TEMPO.CO, Jakarta - Kayanya Indonesia dengan latar belakang budaya yang demikian beragam serta keindahan alam yang eksotis sudah bukan jadi rahasia lagi. Selain menjadi salah satu target kunjungan wisata beberapa tahun terakhir, Indonesia sudah dilirik oleh beberapa sineas luar negeri sebagai salah satu kawasan yang layak dijadikan lokasi syuting film bertaraf internasional.
Terhitung dari tahun 2010, kehadiran Michael Mann dalam menggarap filmnya--yang saat ini belum berjudul--di Indonesia menggenapkan empat buah film blockbuster yang mengambil suasana Indonesia sebagai latar tempatnya. Sebut saja Eat, Pray, Love yang mengambil syuting di Bali; The Philosopher yang mengambil syuting di daerah Belitong, Bromo; dan Java Heat yang berlatarkan tempat di Borobudur. Menyusul ketiga film sebelumnya, kini Jakarta menjadi lokasi terpilih.
"Saya cinta Jakarta, saya suka berada di sini, saya pernah ke Jakarta dua tahun lalu," kata Michael Mann saat ditemui di sela aktivitas syutingnya di Lapangan Banteng, Jakarta, 14 Agustus 2013.
Ia menambahkan bahwa sesungguhnya kehadirannya ke Jakarta dua tahun lalu adalah riset untuk filmnya yang lain, yang rencananya baru akan digarap lagi setelah syuting film ini selesai.
Mari Elka Pangestu boleh berbangga karena upayanya mempromosikan Indonesia dalam berbagai kesempatan membuat Michael Mann turut mempertimbangkan hal tersebut. Hingga akhirnya ia menentukan Jakarta sebagai lokasi tempat dibuatnya beberapa adegan terakhir dalam filmnya.
"Mann pernah bilang, 'Kalau enggak untuk kamu, saya enggak akan datang ke sini'," ujar Mari Elka saat ditemui di tempat yang sama. Hal tersebut menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dengan beberapa sineas di Indonesia telah berhasil menunjukkan sisi menarik dari negeri ini.
"Kita sudah jualan habis tentang Indonesia," Mari Elka menambahkan.
Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.