Merawat Kota Tua dengan Sketsa  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Minggu, 10 Februari 2013 18:54 WIB

Salah satu karya sketsa Stasiun Tawang Semarang pada Pameran Sketsa Lansekap dan Bangunan Kota Lama Semarang di Galeri Semarang, (10/2). TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Garis-garis itu membentuk citraan bangunan dua lantai bergaya arsitektur lawas Eropa. Daun pintu dan jendela berderet, tinggi menjulang. Fasad dan teras bangunan nyaris tak berjarak dengan badan jalan. Tiang lampu jalanan klasik berderet rapi. Di seberang jalan, gereja berdiri megah dengan deretan pilar besar menyangga. Sepasang menara dengan jam raksasa serta atap kubah memperkuat sentuhan arsitekur bergaya pseudo barouque.

Sketsa yang menggambarkan satu sudut Kota Lama Semarang itu karya Goenawan Adi, yang dipamerkan di Semarang Gallery bertajuk “Arsitek, Perupa dan Sketsa Kota Lama Semarang” 9-23 Februari. Galeri yang juga terletak di kawasan Kota Lama ini memajang 90 sketsa karya 43 penyeket dari seniman yang tergabung dalam Komunitas Orat-Oret Semarang dan Komunitas Sketser Arsitektur (ArsiSKETur) Semarang. Menurut pemilik Semarang Gallery, Chris Dharmawan, dia sengaja menyandingkan karya sketsa perupa dengan arsitek. "Meski keduanya beda, tapi sama-sama memiliki ketajaman intuisi dan skill yang terasah".

Gereja Blenduk yang merupakan landmark Kota Lama Semarang serta gedung Marba adalah gedung yang paling banyak dijadikan subject matter para penyeket. Gereja blenduk, identik dengan kubahnya yang blenduk (cembung), gedung Marba adalah bangunan leter "L" dengan sentuhan art deco yang menonjol.

Sketsa Toni Suhartono menampilkan kemegahan gedung Jiwasraya yang berhadapan dengan gereja Blenduk. Gedung berlantai tiga ini berbentuk huruf L dengan kubah cembung tepat di sudutnya. Kemegahan gedung Jiwasraya paling sering dipakai untuk latar foto calon pengantin. Inilah gedung pertama di Jawa Tengah yang dilengkapi tangga berjalan. Sketsa bangunan kuno nan megah itu melemparkan imaji kita pada kota-kota tua di Eropa. Tak berlebihan jika Kota Lama Semarang dijuluki Little Netherland.

Beberapa penyeket menyuguhkan gedung yang tak terawat dan kumuh. Gedung dengan atas dan menara yang megah pada karya sketsa Rudi Hartanto terkoyak kondisi tembok yang terkelupas di sana-sini. Di depan gedung berdiri warung yang tak rapi, dan gambaran ruas Jalan Kepodang yang kumuh karena beralih fungsi menjadi pasar burung.

Sketsa karya MS Adi yang menampilkan kekumuhan bangunan semi permanen yang menempel di belakang bangunan tua. Pemandangan ini kontras dengan kemegahan gedung Semarang Gallery yang menjadi latar sketsa itu.

Koordinator Komunitas Orat Oret, dadang pribadi mengatakan, pameran ini bagian ihtiar merawat Kota Lama dari ancaman kepunahan. "Diharapkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga Kota Lama, makin kuat," ujarnya.

SOHIRIN

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

34 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

41 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya