Sejumlah Pemeran film 99 Cahaya Di Langit Eropa bersama Duta Besar Uni Eropa untuk Asean Olof Skoog (kanan) saat menghadiri Press Screening Film 99 Cahaya Di Langit Eropa, di Gran Indonesia, Jakarta, (29/11). TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta--Meski bercerita tentang pengalaman spiritual sepasang suami istri muslim di Eropa, film 99 Cahaya di Langit Eropa sukses membuktikan secara cerita film ini mampu diterima oleh berbagai kalangan. Hanum Rais, sang penulis naskah yang juga tokoh yang diceritakan dalam film tersebut mendapatkan banyak kiriman email yang mengapresiasi film tersebut.
"Orang berpikir ini segmented untuk muslim, tapi ternyata saya sampai dapat email dari seorang romo di Jogja yang senang dengan film ini, setelah itu dia malah beli bukunya,” kata Hanum Rais saat dihubungi Tempo, Selasa 31 Desember 2013.
Hanum mendapat ucapan selamat dan apresiasi dari penonton film yang juga non-muslim. "Mereka menghubungi saya di twitter, email, malah ada yang mengajak nonton bareng," kata puteri dari Amien Rais ini.
Hanum jadi semakin yakin bahwa banyak orang Indonesia yang membutuhkan film seperti film ’99 Cahaya di langit Eropa’. "Oang pikir ini film buat dakwah Islam saya, ternyata terbukti non-muslim dapat menikmati. Film ini tentang perjuangan, persahabatan dan menunjukkan jika Islam itu benar-benar rahmatan lil alamiin," kata Hanum bersemangat.