Dinilai Vulgar, Shaggydog Ubah Lagu Tentang Lapen

Reporter

Sabtu, 18 Januari 2014 04:55 WIB

Aksi panggung grup band asal Yogyakarta Shaggydog dalam pagelaran Djakarta Artmosphere 2012 yang berlangsung di Balai Sarbini, Plaza Semanggi, Jakarta Selatan, Sabtu (10/11). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO , Yogyakarta: Bandizt, pembetot senar bass grup band Shaggydog, adalah pengarang lirik "Di Sayidan". Menurut lelaki 41 tahun itu, sejumlah syair dalam lagu yang populer di kalangan penggemar musik Ska tanah air itu sengaja dihilangkan karena terlalu vulgar berbicara tentang minuman keras.

"Yang asli keras sekali liriknya," kata pemilik nama asli Aloysius Oddisey Sanco itu pada Tempo, Kamis malam, 16 Januari 2014.

Lagu itu diawali dengan dengan syair berbunyi; "Oh coba kawan kau dengar ku punya cerita, tempat biasa ku berbagi rasa. Suka duka tinggi bersama, di balik ramainya Yogya." Kini, syair itu dilanjutkan dengan, "Mari sini berkumpul kawan. Dansa dansa sambil tertawa."

Di antara syair pertama dan kedua itu, sebenarnya terdapat syair yang berbunyi, "Diramu dari buah-buahan, bisa dijadikan minuman. Bisa untuk mabuk-mabukan, riang bersama teman." "Karena Lapen dibuat dari bahan buah-buahan," kata Bandizt yang mengarang syairnya pada tahun 2000 ketika dalam kondisi mabuk Lapen, minuman keras khas Yogyakarta.

Menurut dia, syair itulah yang dianggap terlalu keras untuk disampaikan ke masyarakat dalam bentuk lagu. Sesuai kesepakatan bersama personel Shaggydog, syair itu pun dihilangkan. Maka tak heran, di album ketiga "Hot Dogz" yang dirilis 2003, syair itu tak didapati lagi di lagu "Di Sayidan".

Meski syair yang berbicara tentang mabuk dan lapen telah dihilangkan, nuansa "minuman" masih kental dalam lirik lagu ini. Lihatlah, syair berikutnya yang berbunyi, "Di Sayidan, di jalanan, Oh angkat sekali lagi gelasmu kawan. Di sayidan, di jalanan. Tuangkan air kedamaian."

Bagi Bandizt, juga personel Shaggydog yang lain, isi gelas itu, atau makna air kedamaian itu, bisa apapun. Tak harus lapen atau minuman beralkohol lain. "Bisa kopi atau susu," kata dia.

Yang jelas, seperti dalam syair penutup lagu itu. "Jangan kau takut pada gelap malam. Bulan dan bintang semuanya teman. Tembok tua, tikus-tikus liar. Iringi langkah kita menembus malam."

ANANG ZAKARIA

Topik terhangat:

Banjir Jakarta
40 Tahun Malari BBM Akil Mochtar Anas Ditahan Ariel Sharon

Berita lain:
Ahok: Kampanye di Tempat Bencana Tak Akan Diingat

Loyalis Anas : Demokrat Jangan Lindungi Bhatoegana

Tweet Istri Menteri India Beber Perselingkuhan Suami

Pagi Ini, Jokowi Akan Balapan dengan Rossi

Terkait Kasus Akil, KPK Panggil Rano Hari Ini




Berita terkait

Kapolres Bekasi Minta Pemda Bikin Perda Miras, Alasannya?

6 Desember 2019

Kapolres Bekasi Minta Pemda Bikin Perda Miras, Alasannya?

Kapolres Bekasi Kota Kombes Pol Indarto meminta pemda membuat peraturan daerah atau Perda yang mengatur soal miras atau minuman keras.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kota Bogor Razia Miras di 2 Lokasi, Hasilnya?

22 November 2019

Pemerintah Kota Bogor Razia Miras di 2 Lokasi, Hasilnya?

Kepala Dinas UMKM dan Satpol PP Kota Bogor menyisir beberapa kios yang disinyalir menjual miras di sekitar dua taman di Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Kapolsek Pemberi Miras ke Mahasiswa Papua Dinonaktifkan

23 Agustus 2019

Kapolsek Pemberi Miras ke Mahasiswa Papua Dinonaktifkan

Kapolda Jawa Barat meminta maaf kepada mahasiswa Papua yang merasa tersinggung atas pemberian dua kardus minuman keras itu.

Baca Selengkapnya

Polisi: Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung Inisiatif Pribadi

23 Agustus 2019

Polisi: Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung Inisiatif Pribadi

Polda Jawa Barat sudah memeriksa polisi yang memberikan miras ke mahasiswa Papua Bandung.

Baca Selengkapnya

Propam Usut Polisi Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung

23 Agustus 2019

Propam Usut Polisi Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung

Propam Polda Jawa Barat mengusut pemberian miras ke mahasiswa Papua oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Miras untuk Mahasiswa Papua Bandung, Polisi: Ini Minuman Penyegar

23 Agustus 2019

Miras untuk Mahasiswa Papua Bandung, Polisi: Ini Minuman Penyegar

Polisi diduga memberikan miras ke Mahasiswa Papua di Bandung.

Baca Selengkapnya

Polisi di Bandung Diduga Beri Miras Topi Koboi ke Mahasiswa Papua

23 Agustus 2019

Polisi di Bandung Diduga Beri Miras Topi Koboi ke Mahasiswa Papua

Mahasiswa Papua di Bandung marah karena polisi memberikan miras kepada mereka. Pemberian ini dianggap merendahkan.

Baca Selengkapnya

Promosikan Miras Sophia, Wagub NTT: Lebih Hebat dari Vodka

28 Juni 2019

Promosikan Miras Sophia, Wagub NTT: Lebih Hebat dari Vodka

Ada beberapa jenis Sophia dengan ukuran kecil dan besar dengan kadar alkohol antara 35-40 persen.

Baca Selengkapnya

Gubernur NTT Pastikan Tata Niaga Miras Sophia Bakal Diatur

20 Juni 2019

Gubernur NTT Pastikan Tata Niaga Miras Sophia Bakal Diatur

Tata niaga minuman tradisional NTT yang mengandung alkohol, Sophia, akan diatur khusus.

Baca Selengkapnya

Produk Miras Sophia Berkadar 40 Persen Alkohol Resmi Diluncurkan

19 Juni 2019

Produk Miras Sophia Berkadar 40 Persen Alkohol Resmi Diluncurkan

"Rencananya ada tiga jenis Sophia yang dihasilkan, tetapi saat ini baru dua."

Baca Selengkapnya