TEMPO.CO, Jakarta -Sejak didiagnosis menderita kelainan bipolar pada April 2011, Catherine Zeta-Jones mengambil waktu untuk merefleksikan dirinya. "Ini adalah masa-masa menguatkan dalam keadaan suka maupun duka," kata dia dalam wawancara dengan majalah InStyle edisi Desember.
"Kamu menemukan siapa dirimu sebenarnya dan dengan siapa kau menikah,” dia menambahkan. “Kamu menemukan hal di dalam diri anda yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan berada di sana."
Catherine mengungkapkan sulitnya berjuang melawan depresinya. Zeta-Jones pernah menjalani pengobatan atas kelainan bipolar II di Rumah Sakit Silver Hill, New Canaan, Connecticut. Bipolar merupakan depresi yang diwujudkan dengan kondisi mood ekstrem dan tak menentu.
Artis berusia 43 tahun itu menyatakan tak bisa lari dari penilaian orang. “Sangat menyakitkan menjadi manusia seperti itu.”
Istri Michael Douglas ini memutuskan memilih berhenti online guna menghindari dampak buruk dari penyakitnya. Catherine mengaku hanya bisa melihat sisi negatif dari dunia maya. "Hal tercerdas yang aku lakukan adalah berhenti online,” Catherine mejelaskan. “Aku termasuk segelintir orang yang hanya akan melihat sisi negatifnya saja. Michael Douglas tidak memahami itu, tapi itulah caraku. Dengan kondisi bipolarku, online itu racun. Jadi aku berhenti. Dan itu membebaskanku."
Zeta-Jones sebenarnya tak suka mengumbar kehidupan pribadinya. Sejak divonis bipolar dan menjadi pembicaraan publik, Zeta-Jones mengungkapkan harapannya. “Aku harap penderita lain tahu kalau hal itu benar-benar bisa ditanggulangi," kata dia. "Aku harap aku bisa membantu menghilangkan semua stigma yang menempel pada kondisi itu dan mereka yang tidak bisa mengontrolnya akan mencari bantuan kepada siapa saja yang siap membantunya."
Zeta-Jones, kelahiran 25 September 1969, sukses membintangi sejumlah film seperti the Mask of Zorro, Entrapment, dan Traffic. Film terbarunya Broken City bakal keluar Januari tahun depan.
