Aktor Darius Sinathrya (kiri) tertawa saat berbincang dengan Tora Sudiro dalam konferensi pers film "Kacaunya Dunia Persilatan" di Jakarta, 9 Januari 2015. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Tora Sudiro berperan sebagai Si Buta dari Gua buat Elu dalam film komedi Kacaunya Dunia Persilatan.
Ia mengatakan, karena berperan sebagai orang buta, ia harus terus memejamkan matanya selama syuting. "Ini film tersulit, karena selama syuting saya tidak lihat apa-apa. Satu-satunya pemain yang tidak tahu sama sekali kondisi lokasi syuting itu saya," katanya sambil terbahak-bahak.
Tora menerangkan, sebelum syuting, dia harus berlatih silat. Ia hanya diberi waktu tiga minggu untuk berlatih koreografi silat. "Pas adegan berantem, dikasih waktu 2,5 jam. Gimana caranya kelihatan oke dibanding Iko Uwais yang sudah latihan silat dari kecil dan 11 hari diberi waktu perankan satu adegan saja," katanya sambil tertawa.(Baca : Tora Sudiro, Buka Bisnis Rumah Produksi)
Tora mengatakan dunia perfilman sudah berganti ke masa baru. Banyak artis baru yang bermunculan. "Saya juga artis baru, baru jarang calling-an," katanya bercanda. (Baca : Tora Sudiro, Diet Keras Setelah Produser Telepon)
Ia menjelaskan, tidak ada formula khusus yang bisa meramalkan mana film laku mana yang tidak. Menurut dia, bisa saja film bagus tapi penontonnya sedikit. Sebaliknya, film yang dibuat seadanya bisa laku keras.
"Bikin film bagus tapi enggak ada yang nonton. Film saya Roman Picisan tahun 2010 enggak laku, tapi film Benci Disko pada 2009 laku sampai sekarang. Ramuan film tidak ada yang tahu. Agak gaib," kata pengagum Dwi Sasono dan Tio Pakusadewo ini.