basoeki Abdullah Sujud Nyai Roro Kidul)
Menurut Hendrik, kamar itu memang sering dikunjungi oleh mereka yang punya hajat khusus. “Istilahnya punya kaul,” ujar dia. Mereka yang punya kaul, dan terkabul, bakal datang kembali membawa berbagai macam barang. Mulai dari kosmetik Chanel, kebaya, hingga kertas pelapis dinding, semuanya merupakan sumbangan para peziarah. “Itu semua hadiah dari mereka yang kaulnya terkabul,” kata Hendrik. (Baca: Dua Lukisan Raden Saleh Selesai Direstorasi)
Hendrik melarang para pengunjung untuk mengambil foto di dalam kamar 308. “Ini sudah menjadi kebijakan dari manajemen hotel,” kata dia. Awalnya, para pengunjung dibebaskan untuk berfoto di kamar itu. Namun, sejak ada pengambilan gambar film di Hotel Samudra, pihak hotel mulai melarang pengunjung ataupun peziarah untuk mengambil foto di dalam kamar. “Ini gara-gara mereka (kru film) mengambil gambar dalam kamar ini secara diam-diam,” kata Hendrik. (Baca: Lukisan Karya Van Gogh Teronggok Lama di Loteng)
“Pihak hotel trauma atas kejadian itu,” ujar Hendrik. Itu sebabnya dia juga melarang Tempo untuk mengambil gambar di dalam kamar tersebut. Kamar 308 sendiri menampung replika lukisan RAtu Kidul karya pelukis Basoeki Abdullah. Replika terbesar yang ada di dalam kamar itu, diperlakukan bak altar oleh para peziarah. Ada sekitar 10 botol minuman bersoda dengan ukuran 1,5 liter di depan lukisan berjudul Nyai Roro Kidul yang aslinya berada di Istana Bogor itu. Ada juga seikat buah lengkeng serta ratusan surat ataupun foto dari para peziarah yang percaya pada legenda tersebut. (Baca:AirAsia Bisa Hanyut ke 'Kerajaan Nyi Roro Kidul' )
Hendrik mengatakan pihak hotel memang memungut bayaran untuk mereka yang hendak berziarah ataupun sekedar melihat kamar. Untuk satu jam berdoa dalam kamar 308, para pengunjung harus membayar Rp 600 ribu. Sedangkan, untuk berkunjung saja, pengunjung dikenakan biaya Rp 25 ribu per orang. “Sebenarnya sih, kalau mau minta macam-macam ya jangan kesini. Minta ke Allah saja,” kata Hendrik yang mengaku pernah bertemu Nyai Roro Kidul dalam mimpi.
SUBKHAN
Berita terkait
Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina
51 hari lalu
Demonstran Aksi Palestina merusak lukisan Arthur Balfour, politikus Inggris yang pada 1917 berjanji memberikan rumah bagi Yahudi di Palestina
Baca SelengkapnyaCerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya
25 Februari 2024
Menurut Rizky, pameran lukisan karya Barli juga untuk memberi kesempatan bagi orang untuk melihat karya aslinya.
Baca SelengkapnyaUlang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni
9 Februari 2024
Karya unik yang bisa dijumpai di Grey Art Gallery adalah Self Potrait by Van Gogh, 2022. Pembuatnya Abdi Setiawan, menggunakan potongan arang kayu.
Baca SelengkapnyaAyurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung
14 Januari 2024
Pada pameran tunggal kali ini, Ayurika lebih berfokus untuk menampilkan gambar wajah bercorak realis ekspresif.
Baca SelengkapnyaAkhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal
18 Desember 2023
Banyak seniman asal Bali menggelar pameran tunggal karya mereka di Bandung, dua di antaranya mengadakannya akhir tahun ini.
Baca SelengkapnyaIntip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft
27 Agustus 2023
Seorang seniman bernama Putu Bonus Sudiana mencoba tantangan baru dengan melukis di bodi motor listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft.
Baca SelengkapnyaKarya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik
14 Agustus 2023
Djoko Pekik meninggal 12 Agustus 2023. Berikut beberapa karya fenomenalnya antara lain Berburu Celeng dan Sirkus Adu Badak.
Baca SelengkapnyaPameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik
6 Agustus 2023
Pada pameran lukisan terbarunya kali ini, mereka melukis pemandangan alam bergaya naturalis dan realis seperti lanskap, sungai, dan hutan.
Baca SelengkapnyaKelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi
6 Agustus 2023
Keragaman itu menunjukkan independensi masing-masing anggota kelompok AbstraX dalam percariannya tentang makna dan arti penting lukisan.
Baca SelengkapnyaLanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak
7 Juli 2023
Cipuk mengaku lebih menyukai lukisan lanskap yang sepi yang membuatnya bisa berdialog dengan diri sendiri dan Sang Pencipta Alam.
Baca Selengkapnya