Nasib Pertunjukan Wayang Semakin Memprihatinkan

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 3 April 2013 05:57 WIB

Tizar Purbaya, maestro wayang golek Betawi memainkan tokoh Jampang di rumahnya yang dipenuhi puluhan boneka wayang golek Betawi bermacam karakter, Jakarta, Jumat (8/3). TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Depok - Nasib pertunjukan wayang semakin pemprihatikan. Padahal wayang merupakan salah satu budaya asli Nusantara. Memang tidak mudah bagi pertunjukan wayang mempertahankan eksistensinya di kalangan anak muda jika tidak disertai inovasi terbaru. Apalagi saat ini mencari dana sponsor untuk pertunjukkan wayang jauh lebih sulit daripada konser band musik.

"Bahkan untuk iklan-iklan terlarang pun seperti rokok dan minuman keras sudah tidak tertarik untuk menjadi sponsor pertunjukkan wayang," kata Ketua Komunitas Wayang Universitas Indonesia, Sarlito W Sarwono, saat konferensi pers 'Wayang Goes To Campus' di Balai Kirti Kampus UI, Depok, Selasa, 2 Maret 2013.

UI, Komunitas wayang UI, dan Ikatan Alumni Jawa menggelar pertunjukan Wayang Goes to Campus (WGTC) yang akan digelar 4-5 April 2013 di Balairung Kampus UI, Depok. Kegiatan itu sebenarnya direncananakan digelar lima hari. Namun, dipadatkan menjadi dua hari karena alasan tersebut.

Sarlito mengakui pertunjukan band music memang lebih menarik dari sisi komersialnya. Namun, pertunjukan kebudayaan seperti wayang juga harus dipertahankan. Menurut dia, wayang juga perlu didalami oleh generasi muda. "Supaya tidak kebakaran jenggot saat ada negara lain yang mengklaim saja (wayang)," katanya.

Untuk itu diperlukan berbagai terobosan sehingga pertunjukkan wayang bisa menggaet masyarakat umum termasuk anak muda. Meski diakui ada beberapa seniman konvensional yang memegang teguh pakemnya, namun regenerasi tetap perlu diusahakan. "Terobosan di sini tidak boleh lepas dari aturan mainnya. Tapi yang penting bagaimana jiwa wayang itu masuk dulu (ke maindset pemuda), baru nanti bisa memasuki lebih jauh," kata dia.

Terobosan dalam pertunjukan wayang inilah yang ingin diterapkan dalam pertunjukan Wayang Goes to Campus ini. Ketua Panitia WGTC, Dwi Woro Retno mengatakan ada beberapa inovasi yang diterapkan panitia dalam menggelar acara tersebut. Seperti dengan Flash Mob, namun music dan orangnya merupakan gamelan dan wayang. "Sebenarnya dari rangkaian acara itu, yang merupakan pertunjukan wayang klasik hanya satu sesi," katanya.

Dwi mengatakan, wayang telah mendapat penghargaan sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage and Humanity UNESCO sebagai warisan dunia pada tahun 2004. Dalam konteks budaya bangsa, wayang sesungguhnya menempati peran dan fungsi yang sangat penting karena mengandung sistem ideologi yang telah lama dikenal dan dihayati masyarakat Indonesia.

Menurut Dwi, seni wayang merupakan salah satu media komunikasi serta media pembelajaran dan pembentukan karakter. Nilai-nilai seni wayang yang sejalan dengan nilai kepribadian bangsa perlu didukung oleh kegiatan pendidikan yang berfokus pada seni wayang. Diharapkan dengan mendekatkan wayang ke lingkungan kampus, dapat mengingatkan masyarakat akan pentingnya pembinaan budi
pekerti bagi generasi bangsa.

Pembangunan budi pekerti, kata Dwi, tidak akan lepas dari proses meningkatkan kecerdasan. Baik kecerdasan intuisi, perasaan, emosi, nalar maupun naluri. Semua nilai itu sejalan dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam wayang. "Membentuk Indonesia menjadi Negara yang mengagungkan nilai moral dan agama, yang mampu membedakan baik dan buruk, menghargai hak asasi manusia serta kecintaan terhadap Negara," kata Dwi.

