Film Children of Srikandi Masuk Berlin Festival

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Senin, 1 Juli 2013 11:04 WIB

AP/Jacquelyn Martin, File

TEMPO.CO, Jakarta - Siapa sangka film indie karya anak negeri berjudul Children of Srikandi, tembus festival film internasional bergengsi di Berlin International film Festival pada 2012. Film ini pun telah diputar lebih dari 40 kota di dunia serta meraih penghargaan, antara lain pemenang katagori International Jury Award pada Festaival Film Queer di Wina, Austria dan pemenang Diversity and Human Rights Award pada Festival Film Zinegoak di Bilabo, Spanyol.

Children of Srikandi menjadi film dokumenter pertama tentang lesbian di Indonesia. Film ini mengisahkan kehidupan lesbian dengan berbagai latar belakang dan kecenderungan orientasi seksual mereka yang beragam.

Rupanya, di kalangan perempuan lesbian dikenal label seksualitas yang lebih spesifik seperti lesbian butch bagi mereka yang merasa kualitas maskulinnya dominan dan lesbian femme yang memiliki sisi feminim dominan. Namun ada juga dari mereka yang tidak memilih label tertentu agar dapat merayakan ekspresi seksual lebih bebas.

Karya 'berani'...
<!--more-->
Karya yang terbilang 'berani' dari kelompok lesbian yang menamakan diri the Children of Srikandi Collective ini menuturkan kisah dalam sudut pandang unik. Pasalnya, film ini mangaitkan tokoh pewayangan Srikandi sebagai benang merah untuk menyampaikan pesan tentang diferensiasi seksual para perempuan yang beragam dan cair.

Tidak hanya menghadirkan kisah perempuan yang mengalihkan orientasi seksualnya menjadi penyuka sesama jenis, film ini juga mengangkat kisah dari Soleh dan Anik. Mereka berdua adalah dalang dan sinden yeng bertransformasi dari laki-laki menjadi perempuan. Untuk kisah para lesbian sendiri, ada sisi-sisi humanis yang muncul tentang terusirnya mereka dari keluarga, pergulatan religius dan pilihan seksual serta kisah cinta unik antar sesama lesbian.

“Sebenarnya Srikandi adalah tokoh yang berbeda di film ini," kata Stea Lim, produser film itu. "Kami memang pakai Srikandi ini bukan di sosok gendernya, tapi sebagai wanita yang tidak biasa, dia banyak tantangan di masyarakatnya jaman itu.”
<!--more-->
“Film ini jadi semacam media buat perempuan unuk bercerita tentang kisahnya” imbuh Edith, penulis dan sutradara film Children of Srikandi. Kisah tentang pilihan orientasi seksual Edith juga diceritakan pula dalam film berdurasi 67 menit itu.

“Aku nggak tahu seberapa banyak pemahaman yang diberikan oleh publik atau media, agar perempuan ngomong tentang apa yang dirasakan, tentang pikirannya apa. Terutama ketika perempuan itu berbeda," Edith menjelaskan. "Dan dia juga punya pengalaman yang mungkin tidak mainstream. Aku sih melihatnya ajang untuk menyampaiakan apa yang jadi pemikiran dan perbuatan.”

Stea Lim menjelaskan film ini bertujuan memberikan pemahaman berbeda tentang sisi lain dari seksualitas perempuan. Penggarapannya sempat mandek pada tahun 2010. Namun ia dan tim tak putus asa. Setelah tembus di Festival Film Internasional di Berlin, jalan terang pun terbuka agar film ini rampung dan didistribusikan di berbagai negara.
<!--more-->
“Karena itu ajang sangat internasional banyak orang yang menonton dan datang untuk menanyakan gimana kalau film itu diputar di Indonesia. Mereka yang datang banyak dari universitas. Film itu akhirnya dipakai untuk edukasi, di women studies, gender studies, asian studies. Setelah itu akhirnya banyak yang ngundang dari festival ke festival,” jelas Stea Lim.

Karena film ini tergolong film non-mainstream lantaran fenomena yang dihadirkan tidak diterima publik sebagai kenormalan, maka tidak banyak diputar untuk penonton umum di Indonesia.

