Eko Garap Koreografi Film Hanung

Reporter

Editor

Rabu, 11 April 2012 10:30 WIB

Sejumlah pemain beraksi dalam drama tari Opera Jawa dengan judul Rahim di Teater Besar ISI Surakarta, Jateng, Minggu (28/2) malam. Opera Jawa yang juga merupakan karya film dari Garin Nugroho dengan koreografer Eko Supriyanto pada pementasan tersebut dinilai oleh sejumlah seniman dari Belanda dan akan melakukan pementasan di Belanda pada September mendatang. FOTO ANTARA/Hasan Sakri Ghozali

TEMPO.CO, Jakarta - Koreografer Eko Supriyanto kini tak hanya sibuk di dunia tari. Saat ini dia sedang terlibat dalam penggarapan sebuah film. Rupanya dia juga harus ikut terlibat dalam film itu dengan membuat koreografi tarian.

“Lagi kerja bareng Mas Hanung Bramantyo. Film ini memang banyak koreografi tarinya,” ujar Eko.

Dalam film tersebut, penari yang pernah satu panggung dengan penyanyi Madonna ini, membuat lima buah koreografi tarian. Semuanya tarian kontemporer. Film tersebut saat ini sedang dalam penggarapan dan tak lama lagi akan selesai.

Tarian itu nanti bakal ditarikan oleh mantan Putri Indonesia 2007, Agni Pratistha. Eko mengatakan bekerja sama dengan Agni saat pembuatan film ini cukup seru. Dia juga mengagumi semangat Agni berlatih tari.

“Hebat dia. Latihan paling enggak lima jam sampai lecet-lecet dan pegel-pegel kakinya,” ujar Eko yang juga pengajar di Institut Seni Indonesia Solo ini.

Akhir pekan lalu, Eko bersama beberapa penarinya menampilkan koreografi berjudul Flame On You di Goethe Institut. Setelah itu, koreografi yang sama akan ditampilkan di Solo.

Setelah pentas ini selesai, dia pun akan segera sibuk dengan beberapa pentas di Gedung Sampoerna Jakarta, di Singapura pada Juli dan tur di Eropa mulai Oktober mendatang.

DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

500 Seniman Ramaikan Nuit Blanche di Taiwan

6 Oktober 2018

500 Seniman Ramaikan Nuit Blanche di Taiwan

Berbagai pertunjukan seni seperti musik juga akan ditampilkan di Nuit Blanche Taiwan, termasuk dari para tenaga kerja Indonesia.

Baca Selengkapnya

Komikus Si Juki: Apa pun Bisa Jadi Meme

4 November 2017

Komikus Si Juki: Apa pun Bisa Jadi Meme

Apapun saat ini bisa dijadikan meme. Perbincangan meme kembali hangat setelah penangkapan seorang pembuat meme tentang Ketua DPR Setya Novanto

Baca Selengkapnya

Karya Teguh Ostenrik Akan Hiasi Kalijodo

9 Agustus 2017

Karya Teguh Ostenrik Akan Hiasi Kalijodo

Karya instalasi ini masih dalam proses pembuatan. Karya ini
rencananya dipasang akhir September mendatang.

Baca Selengkapnya

Di Indonesia Seni Video Belum Diserap Pasar Kelas High End

31 Juli 2017

Di Indonesia Seni Video Belum Diserap Pasar Kelas High End

Seni video yang dinilai memiliki perkembangan cukup bagus di Indonesia diharapkan segera mempunyai pasar.

Baca Selengkapnya

Kisah Putu Sunarta, Seniman Ukir Pembuat Gitar Divart dari Bali

18 Juli 2017

Kisah Putu Sunarta, Seniman Ukir Pembuat Gitar Divart dari Bali

Lama menekuni seni ukir, I Putu Sunarta kini dikenal sebagai
pembuat gitar bermerek Divart di Bali.

Baca Selengkapnya

Buku Biografi Pelukis Arie Smit Terbit, Ini Resensinya  

12 Februari 2017

Buku Biografi Pelukis Arie Smit Terbit, Ini Resensinya  

Buku biografi pelukis Arie Smit yang ditulis Agus Dermawan T.
terbit.

Baca Selengkapnya

Otentisitas Sketsa Van Gogh yang Baru Ditemukan, Diragukan

16 November 2016

Otentisitas Sketsa Van Gogh yang Baru Ditemukan, Diragukan

Buku Sketsa The Lost Arles yang baru dirilis internasional disebut memuat 56 sketsa karya maestro lukis Vincent Van Gogh.

Baca Selengkapnya

Gatot Indrajati Sabet UOB Painting of the Year 2016

25 Oktober 2016

Gatot Indrajati Sabet UOB Painting of the Year 2016

Seniman asal Yogyakarta Gatot Indrajati mendapat penghargaan UOB Painting of the Year 2016.

Baca Selengkapnya

Berusia 39 Tahun, Teater Koma Berharap Tetap Koma

25 Februari 2016

Berusia 39 Tahun, Teater Koma Berharap Tetap Koma

Punya pemain dan penonton setia. Tetap harus berjuang menjadi
teater yang disukai masyarakat.

Baca Selengkapnya

Jakarta 'Cekik' Tugu Pancoran, Edhi Sunarso Meratap Kecewa  

5 Januari 2016

Jakarta 'Cekik' Tugu Pancoran, Edhi Sunarso Meratap Kecewa  

Nahas menerpa Monumen Dirgantara di Pancoran. Monumen itu dibangun Edhi Sunarso pada 1970, pada saat kekuasaan Soekarno sudah lemah.

Baca Selengkapnya