Di Balik 98: Kisah Cinta di Masa Reformasi

Reporter

Senin, 12 Januari 2015 09:59 WIB

Pemeran film Dibalik 98 bersama sutradara Lukman Sardi dalam konfrensi pers Dibalik 98 di Djakarta Theater XXI, 07 Januari 2015. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Judul film ini begitu gagah, Di Balik 98. Tak salah bila orang menganggap film ini adalah satu upaya untuk mengungkap kebenaran dalam peristiwa kerusuhan Mei 1998, yang hingga sekarang memang belum juga terang. (Baca: Pro-Kontra 'Di Balik 98', Lukman Sardi Kecewa)

Tapi Lukman Sardi menegaskan film yang disutradarainya itu jauh dari upaya tersebut. “Film ini bukan tentang pengupasan peristiwa 98 karena belum kapasitas saya. Film ini adalah film tentang keluarga, tentang cinta,” ujarnya dalam konferensi pers film ini di Djakarta Theater, 7 Januari lalu. Di Balik 98, menurut Lukman, hanyalah kisah fiksi yang berlatar belakang peristiwa Mei 1998.

Di Balik 98—yang merupakan debut Lukman sebagai sutradara—memiliki plot bercabang-cabang. Ada cerita Diana (Chelsea Islan), mahasiswi muda Universitas Trisakti yang aktif berdemo di kampusnya, meski ditentang keras keluarganya. Ada juga kisah ayah yang lugu (Teuku Rifnu Wikana) yang hidup menggelandang sebagai manusia gerobak di Jakarta bersama anak lelakinya. Masing-masing karakter memiliki problema yang dihubungkan oleh satu benang merah: peristiwa kerusuhan pada Mei 1998. (Baca: Lukman Sardi: 'Di Balik 98' Bukan Film Sejarah)

Tentu saja, sebagai film yang memilih latar peristiwa nyata, film ini tak cuma berkutat pada tokoh-tokoh rekaan. Tokoh-tokoh yang memiliki kedudukan penting ketika peristiwa berdarah itu terjadi juga ikut disinggung. Lewat akting Amoroso Katamsi, aktor yang juga memerankan tokoh Soeharto dalam Djakarta 1966 dan Penumpasan Pengkhianatan G30 S PKI— misalnya, Lukman mencoba menghadirkan sosok Soeharto, Presiden Indonesia saat itu, dengan lebih menonjolkan sisi manusiawinya.

Soeharto di film ini digambarkan begitu melankolis menghadapi detik-detik kejatuhannya. Sosok sepuh itu tidak banyak bicara. Ia lebih sering tafakur, memandang satu per satu foto keluarga, melihat ke luar jendela pesawat atau mobil, dengan tatapan mata nanar. “Bagian-bagian seperti ketika Pak Harto sedang sendirian, memang interpretasi dan dramatisasi dari sutradara yang merupakan bagian dari proses kreatif,” Lukman menuturkan. (Baca: Adian: Film 'Di Balik 98' Jangan Mencuci Orde Baru)


Lukman boleh saja mengatakan Di Balik 98 hanyalah sebuah film tentang cinta atau keluarga. Namun adegan “rekonstruksi ulang” dari beberapa peristiwa politik tetap mendapat porsi yang lumayan banyak. Contohnya, ketika Wiranto mengumpulkan para petinggi-petinggi TNI dan menginstruksikan agar korban tidak jatuh dalam demo, atau adegan di kantor Harmoko sebelum ia menggelar konferensi pers yang meminta Soeharto mundur. Lukman mengatakan peristiwa-peristiwa politik semacam itu tetap dimasukkan dalam filmnya, untuk penguatan karakter. “Jadi membuat suasana yang terjadi semakin kental,” ujarnya.

Lukman mengaku dalam merekonstruksi salah satu peristiwa kelam dalam sejarah Indonesia itu ia berpedoman pada sumber-sumber yang bisa dipertanggungjawabkan. Salah satunya adalah buku kesaksian B.J. Habibie, Detik-Detik yang Menentukan pada Tahun 1998. (Baca: Adian Napitupulu: Wiranto Danai 'Di Balik 98'?)

Produser Di Balik 98, Affandi Abdul Rachman, mengatakan, sebelum membuat film, mereka banyak mendatangi tokoh-tokoh politik di zaman itu. Affandi menegaskan, ia dan Lukman sengaja lebih menggali sisi manusiawi dari reformasi ketimbang persoalan-persoalan yang sumber informasinya masih sumir, kontroversial, atau masih dipertanyakan, demi menghindari konflik. “Visi Lukman tentang tujuan film ini sama dengan saya, menggali sisi manusiawi reformasi. Karena itu, ia yang dipilih sebagai sutradara film ini,” ujarnya.


Lukman dan Affandi mungkin ingin penonton melihat film mereka tanpa prasangka macam-macam. Tapi, rupanya, Di Balik 98 telah menuai kontroversi, bahkan sebelum ditayangkan di bioskop. Lewat pernyataan tertulisnya, Adian Napitupulu, anggota DPR dari PDI Perjuangan yang juga bekas aktivis 98, mengatakan ia mendengar kabar bahwa Wiranto ikut mendanai film ini. “Saya berharap agar film itu tidak menjadi film yang ikut memutarbalikkan sejarah dan menghilangkan makna perjuangan dari gerakan 98,” ujar Adian dalam pernyataan tertulisnya.


Lukman membantah tuduhan bahwa Wiranto ikut mendanai filmnya. Ia juga meminta agar berbagai pihak tak buru-buru menghakimi bahwa film ini adalah pemutarbalikan fakta sejarah. Apalagi, film ini baru dirilis ke bioskop pada 15 Januari mendatang. “Saya berharap mereka menonton dulu film ini secara komplet,” ujarnya. (Baca: Lukman Sardi : Bikin Film Pertama Sudah Ada Somasi)

Di Balik 98


Sutradara: Lukman Sardi
Penulis Naskah: Syamsul Hadi, Ifan Ismail
Pemain: Chelsea Islam, Boy William, Amoroso Katamsi, Donny Alamsyah, Ririn Ekawati, Teuku Rifnu Wikana, Fauzi Baadila
Produksi: MNC Pictures

RATNANING ASIH | EVIETA FADJAR | DEWI SUCI RAHAYU

Terpopuler
Ini Film Slamet Gundono Dalang di Kolong Ranjang
Tora Sudiro, Sulitnya Main Film Silat
Hanung Bramantyo Bikin Film Hijab
Tora Sudiro Diet Ketat Setelah Ditelepon Produser
Hanung Bramantyo Berhitung Waktu Pas Rilis Film


Advertising
Advertising


Berita terkait

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

2 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

3 hari lalu

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

4 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

10 hari lalu

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be

Baca Selengkapnya

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

11 hari lalu

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

12 hari lalu

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.

Baca Selengkapnya

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

15 hari lalu

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.

Baca Selengkapnya

Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

17 hari lalu

Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal

Baca Selengkapnya

7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

18 hari lalu

7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.

Baca Selengkapnya

Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

19 hari lalu

Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya