TEMPO.CO , Jakarta:Muncul pertama kali dengan konsep girlband cilik, membuat Zhafira Zahradia Erawan (13) cemas. Personel tertua di girlband Lollipop ini, menuturkan penampilan mereka di sebuah acara musik stasiun televisi pada pertengahan 2011 menjadi penentu keberlangsungan grup vokalis cilik. "Kami tampil di acara Inbox, dan ternyata ratingnya bagus," ujar dia Ahad, 13 Januari 2013.

Pernyatan Fira itu diakui oleh Manajer Lollipop Wanti Sukarno. "Waktu pertama kali tampil di Inbox, kami masih ragu," ujar dia. Sebab sebagai pelopor girlband cilik, mereka masih bertaruh di dunia musik Indonesia. Ternyata rating acara tersebut baik dan tawaran pun datang berentetan, baik acara off-air maupun on-air.

Kesempatan itu pun tak disia-siakan Lollipop. Mereka segera membuat tim pendukung girlband yang berdiri 17 Juli 2011. Ada tim gaya, tim dokumentasi, pelatihan vokal dan tentunya manajemen. "Kami semuanya baru, termasuk saya juga baru jadi manajer," kata Wanti.

Tapi, mereka yakin Lollipop bisa diterima, karena ada yang berbeda untuk ditawarkan. "Untuk sisi fashion, kami ada tim sendiri, kostumnya itu bikin sendiri, bahkan anak-anak itu kadang request," ujar Wanti.

Fira, Zhafira (13) merupakan personel Lollipop bersama Ardella Lathifah Purwanto (11), Khalda Thumakarima Mumtazah dan Khansa Thumakarima Mumtazah (9), Ziva Zenobia Erawan (7), dan Aaliyah Annisa Jeffar Massaid (10). Mereka selalu tampil dengan baju warna-warni.

Ahad, 13 Januari 2013 lalu, Lollipop kompak mengenakan model gaun pendek dengan aksen rok tutu putih. Di rambut mereka, ada aksesoris pita disenadakan dengan kain dari gaun yang didominasi warna merah. Selain musik, vokal dan koreografri, fashion menjadi andalan Lollipop.

Tapi untuk bertahan di dunia musik, jualan penampilan saja tentu tidak mungkin. "Kami ada latihan rutin, vokal dan koreografi, sekali sepekan," kata Wanti. Latihan biasanya jatuh di hari kerja, sebab di akhir pekan, Lollipop ramai tawaran.

DIANING SARI