TEMPO.CO, Jakarta - Banyaknya pasien yang protes membuat Susilo Wibowo alias Ustad Guntur Bumi (UGB) memutuskan menutup tempat pengobatannya untuk sementara. Pada akhirnya, dia tidak bisa memungkiri hasil penyelidikan Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang menyatakan adanya unsur penyimpangan dalam praktek pengobatan yang dilakukannya.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan mengatakan praktek pengobatan UGB memang salah. "Dari hasil investigasi ditemukan UGB melakukan penyimpangan, yakni dalam hal persyaratan infak, sedekah, dan zakat," kata Amirsyah kepada Tempo melalui surat elektroniknya, Sabtu, 22 Maret 2014.
Praktek pengobatan UGB yang mensyaratkan sejumlah uang kepada pasien yang tidak sembuh dan akan di ruqyah (sebuah terapi dengan membacakan jampi-jampi) dinilai MUI melanggar prinsip syariat. "Ada praktek yang menyimpang, seperti soal zakat, sedekah, dan sumbangan yang menjadi syarat, sehingga pasien merasa terbebani," kata Amirsyah.
Ia mengatakan, sejak adanya laporan dari pasien UGB, pihaknya segera melakukan investigasi dan menelusuri kasus ini. Termasuk membina UGM dengan memintanya menandatangani pernyataan dengan MUI. Isinya hanya akan menerima sedekah dari orang yang berobat melalui cara yang dibolehkan agama dan tanpa paksaan. "Kalau disebut adanya unsur penipuan, itu wewenang aparat," kata Amirsyah.
Pihaknya menyarankan masyarakat untuk lebih berhati-hati memilih pengobatan alternatif. "Jangan mudah terpengaruh terhadap praktek semacam itu. Masyarakat harus kritis dan cerdas dalam memilih," kata Amirsyah.
RINA ATMASARI
Baca juga:
Ustad Guntur Bumi Cinta Mati Puput Melati
Nuri Maulida Nikah Siri dengan Ustad Guntur Bumi?
Delia Sering Dicurhati Puput Melati
Berita terkait
YKMI: Ramadan Momentum Kuatkan Aksi Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi
46 hari lalu
Fatwa MUI menyatakan wajib hukumnya bagi umat Islam membantu perjuangan kemerdekaan Palestina, termasuk lewat donasi, zakat, infak atau sedekah
Baca SelengkapnyaFatwa MUI Boikot Produk Israel Berlaku hingga Palestina Merdeka
46 hari lalu
Boikot bisa memperlemah kekuatan ekonomi Israel supaya berhenti menyerang Palestina.
Baca SelengkapnyaBamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR
2 Februari 2023
Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.
Baca SelengkapnyaUlama MUI Kabupaten Bogor Tampilkan Islam Moderat, Jabar: Enggak Mungkin Radikal
18 Desember 2022
MUI Kabupaten Bogor konsisten menjalankan program Pendidikan Kader Ulama.
Baca SelengkapnyaAnggota DPRD Sebut Anies Baswedan Istimewakan MUI DKI & Tudingan Mark Up Cat Jalur Sepeda Era Anies Jadi Top 3 Metro
21 November 2022
Berita seputar protes anggota DPRD DKI terhadap besarnya dana hibah Majelis Ulama Indonesia atau MUI DKI Jakarta jadi pemuncak Top 3 Metro.
Baca SelengkapnyaBaim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi
7 Oktober 2022
Baim Wong mengklaim video prank laporan KDRT-nya ke polisi untuk edukasi ke masyarakat
Baca SelengkapnyaBaim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT
7 Oktober 2022
Pasangan Baim Wong dan Paula Verhoeven dilaporkan polisi atas tuduhan laporan palsu karena membuat konten prank KDRT
Baca Selengkapnya63 Ormas Islam Deklarasi Al Mitsaq Al-Ukhuwah di Milad MUI, Antisipasi Pemilu 2024
27 Juli 2022
Sebanyak 63 ormas Islam mendeklarasikan Al Mitsaq Al-Ukhuwah atau Kesepakatan Persaudaraan dalam salah satu rangkaian acara Milad ke-47 MUI.
Baca SelengkapnyaBuya Hamka: Sastrawan sekaligus Ketua MUI Pertama
25 Juli 2022
Buya Hamka memiliki nama panjang Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Buya adalah panggilan khas untuk orang Minangkabau.
Baca SelengkapnyaMUI Lebak: Belum Ditemukan Aktivitas Khilafatul Muslimin
8 Juni 2022
MUI Kabupaten Lebak, Banten, meminta polisi menindak tegas Khilafatul Muslimin jika bertentangan dengan Pancasila
Baca Selengkapnya