Sejumlah kontestan Miss World 2013 ikut belajar menari bersama anak-anak seusai bersembahyang di Pura Besakih, Karangasem, Bali, (11/9). Dalam kunjungan ini para kontestan melakukan persembahyangan untuk meminta berkah serta keselamatan. (TEMPO/Johannes P. Christo)
TEMPO.CO, Nusa Dua--Miss India, Navneet Dhillon, mengaku bangga ketika orang-orang tidak mengenal namanya. "Tidak apa mereka tidak mengenal namaku," katanya di Hotel Westin, Nusa Dua Bali, Rabu, 11 September 2013.
Ia memang tidak marah ketika orang-orang tidak mengingat nama lengkapnya. Namun, perasaannya ternyata lebih merasa bangga ketika orang orang memanggilnya dengan nama negaranya. "Suatu kehormatan sendiri bagiku bila dipanggil dengan nama negaraku," katanya.
Menurut teman sekamar Miss Indonesia Vania Larissa ini, dengan orang-orang memanggilnya hanya dengan nama negara, maka dia pun merasa benar-benar menjadi satu-satunya wakil negaranya. "Jadi, seperti orang yang sangat penting, satu-satunya wakil negara bukan?" katanya bangga.
Ia pun meyakini apa yang ia rasakan itu tentu akan dirasakan oleh semua kontestan Miss World 2013. "Tentunya mereka pun merasakan hal yang sama. Bangga membawa nama negara," katanya.
Memiliki teman baru dari berbagai negara ternyata cukup menyusahkan bagi para kontestan Miss World 2013. Nama-nama yang berbeda karakter dan cara baca menjadi kesulitan tersendiri bagi mereka untuk mengingatnya satu sama lain.
"Kami susah sekali mengingat nama satu sama lain," kata Miss Lithuania, Ruta Elsbieta Mazureviciute, di Pura Besakih, Karangasem, Bali.
