TEMPO.CO, Jakarta - Bermula dari pohon, perupa Aidi Yupri terdorong untuk menyelami dunia spiritual, keyakinan, dan pemahaman terhadap Yang Maha Kuasa serta alam semesta. Pohon dengan akar, ranting dan cabangnya dapat digunakan untuk melihat diri sendiri. Ini pula yang tampak pada 18 karyanya yang bakal dipamerkan di Art Space, Art:1, sebuah galeri seni yang berlokasi di Jalan Rajawali Selatan Raya, Jakarta Pusat, 12-26 Januari 2013.
Aidi Yupri merupakan seniman kelahiran Magelang, 24 Desember 1981, yang mengenyam pendidikan di Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. Ia dikenal sebagai seniman yang menggubah karya-karyanya karena terdorong oleh ‘ayat-ayat Tuhan’ , berupa kehidupan di sekitarnya. Baginya, sebatang pohon sungguh merupakan sumber tumbuhnya pertanyaan sekaligus kesadaran dalam menjalankan kehidupan. Ia belajar dari pohon dengan renungan sederhana; pohon tumbuh, hidup, dan memberikan manfaat bagi pihak lain. Sebatang pohon akan lentur (adaptif) terhadap lingkungannya.
Seperti tercantum dalam siaran pers yang diterima Tempo, pada pameran tunggalnya yang dikuratori Suwarno Wisetrotomo itu, Aidi memilih tema “Semesta Terkembang Jadi Buku”. Ia menghadirkan bentuk “buku” sebagai sebuah isyarat (metafora) belaka, yang menyorongkan makna ganda. Pertama, buku- buku memang dibuat dari kayu, sebagai bahan dasar kertas. Kedua, bentuk buku sebagai isyarat untuk menantang kesediaan kita semua agar mampu “membaca” semua ayat-ayat Tuhan yang terhampar di sekitar kita. Ia lincah memainkan “dimensi” yang berlapis-lapis, baik dari aspek bentuk maupun makna. Bentuk buku dihadirkan secara ilusif ataupun melalui kanvas yang dibentuk sedemikian rupa menyerupai bentuk buku.
Karya-karyanya tak hanya memiliki emosi yang amat kuat, tetapi juga puitis. Menikmati karya-karyanya, kita akan menemukan suasana hati (juga nalar) yang hampir sama ketika membaca kumpulan puisi. Kita bisa menemukan serangkaian kata, susunan kalimat, baris-baris kalimat, atau paragraf, yang ingin mengungkapkan ‘sesuatu’ (kenyataan) dengan cara ‘menyembunyikan’ di balik serangkaian kata-kata itu. Sama ketika kita melihat dan memahami semesta yang demikian nyata, tetapi sekaligus mengajarkan berbagai makna di baliknya.
NUNUY NURHAYATI
Berita terkait
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa
35 hari lalu
Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.
Baca SelengkapnyaGrey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman
41 hari lalu
Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.
Baca SelengkapnyaBelasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal
16 Oktober 2023
Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance
Baca SelengkapnyaSelasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel
23 September 2023
Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.
Baca SelengkapnyaPameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar
19 September 2023
Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.
Baca SelengkapnyaKelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung
4 September 2023
Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.
Baca SelengkapnyaFenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika
20 Agustus 2023
Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.
Baca SelengkapnyaLato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung
19 Juni 2023
Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.
Baca SelengkapnyaGaleri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia
21 Mei 2023
Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.
Baca SelengkapnyaPameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri
7 April 2023
Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.
Baca Selengkapnya