TEMPO.CO, Jakarta -Arswendo Atmowiloto kaget mengetahui Tri Kurnia Puspita sebagai salah satu wanita yang diberi mobil dan perhiasan mewah oleh Ahmad Fathanah, tersangka kasus pencucian uang terkait penambahan kuota daging impor sapi.
Wendo, sapaan akrab Arswendo- mengenal Tri Kurnia sejak wanita itu duduk di bangku SMP. Saat itu, Wendo mengetahui namanya Nia Kurnia. Nia bermain di sinetron Satu Kakak Tujuh Ponakan pada 1996 yang disutradaranya. "Saya kaget aja, " kata Wendo, Ahad, 12 mei 2013.
Wendo sudah lama sekali tak bertemu Nia kembali. Tapi dia yakin jika bertemu masih mengenali wanita itu. Nia yang dikenalnya dulu gadis baik. "Dia sangat baik,” kata dia. “Aktingnya sangat bagus, anaknya lugu."
Wajah Nia yang sendu, menurut Wendo, sangat pas dengan tokoh sinetron yang selalu menangis. "Dulu dia selalu peran menderita, karena wajahnya itu," ujar Wendo tertawa. Untuk meyakinkan dirinya, Wendo bertanya ke beberapa kawannya soal Nia yang dikenalnya.
Perkenalan Wendo dengan Nia berawal atas rekomendasi sutradara Dedi Setiadi untuk sinetron Satu Kakak Tujuh Ponakan. Kemampuannya berakting sempat didapuk penghargaan Piala Vidia tahun 1992 lewat sinetron Mentari Pagi. Nia pernah terlibat dalam sinetron Senja Kesaksian Surti dan beberapa sinetron yang diarahkan Dedi.
Tri Kurnia Puspita adalah satu di antara lima perempuan yang pernah diperiksa oleh KPK karena diduga menerima uang dan barang mewah hasil pencucian uang yang dilakukan Ahmad Fathanah. Empat perempuan lainnya, yakni mahasiswi Maharani Suciyono, artis Ayu Azhari, model majalah dewasa Vitalia Shesya, dan istri ketiga Fathanah, Septi Sanustika. (Baca Lengkap: Drama Penyegelan Mobil di DPP PKS)
ALIA FATHIYAH
Topik Terhangat:
Teroris | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca Juga:
Reuni Mesra Ahmad Fathanah & Istri Mudanya
PKS Bungkam Soal Kicauan Mahfudz Siddiq
KPK: PKS Jangan Membalikkan Fakta
Berita terkait
Izin Impor Daging Sapi Telat Rilis, Stok Menipis bikin Harga Melambung
48 hari lalu
Asosiasi Pengusaha Impor Daging Indonesia sebut izin rilis impor daging sapi telat keluar, hanya 2 minggu sebelum ramadan. Memicu kenaikan harga.
Baca SelengkapnyaKPK Lelang Tanah dan Bangunan Terpidana Kasus Impor Daging Ahmad Fathanah
30 Juni 2022
KPK akan melelang tanah dan bangunan sitaan milik terpidana kasus suap pengurusan kuota impor daging dan tindak pidana pencucian uang Ahmad Fathanah.
Baca SelengkapnyaMahkamah Agung Tolak PK Bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq
16 November 2021
Mahkamah Agung menolak permohonan Peninjauan Kembali (PK) Luthfi Hasan Ishaaq yang dijatuhi vonis 18 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaBos PPI Klarifikasi Soal Dugaan Korupsi Impor Daging
2 Juni 2020
PT PPI menyatakan pihak yang terlibat dalam dugaan suap impor daging sapi sudah tidak menjabat lagi di perusahaan.
Baca Selengkapnya3 Tahun Penyerangan, Novel Singgung E-KTP dan Suap Impor Daging
11 April 2020
Penyidik senior KPK Novel Baswedan kembali menyimggung kasus e-KTP dan suap impor daging.
Baca SelengkapnyaKadin Anggap Impor Daging Sapi Brasil Memicu Persaingan Sehat
15 Agustus 2019
Rencana impor daging sapi asal Brasil dinilai dapat memicu persaingan pasar daging yang lebih sehat di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKPK Akan Lelang Aset Sitaan Eks Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq
22 Desember 2018
KPK akan melelang barang rampasan milik terpidana kasus suap daging sapi, Lutfi Hasan Ishaq dan Ahmad Fathanah.
Baca SelengkapnyaMeski Anonim, Dokumen Indonesialeaks Sudah Diverifikasi
13 Oktober 2018
Direktur Eksekutif Tempo Institute, Mardiyah Chamim, mengatakan narasumber anonim dalam Indonesialeaks diterapkan untuk keselamatan informan.
Baca SelengkapnyaPatrialis Akbar Didakwa Terima Suap USD 70 Ribu dan Janji Rp 2 M
13 Juni 2017
Mantan Hakim MK Patrialis Akbar didakwa menerima suap sebesar USD 70 ribu dan Rp 4,043 juta dari pengusaha daging impor Basuki Hariman.
Baca SelengkapnyaInvestigasi Suap, KPK Minta Bea-Cukai Buka Data Impor
6 Maret 2017
Bea-Cukai diminta membuka data impor komoditas pangan.
Baca Selengkapnya