TEMPO.CO , Makassar: Mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Makassar duduk membentuk lingkaran di lantai. Sekitar 30 orang hadir dalam acara “Bincang-bincang Literasi” yang digelar di lantai dasar perpustakaan Universitas Hasanuddin, Rabu lalu, 15 Oktober 2014.
Sebelum memulai perbincangan, seluruh peserta diminta menuliskan satu tema di atas selembar kertas. Lalu dipilih secara acak satu usulan. Satu yang terpilih itu mengangkat tema “Waktu mahasiswa lebih banyak dihabiskan menonton film ‘bokep’ (porno) daripada membaca.”
Tema ini langsung saja menghadirkan banyak persepsi. Ibe S. Palogai, mahasiswa sastra Universitas Hasanuddin, misalnya. Dia beranggapan bahwa tontonan yang disajikan di layar televisi nasional lebih parah daripada film porno. “Buat saya, film Korea itu kategori ‘bokep’, lebih parah lagi sinetron Ganteng-ganteng Serigala,” katanya.
Irsan—mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin—juga menilai tayangan-tayangan sinetron sangat tidak mendidik. Adapun membaca, kata dia, dinilai belum menjadi sebuah kebutuhan kebanyakan orang.
Berita terkait
Napi Kasus Video Pornografi Anak di Lapas Tangerang Dilarikan ke Rumah Sakit
2 hari lalu
Napi kasus video pornografi anak yang jadi bagian jaringan internasional dilarikan ke rumah sakit. Dihukum 14 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Berikut Sejumlah Kontroversi Nurul Ghufron
12 hari lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, mendapat sorotan publik. Berikut sejumlah kontroversi Nurul Ghufron.
Baca SelengkapnyaKecanduan Pornografi Meningkat sejak Pandemi, Begini Kata Pakar
27 hari lalu
Kecanduan pornografi meningkat di masa pandemi Covid-19 bahkan anak yang masih kecil pun sudah terpapar.
Baca SelengkapnyaAnak Hobi Bermain Game, Orang Tua Diminta Perhatikan Ratingnya
28 hari lalu
Orang tua diminta mengawasi anak ketika bermain game dengan memperhatikan rating atau klasifikasi yang tertera sesuai usia anak.
Baca SelengkapnyaCerita Shobur Membangun Jaringan Pornografi Anak Lintas Negara di Grup Telegram
51 hari lalu
Terpidana kasus jaringan pornografi anak Muhamad Shobur menceritakan bagaimana ia membuat jaringan pornografi anak melalui aplikasi Telegram.
Baca SelengkapnyaPuncak Gunung Es Pornografi Anak di Indonesia, Terbongkar Karena Informasi dari FBI
51 hari lalu
Kasus pornografi anak di Indonesia ibarat puncak gunung es yang melibatkan jaringan internasional. Terbongkar setelah ada informasi dari FBI.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Kode Transaksi Jual Beli Konten Pornografi Anak di Media Sosial
51 hari lalu
Terdapat kode khususn yang diberikan saat seorang pelaku ingin membeli konten video pornografi anak.
Baca SelengkapnyaWawancara Eksklusif Shobur Pelaku Utama Jaringan Video Porno Anak: Tutup Lembaran Hitam
52 hari lalu
Berawal dari main game online dan membelikan makanan, Shobur merekrut anak-anak untuk menjadi pemain video porno. Peminatnya dari luar negeri
Baca SelengkapnyaBerbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar
53 hari lalu
Polisi menangkap enam orang anggota orkes musik kelilng usai viral video perbuatan asusila dua personelnya
Baca Selengkapnya5 Terdakwa Pembuat Ribuan Video Porno Anak Jalani Persidangan di PN Tangerang
26 Februari 2024
Para terdakwa pembuat video porno anak itu menjual ribuan video hingga ke jaringan internasional.
Baca Selengkapnya