TEMPO.CO, Jakarta - Mesir melarang film Noah diputar di negaranya. Larangan itu disiarkan melalui Al-Azhar, lembaga besar Islam di Mesir. Al-Azhar menganggap Noah mengandung pertentangan antara figur rasul, nabi, dan sahabat Nabi Muhammad SAW. Dalam fatwanya, Al-Azhar menyatakan Noah memprovokasi perasaan para penganut agama yang ada dalam film itu.
Sedangkan direktur konten media pada Media Center Nasional Uni Emirat Arab, Juma Al-Leem, mengatakan ada adegan yang bertentangan antara Al-Quran dan Alkitab pada film itu. Karenanya, Uni Emirat Arab memutuskan agar Noah tidak dipertontonkan. "Hal ini penting untuk menghormati agama-agama yang ada dalam film itu," ujar Al-Leem di Movie Pilot, 17 Maret 2014.
Sejauh ini, sudah empat negara yang melarang pemutaran Noah. Menurut wakil dari Paramount Pictures, selain Mesir dan Uni Emirat Arab, Noah juga tak boleh diputar di Qatar serta Bahrain. "Dalam pernyataan resmi disebutkan film ini bertentangan dengan ajaran Islam. Dan larangan serupa dikhawatirkan muncul di Mesir, Yordania, serta Kuwait,“ ujarnya di Reuters, 9 Maret 2014.
Paramount Pictures memproduksi Noah dengan biaya US$ 125 juta, setara Rp 1,4 triliun. Rencananya, Noah tayang perdana pada 28 Maret mendatang.
Film ini sendiri berkisah tentang Nabi Nuh yang berusaha menyelamatkan keluarga dan hewan-hewan dari banjir. Kisah ini sangat dihormati oleh umat Yahudi, Kristen, dan Islam. Bahkan Al-Quran mengisahkan cerita ini dalam satu bab tersendiri.
REUTERS|HUFFINGTON POST|MOVIE PILOT | CORNILA DESYANA
Terpopuler:
Dua Tahun, Mira Lesmana Siapkan Ide Film Silat
Peduli Lingkungan, Pevita Pearce Tidak Pakai AC
Tegur Orang Buang Sampah, Nugie Malah Kena Semprot
Jupe Bergaya ala Katy Perry di Video 'Aku Rapopo'
Berita terkait
Hong Kong Siapkan Aturan Sensor Film Baru Dengan Dalih Keamanan Nasional
24 Agustus 2021
Pemerintah Hong Kong bersiap memperkuat dan melengkapi UU Keamanan Nasionalnya dengan aturan baru soal sensor film.
Baca SelengkapnyaHong Kong Gunakan UU Keamanan Nasional untuk Sensor Film
12 Juni 2021
Pemerintah Hong Kong mengeluarkan kebijakan baru perihal sensor film yang mengacu pada UU Keamanan Nasional. Pekerja film khawatir.
Baca SelengkapnyaCina Sensor Adegan LGBT di Film Bohemian Rhapsody
30 Maret 2019
Rasanya seluruh film Bohemian Rhapsody ini seakan-akan telah terpotong, padahal kenyataannya hanya memotong tiga menit.
Baca SelengkapnyaDaftar Penerima Anugerah lembaga Sensor Film 2018
20 Oktober 2018
Anugerah Lembaga Sensor Film 2018 kembali digelar di tahun ini
Baca SelengkapnyaAnugerah Lembaga Sensor Film 2018 Digelar, Fokus Sensor Mandiri
19 Oktober 2018
Lembaga Sensor Film kembali menggelar malam penganugerahan kepada sejumlah film, sinetron yang memenuhi persyaratan terutama sensor mandiri.
Baca SelengkapnyaKebebasan Artistik, Film Paling Banyak Alami Ancaman
5 Mei 2017
Para seniman di seluruh dunia masih belum bebas berekspresi
dengan karyanya. Masih jadi tantangan
Duh, Pakistan Larang Pemutaran Film Terbaru Shah Rukh Khan
8 Februari 2017
Salah satu alasan pelarangan karena film Raees menampilkan "muslim sebagai penjahat dan teroris".
Baca SelengkapnyaAJI Kecam Aparat Tak Lindungi Pemutaran Film Pulau Buru
17 Maret 2016
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta mengecam sikap Kepolisian Sektor Menteng, Jakarta Pusat, yang enggan menjamin keamanan pemutaran film Pulau Buru Tanah Air Beta.
Baca SelengkapnyaLembaga Sensor Film Bukan Lagi Jagal Film
16 Maret 2016
Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Ahmad Yani Basuki mengatakan LSF bukan lagi "jagal film" karena proses penyensoran melibatkan diskusi dengan sineas.
Baca SelengkapnyaPersoalan Film Indonesia: Antara Slamet Rahardjo dan Ang Lee
16 Februari 2016
Mulai sensor, tata edar, hingga keseluruhan Undang-Undang Perfilman.
Baca Selengkapnya