TEMPO.CO, Yogyakarta - Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2012 ini akan menjadi pilot project nasional dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri bidang seni budaya.
“Yogyakarta dinilai masih memiliki atmosfer seni budaya yang sangat bagus, sehingga akan dijadikan pilot project program ini,” kata Deputi Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesejahteraan Rakyat RI, Sudjana Royat, seusai menemui Gubernur DI Yogyakarta di kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu, 1 Februari 2012.
Penerapan pilot project ini dilakukan setelah pada 2011 lalu program ini diujicobakan pada kelompok kesenian Macapat yang ada di wilayah Kotagede, Yogyakarta. “Ternyata berhasil, kelompok kesenian yang ada di situ semakin aktif berkarya dan semakin eksis,” kata dia.
Selain itu, dipilihnya Yogyakarta sebagai pilot project juga melihat latar belakang Yogyakarta yang memiliki institusi budaya Keraton yang dipimpin Sultan yang dijunjung masyarakatnya.
PNPM Mandiri yang selama ini diarahkan kepada pemberdayaan ekonomi dan sosial kemasyarakatan, kata Sudajana, perlu diperluas ke ranah lain seperti seni budaya. Tujuannya menjadi penopang bagi kelestarian seni dan budaya di suatu wilayah Indonesia, baik yang sifatnya warisan budaya (heritage) maupun kegiatan. “Bagaimanapun kehidupan seni dan budaya menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat yang turut menggerakkan dan mempengaruhi aspek sosial di dalamnya,” kata dia.
Sebagai langkah awal, tahun ini, Kementerian secara resmi telah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta untuk merumuskan dan memetakan di mana kiranya program tersebut nantinya berpotensi untuk diterapkan.
Setelah melihat hasil dari yang telah diterapkan di Yogyakarta, program itu akan dievaluasi untuk diterapkan secara nasional. Dia meminta kepada seluruh elemen masyarakat yang memiliki kelompok kesenian agar melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah jika dinilai potensial mengakses program ini.
Menanggapi adanya rencana PNPM bidang seni budaya itu, seniman Yogyakarta, Susilo Nugroho yang dikenal sebagai Den Baguse Ngarso, turut menyambut antusias. Dia menyarankan program itu sebaiknya langsung menyasar pada para pelaku seni. "Seni budaya dapat berupa ide, perilaku, atau benda. Program yang mengarah perbaikan benda sudah baik, namun untuk ide dan perilaku, harus dengan program yang berbeda," kata dia.
Ia mencontohkan, seni tradisi pada saat ini semakin minim peminat dan penerusnya bukan karena ketidakpedulian generasi muda. “Harus ada pendekatan baru, rekayasa, agar kaum muda itu akhirnya lebih mau mengenal dan akhirnya mencintai kesenian dan kebudayaan tradisional,” kata dia.
PRIBADI WICAKSONO
Berita terkait
Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga
2 Maret 2024
Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.
Baca SelengkapnyaButet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan
15 Januari 2024
Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaTak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni
5 Desember 2023
Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.
Baca SelengkapnyaDebat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini
5 Desember 2023
Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu
22 Agustus 2023
Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.
Baca SelengkapnyaSejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat
4 Juli 2023
Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.
Baca SelengkapnyaWM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia
24 Februari 2023
Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.
Baca SelengkapnyaSeniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia
20 Januari 2023
Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.
Baca SelengkapnyaJadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami
17 November 2022
Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar
Baca SelengkapnyaMasyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan
27 Oktober 2022
Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI
Baca Selengkapnya