Peneliti Raden Saleh Segera Gelar Pameran Tandingan

Reporter

Kamis, 13 Desember 2012 17:01 WIB

Pameran lukisan Raden Saleh dan awal seni lukis Indonesia di Galeri Nasional, Jakarta, Senin(4/6). TEMPO/Dwianto Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Peneliti karya Raden Saleh, Werner Krauss, akan menggelar pameran tandingan karya Raden Saleh, yang sebelumnya dipamerkan di Galeri Nasional Jakarta, Juni 2012 lalu.

“Saya akan menggelar pameran serupa di Jerman pertengahan 2013, dengan karya lebih banyak,” kata Krauss kepada Tempo di sela peluncuran buku karangannya berjudul Raden Saleh: The Beginning of Modern Indonesian Painting di Langgeng Art Foundation, Yogyakarta, Rabu malam, 12 Desember 2012.

Krauss, yang sempat menjadi kurator dalam pameran di Galeri Nasional itu, mengatakan, sedang menghimpun sejumlah karya Raden Saleh dari kolektor di tiga negera, yakni Prancis, Jerman, dan Inggris.

Menurut pria kelahiran Munchen 1944 itu, sebanyak 34 lukisan Raden Saleh yang dipamerkan di Galeri Nasional jumlahnya relatif sedikit. Masih banyak karya Raden Saleh yang belum diketahui dan dikenal publik. Sayangnya, lukisan itu tersebar di berbagai kolektor. “Saya telah mengajak mereka agar mau memamerkan koleksinya sehingga publik Eropa tahu Raden Saleh,” tutur pendiri Departemen Kajian Asia Tenggara di Universitas Passau Jerman ini.

Menurut dia, ada sebuah fakta menarik tentang figur Raden Saleh. Selain sebagai seniman, dia adalah figur yang bisa masuk dalam lingkaran petinggi Eropa kala itu, salah satunya Ratu Victoria dari Kerjaan Inggris. “Itu juga menjadi kekuatan saya menulis buku ini,” kata Krauss, yang melihat 40 surat harian Raden Saleh di pusat arsip Eropa.

Krauss mengaku sulit mendapatkan dokumen surat asli Raden Saleh itu. Namun ia membantah bahwa surat itu didapat secara ilegal. “Saya mendapatkan dengan izin cukup lama, bertahun-tahun,” katanya.

Salah satu daya tarik Raden Saleh dalam pergaulannya selama 25 tahun di Eropa, kata Krauss, adalah dua kali diajak santap malam dengan Ratu Victoria dari Inggris. Raden Saleh, menurut surat itu, disebut Ratu Victoria sebagai Pangeran dari Jawa. Saleh bisa mengenal Victoria karena kedekatannya dengan bangsawan Coburg (wilayah kerajaan kecil di Jerman), Ernst II, yang juga sepupu Victoria.

Dalam buku berukuran 35 x 25 sentimeter yang dijual hampir Rp 1 juta per eksemplar itu, Krauss menyalin mentah-mentah surat-surat Raden Saleh kepada berbagai koleganya semasa hidup di Eropa. Tulisan Raden Saleh rapi, dengan corak gaya latin.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

4 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

8 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

44 hari lalu

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.

Baca Selengkapnya

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

51 hari lalu

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.

Baca Selengkapnya

Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul

Baca Selengkapnya