TEMPO.CO, Jakarta - Lagu berjudul Di Udara milik grup band pop indie Efek Rumah Kaca (ERK) menjadi bukti ada perhatian khusus dari seniman atas kasus kematian Munir, seorang aktivis Hak Asasi Manusia. Lantas, bagaimana sebenarnya sosok Munir di mata ERK sampai mau membuat lagu itu?
Band yang beranggotakan Cholil (vokal, gitar), Adrian (bas, vokal latar), dan Akbar (drum, vokal latar) ini, memandang Munir sebagai pribadi yang patut dicontoh. Menurut Cholil, tak banyak orang yang memiliki keteguhan dan keberanian seperti Munir.
"Munir adalah seorang teladan bagi penegakan HAM, berani dan tidak pernah takut untuk memperjuangkan keadilan dan hak-hak orang yang ditindas walaupun mendapat tekanan dan ancaman," ujar Cholil kepada Tempo, Jumat, 7 September 2012.
Lewat lagu Di Udara, mereka ingin menyebarkan doktrin soal keteladanan Munir agar bisa ditiru orang banyak. "Sehingga nilai-nilai yang dibawanya juga bisa sampai ke khalayak yang lebih luas lagi," ujar Cholil.
Sehubungan dengan sewindu atau delapan tahun kematian pria bernama lengkap Munir Said Thalib itu, yang jatuh pada 7 September 2012 kemarin, ERK punya harapan. Mereka ingin agar pemerintah segera menuntaskan kasus kematian Munir. "Semua yang terlibat harus diseret ke pengadilan," kata Adrian.
ERK merupakan band yang terbentuk tahun 2001. Kerap bongkar pasang personel, mereka akhirnya sepakat untuk berjalan dengan formasi tiga orang. Sebelum resmi memakai nama Efek Rumah kaca pada 2005, Cholil dkk memakai nama Hush dan Superego. Saat ini, ERK sudah memiliki dua album.
YAZIR FAROUK
Berita Terpopuler
EDISI KHUSUS: Sewindu Munir
Blatter: Ronaldo Jenderal, Messi Pesulap
Foke ''Tebar Pesona'' Via Hastag Bersatu Jakarta
Kisah Munir dan Motor Tuanya
JAT: Kekerasan Atas Nama Syariat Islam, Halal
Pendobrak Pintu Rumah Thorik Diberi Penghargaan
Messi Cetak Gol Spektakuler, Argentina Menang 3-1
Berita terkait
Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya
35 hari lalu
Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.
Baca SelengkapnyaDidesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan
36 hari lalu
Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat
Baca SelengkapnyaSuciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan
43 hari lalu
Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.
Baca SelengkapnyaSuciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar
43 hari lalu
Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.
Baca SelengkapnyaKasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia
43 hari lalu
Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.
Baca SelengkapnyaDiperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap
43 hari lalu
Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaIstri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini
47 hari lalu
Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung
Baca SelengkapnyaProfil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI
52 hari lalu
Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.
Baca SelengkapnyaAksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir
19 Januari 2024
Aksi 17 tahun Aksi Kamisan kemarin dilakukan. Salah satu aktivis yang kerap mengikuti gerakan tuntut keadilan yaitu Suciwati, istri aktivis HAM Munir.
Baca SelengkapnyaMengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun
18 Januari 2024
Setiap Kamis sore sejak 18 Januari 2007, Aksi Kamisan menuntut negara menuntaskan kasus hak asasi manusia atau HAM berat di Indonesia.
Baca Selengkapnya