“Kita mesti selektif, kita sadar tidak semua orang bisa menerima film ini. Kita yang punya otoritas ini penonton mana yang ingin kita dekati,” ungkap Edith. Meski demikian, Stea dan Edith berharap film ini dapat ditonton oleh masyarakat umum agar kisah para perempuan yang memiliki pengalaman seksualitas berbeda itu bisa diketahui dan dipahami.

NURUL MAHMUDAH


Topik Terhangat
Tarif Progresif KRL
| Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Puncak HUT Jakarta

Berita terpopuler:

23 Persen Pengguna Android Pindah ke Windows Phone

iPhone 5S Diprediksi Akan Dirilis pada 20 September

Ada Senyawa Nikotin di Rambut Mumi Cile

Facebook Tarik Iklan dari Halaman Kekerasan



Berita terkait

Ingin Membuat Film? Kenali 5 Tahap Produksi Ini

5 Mei 2023

Ingin Membuat Film? Kenali 5 Tahap Produksi Ini

Pembuatan film memiliki 5 tahap, yakni pengembangan, pra-produksi, produksi, pasca-produksi, dan distribusi.

Baca Selengkapnya

3 Film Indie Terbaik Pilihan Forum Film Jawa Barat 2022

29 Desember 2022

3 Film Indie Terbaik Pilihan Forum Film Jawa Barat 2022

Penghargaan itu diberikan Forum Film Jawa Barat di ruang Auditorium Bandung Creative Hub pada Selasa, 27 Desember 2022.

Baca Selengkapnya

Minikino Film Week 4, Ada Pengenalan Teori Akting

7 Oktober 2018

Minikino Film Week 4, Ada Pengenalan Teori Akting

Sederet sineas Tanah Air dan mancanegara ikut meramaikan festival film pendek Minikino Film Week 4 di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Mobil Bekas dan Malila Bakal Diputar di FMM 2018

28 Februari 2018

Mobil Bekas dan Malila Bakal Diputar di FMM 2018

Tujuh film Indie tampil di FMM 2018 ditemani musik dari Rental Video

Baca Selengkapnya

Pudarnya Paradigma Hollywood-sentris di Dunia Perfilman

29 November 2017

Pudarnya Paradigma Hollywood-sentris di Dunia Perfilman

Produser di beberapa negara mulai fokus menggarap film-film yang mengandung nilai-nilai lokal, tak lagi berkiblat pada Hollywood

Baca Selengkapnya

Warga Kota Besar Mulai Tertarik Nonton Film di Bioskop Alternatif

18 September 2017

Warga Kota Besar Mulai Tertarik Nonton Film di Bioskop Alternatif

Banyak penonton yang merasa film yang ditawarkan bioskop alternatif berbeda dengan bioskop jaringan.

Baca Selengkapnya

Dua Sekolah Ini Jadi Pemenang Kompetisi Kid Witness News  

7 Februari 2017

Dua Sekolah Ini Jadi Pemenang Kompetisi Kid Witness News  

Sebagai pemenang, dua sekolah ini akan mewakili Indonesia di Kid Witness News tingkat global.

Baca Selengkapnya

Menteri Rudiantara dan Muhadjir Nonton Film Lentera Maya

3 Februari 2017

Menteri Rudiantara dan Muhadjir Nonton Film Lentera Maya

Menteri Rudantara dan Muhadjir menggalakkan literasi digital.

Baca Selengkapnya

Erix Soekamti Luncurkan Film Perjalanan ke Indonesia Timur  

23 Januari 2017

Erix Soekamti Luncurkan Film Perjalanan ke Indonesia Timur  

Anggota band Endang Soekamti, Erix, membuat video dokumenter perjalanannya dengan kapal pinisi ke Indonesia timur.

Baca Selengkapnya

Rio Dewanto Luncurkan Film Dokumenter Konflik Agraria  

17 Januari 2017

Rio Dewanto Luncurkan Film Dokumenter Konflik Agraria  

Konflik agraria di Langkat menarik perhatian Rio Dewanto.

Baca Selengkapnya