ILHAM TIRTA

Berita terpopuler lainnya:
'Postingan Idjon Djanbi Tak Bisa Dipertanggungjawabkan'

Pati, Kota Seribu Paranormal

6 Miliarder Dunia, Hidup Mewah Tanpa Bekerja

Gara-gara Dahlan Iskan, Dirut RNI Diusir DPR

Berita terkait

Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

20 November 2021

Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

Wayang kulit merupakan salah satu karya adiluhung Indonesia telah diakui oleh UNESCO melalui penetapan resmi pada 2003.

Baca Selengkapnya

Jadi Hiburan, Wayang Potehi pun Digelar dengan Guyonan ala Jawa

21 Januari 2019

Jadi Hiburan, Wayang Potehi pun Digelar dengan Guyonan ala Jawa

Wayang potehi dipentaskan pada 20-21 Januari dalam perayaan ulang tahun Hok Tek Ceng Sin, atau Dewa Bumi untuk kemakmuran dan jasa.

Baca Selengkapnya

Pesan di Balik Cerita Wayang Kulit pada Ulang Tahun ke-7 NasDem

11 November 2018

Pesan di Balik Cerita Wayang Kulit pada Ulang Tahun ke-7 NasDem

Pertunjukan wayang kulit semalam suntuk ini digelar pada hari ke-2 perayaan ulang tahun NasDem di Karanganyar, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun NasDem ke-7 Diwarnai Pertunjukan Wayang Kulit

11 November 2018

Ulang Tahun NasDem ke-7 Diwarnai Pertunjukan Wayang Kulit

Acara ulang tahun NasDem di Karanganyar, Jawa Tengah, akan ditutup dengan pembekalan calon legislatif partai di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Dalang Favorit Jokowi Meriahkan Pagelaran Wayang di Ultah PDIP

27 Januari 2018

Dalang Favorit Jokowi Meriahkan Pagelaran Wayang di Ultah PDIP

Menurut panitia acara pagelaran wayang, Ki Purwo Asmoro yang tampil di acara ulang tahun PDIP ini adalah dalang favorit Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Megawati Soekarnoputri Hadiri Pagelaran Wayang di Tugu Proklamasi

27 Januari 2018

Megawati Soekarnoputri Hadiri Pagelaran Wayang di Tugu Proklamasi

Megawati mulai menyukai wayang sejak kecil karena ayahnya, Presiden RI ke-1 Soekarno kerap menggelar pertunjukan wayang di Istana.

Baca Selengkapnya

Wayang Kulit Ambil Bagian dalam Festival Europalia di Belgia

11 November 2017

Wayang Kulit Ambil Bagian dalam Festival Europalia di Belgia

Wayang kulit menjadi salah satu benda seni yang dipamerkan dalam rangkaian Festival Europalia Indonesia di museum Kota Binche.

Baca Selengkapnya

Ada Wayang Kulit dalam Star Trek: Discovery, Karakter Siapa?

26 September 2017

Ada Wayang Kulit dalam Star Trek: Discovery, Karakter Siapa?

Ada wayang kulit dalam serial televisi Star Trek: Discovery episode terbaru yang tayang pada akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

PT KAI Sumbang Wayang Orang Sriwedari Solo Uang Rp 223 Juta

7 Juli 2017

PT KAI Sumbang Wayang Orang Sriwedari Solo Uang Rp 223 Juta

Pada Maret lalu, PT KAI juga menyerahkan bantuan senilai Rp 150 juta untuk gedung kesenian itu.

Baca Selengkapnya

Opera Ramayana: Murka Rahwana di Hari Raya

3 Juli 2017

Opera Ramayana: Murka Rahwana di Hari Raya

Lakon Rama Tambak dalam Opera Ranayana ini tak hanya menyuguhkan konflik antar-kerajaan, tapi juga menyelipkan pesan-pesan lingkungan.



Baca Selengkapnya