Gadis Indo Jelita Si Pemulung Sampah  

Reporter

Editor

Heru Triyono

Senin, 19 Januari 2015 09:36 WIB

Angela Jelita Richardson, penggerak Clean Up Jakarta, 14 Januari 2015. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta - Jari lentik gadis berdarah Inggris-Jawa itu sibuk membereskan botol air mineral yang terserak di pelataran Galeri Hadiprana di Kemang Raya, Jakarta Selatan, Rabu pekan lalu, 13 Januari 2015. Angela Jelita Richardson, nama si gadis, punya kesan buruk terhadap sampah botol mineral di jalanan.

Saat menggelar Clean Up Jakarta Day beberapa bulan lalu, ia banyak menemukan botol air mineral yang berisi air kencing yang dibuang sembarangan. Padahal daerah yang dibersihkannya adalah kawasan Sudirman-Thamrin, daerah elite. “Itu terjadi karena tidak tersedianya toilet umum di jalan. Biasanya lelaki melakukan kebiasaan ini. Mereka pee (kencing) di dalam botol air mineral, lalu membuangnya sembarang,” ujar Angela.

Bagi perempuan kelahiran London 32 tahun silam itu, sampah tidak harus dipandang sebagai benda yang menjijikkan. Menurut dia, perilaku orang dalam memperlakukan sampah harus dibenahi. Dia menyatakan sering melihat warga Jakarta yang bermobil melempar sampahnya begitu saja ke jalan. “Mereka seharusnya memikirkan bagaimana dampak selanjutnya, seperti penyakit yang dapat ditimbulkan dari sampah itu,” katanya.

Angel lantas memikirkan cara menyadarkan masyarakat sekaligus membersihkan Jakarta. Maka terciptalah Clean Up Day Jakarta, gerakan gotong royong membersihkan sampah di Jakarta, yang sudah berlangsung dua tahun berturut-turut sejak 2013.

Dia mulai menyebarkan gagasannya melalui media sosial, jaringan pertemanan antar-sesama ekspatriat, hingga menemui orang dari pintu ke pintu.

Melalui tempat kerjanya, majalah Indonesia Expat, Angela kemudian mengajak ribuan ekspatriat dan bahkan beberapa pucuk pimpinan perusahaan asing untuk turun ke jalan membersihkan sampah dan memberi dukungan dana. Dia juga melibatkan sejumlah komunitas bersih-bersih di Jakarta dalam kegiatan Clean Up Jakarta Day, seperti Bersih Nyok dan Komunitas Ciliwung. Walhasil, dalam Clean Up Jakarta Day pertama pada Oktober 2013, sekitar 5.000 relawan bergotong royong membersihkan Jakarta dan pada Oktober tahun lalu jumlah sama juga tercapai.

CHETA NILAWATY



Berita lainnya:



Drone, Seperti Burung Dara yang Bisa Kembali


Advertising
Advertising


Drone, Menggantikan Tren Remote Control Mobil



Wow, Makanan Warteg pun Bisa Disulap Sekelas Hotel


Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya