Group Band GIGI mengadakan konferensi pers di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, (23/11). Peringati 20 tahun Gigi, Band Gigi akan berangkat ke London untuk rekaman di studi Abbey Road di London, Inggris. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Entah sudah berapa banyak panggung tempat GIGI menunjukkan kebolehannya. Namun, dari puluhan, atau mungkin ratusan panggung itu, konser tunggal pada 11 Januari 2008 di Yogyakarta mereka ingat sebagai konser yang tak terlupakan dan paling berkesan. "Konser yang itu paketnya lengkap banget. Ada workshop, keliling kampus-kampus. Paling berkesan, deh," kata Budjana kepada Tempo, Rabu, 26 Maret 2014, di Tebet, Jakarta Selatan.
Penonton konser yang mendapat izin langsung dari Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X itu membeludak hingga nyaris 100 ribu orang. Pertunjukan bertajuk Peace, Love 'n Respect di Stadion Mandala Krida itu benar-benar hanya menampilkan GIGI tanpa bintang tamu atau penampil lain. "Udah kayak konser band luar negeri," kata Armand, yang mengaku bernyanyi 2,5 jam dalam konser malam itu.
Mungkin konser itu tak terlupakan bukan hanya karena sambutan penggemar, tapi juga penolakan sejumlah orang. Sekelompok orang berdemo menentang kedatangan grup musik yang baru saja merayakan ulang tahun ke-20 ini. Mereka membuat spanduk besar berisi harapan agar konser batal. Protes itu tentu membuat khawatir personel GIGI yang membawa anak, istri, dan orang tua. "Bahkan ada isu kami mau diculik," kata Budjana. "Kalau sendiri sih enggak apa-apa. Ini kita bawa keluarga lengkap, kan jadi khawatir." (baca juga: Pemilu, Konser Ultah Gigi Ke-20 Diundur )
Beruntung, akhirnya konser berjalan lancar hingga selesai. Semua orang puas atas pertunjukan itu. Namun ada yang membuat mereka terkekeh ketika sang manajer mencoba berdialog dengan para pendemo itu. Dia menghubungi pemimpin demo melalui sambungan telepon. "Ternyata, ringback tone orang itu malah lagu 11 Januari," ujar Armand sambil tertawa. "Mungkin dia enggak tahu kalau itu lagu GIGI." (Baca: Band Gigi Mau Tampil di Kampanye Partai, Asal...)
Dikepung Bencana, Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
54 menit lalu
Dikepung Bencana, Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
Akibat dikepung bencana, Kabupaten Garut Jawa Barat, tetapkan status Tanggap Darurat Bencana. Selain gempa bumi 6,2 Magnitudo yang baru terjadi kemarin, daerah ini juga tengah dilanda bencana pergerakan tanah. Tiga warga diantaranya tertimbun longsor dan 48 Kepala Keluarga mengungsi.
Gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024 pada sekitar jam 23.29 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB memberi imbauan kepada warga yang terdampak gempa tersebut.