Cerita Basoeki Abdullah Sujud Ratu Kidul
Senin, 2 Februari 2015 17:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Pengalaman itu sudah terjadi lebih dari 30 tahun lalu, tapi Cicilia Sidhawati, putri kedua pelukis Basoeki Abdullah, mengaku masih merinding jika menceritakannya kembali. Menurut perempuan berusia 42 tahun ini, pengalaman pribadinya itu belum pernah ia ungkapkan kepada media massa. “Hanya saya ceritakan ke teman-teman saja. Itu pun karena terpancing setelah mendengar cerita mistis mereka,” kata Cicilia saat ditemui di Museum Basoeki Abdullah, Selasa 27 Januari 2015 lalu. (Baca: Dua Lukisan Raden Saleh Selesai Direstorasi)
Cicilia bercerita, ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, ia diajak ayah dan ibunya, Nataya Nareerat, menginap di Hotel Samudra Beach (kini Inna Samudra Beach) di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Dia mengaku lupa kapan waktu persis kejadian ini. Ketika ayah dan ibunya sedang berada di meja penerima tamu untuk check-in, Cicilia yang sedang bermain di sekitar lobi didatangi seorang perempuan.
“Cantik sekali, ayu khas Indonesia, kulitnya putih, rambutnya panjang dan memakai syal hijau,” ujar Cicilia mendeskripsikan sosok perempuan tersebut. Yang membuat Cicilia heran, perempuan itu tidak takut mengenakan syal berwaran hijau. Padahal, dia dan semua anggota keluarga dan rombongan yang datang ke hotel itu dilarang keras mengenakan pakaian berwarna hijau. (Baca: Lukisan Karya Van Gogh Teronggok Lama di Loteng)
“Perempuan itu bertanya, 'Bapakmu mana?',” kata Cicilia menirukan perempuan itu yang bertutur dengan logat Jawa yang kental. Tanpa menjawab, Cicilia berlari ke arah ayahnya untuk memberitahukan kalau ada yang mencari. Tapi, belum selesai Cicilia mengatakan kepada Daddy---panggilan sayang Cicilia untuk Basoeki Abdullah---perempuan tersebut telah menghilang. “Daddy sih sudah paham kalau itu Ratu Kidul yang sudah menanti kedatangannya,” ujar Cicilia.
Kedatangan Basoeki Abdullah ke hotel yang pembangunannya bersamaan dengan Hotel Indonesia itu memang untuk melukis Ratu Kidul penguasa Laut Selatan. “Daddy memang mengatakan mau melukis Ratu Kidul. Dalam bayangan saya yang masih anak-anak waktu itu, Ratu Kidul itu semacam dewi laut, yang pasti bukan berwujud manusia,” kata perempuan kelahiran Bangkok, 13 Oktober 1972 ini.
Cicilia mengaku melihat ayahnya keluar dari kamar tempat mereka menginap dan menuju kamar nomor 308 yang dipercaya sebagai kamar yang dihuni Ratu Kidul “Saya kan mau tahu jadi saya ikut saja Daddy keluar, tapi ibu saya melarang karena sudah tengah malam. Tapi saya sempat melihat Daddy sujud di depan pintu kamar itu, bukannya mengetuk pintu,” ujarnya. (Baca: Lukisan Tersembunyi di Tepi Buku Tua)
Cicilia mengatakan tidak tahu lagi apa yang dilakukan ayahnya di dalam kamar 308 itu. “Yang pasti setelah itu Daddy kembali ke kamar dan langsung melukis. Cepat sekali selesainya dan perempuan yang ada di lukisan itu, ya perempuan yang menemui saya di lobi tadi,” ujar Cicilia sambil mengusap lengannya. “Nih, saya masih merinding, lho,” dia menambahkan.
Menurut Cicilia, lukisan yang dibuat ayahnya itu kini dimiliki oleh PT Gudang Garam di Kediri. Lukisan berjudul Kanjeng Ratu Kidul itu menggambarkan sosok perempuan yang mengenakan mahkota dengan rambut panjang terurai seolah muncul dari dalam lautan diiringi riak-riak ombak putih. Di antara riak-riak ombak itu terdapat kuda-kuda yang sedang berlarian. Kini, di dalam kamar 308 Hotel Inna Samudra Beach itu terpajang lukisan reproduksinya yang ditanda-tangai oleh Basoeki Abdullah pada 1981 dan dibubuhi tulisan: “Nyaosaken gambaran panjenengan dalem kanjeng pengetan. Saking abdi dalem, Basoeki Abdullah.”
DODY HIDAYAT
VIDEO TERKAIT: