TEMPO Interaktif, Surakarta - Ribuan masyarakat Surakarta tumpah di sepanjang Jalan Slamet Riyadi untuk menyaksikan gelaran Solo Batik Carnival, Sabtu malam, 25 Juni 2011. Kepadatan penonton menyebabkan peserta sulit untuk melakukan atraksi.
Penonton berkerumun di sepanjang empat kilometer jalan yang dilalui sejak satu jam sebelum peserta karnaval lewat. Jangankan mobil, sepeda motor polisi dan Dinas Perhubungan yang mencoba membuka jalur pun kesulitan untuk lewat. Usai kendaraan pembuka jalur lewat, penonton kembali merapat.
Sejatinya, konsep Solo Batik Carnival pada tahun ini sengaja dibuat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Bukan sekadar kostum glamor yang ditampilkan, mereka juga menyiapkan berbagai properti untuk mendukung fragmen yang dibawakan.
Ada empat fragmen yang dibawakan dalam Solo Batik Carnival yang membawa tema “Keajaiban Legenda” itu. Fragmen tersebut adalah Ande Ande Lumut, Rara Jonggrang, Kencana Wungu, dan Ratu Pantai Selatan.
Pada fragmen Ande Ande Lumut, peserta yang didominasi oleh anak-anak tersebut dihiasi dengan properti berupa yuyu (kepiting sungai) dari bambu. Dengan kostum yang dikenakan, mereka memerankan tokoh dalam cerita tersebut, seperti Ande Ande Lumut, Dewi Sekartaji, Klenting Kuning, hingga burung bangau.
Dalam fragmen Rara Jonggrang, mereka membawa properti berupa ogoh-ogoh. Para peserta memerankan tokoh Rara jonggrang, Bandung Bandawasa, hingga Prabu Baka.
Sementara itu, properti yang dibawa dalam fragmen Kencana Wungu berupa senjata dalam bentuk gada. Fragmen itu menceritakan perang antara Damar Wulan dengan Minak Jinggo. Para peserta memerankan tokoh Damar Wulan, Minak Jinggo, Kencana Wungu, serta Anjasmara.
Iring-iringan karnaval itu ditutup dengan kelompok peserta yang membawakan fragmen Ratu Laut Selatan. Jika kostum di tiga fragmen yang lain didominasi dengan pakaian warna emas dibalut batik sogan, fragmen ini justru didominasi dengan warna hijau. Corak batik yang digunakan juga berwarna cerah, khas batik pesisiran. “Sesuai dengan warna Kerajaan Laut Selatan,” kata Art Director, Quintanova.
Putri Indonesia Nadine Alexandra Dewi menyedot perhatian dengan menggunakan pakaian Ratu Pantai Selatan yang didominasi warna hijau. Selain dirinya, pemenang putri Indonesia lain turut menyuguhkan keanggunan dalam balutan batik bertema "Keajaiban Legenda". Sementara itu, Wali Kota Surakarta Joko Widodo serta Wakil Wali Kota Hadi Rudyatmo tampil dengan pakaian serdadu kompeni.
Sayang, padatnya penonton membuat para peserta tidak bisa melakukan atraksi dengan tarian lenggak-lenggok khas Batik Solo Carnival. Jangankan menari, mereka hanya bisa berjalan satu per satu dan harus berdesakan dengan penonton. Banyak penonton yang merangsek ke tengah jalan untuk bisa berfoto bersama peserta karnaval dengan kamera maupun telepon genggam yang mereka bawa.
AHMAD RAFIQ
Berita terkait
Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang
5 hari lalu
Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.
Baca SelengkapnyaWali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang
9 hari lalu
Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.
Baca Selengkapnya3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura
55 hari lalu
Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.
Baca SelengkapnyaFestival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya
21 Desember 2023
Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.
Baca SelengkapnyaBupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang
28 November 2023
Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa
Baca SelengkapnyaKaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung
21 November 2023
Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda
Baca SelengkapnyaEuforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom
6 November 2023
Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.
Baca SelengkapnyaInilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop
17 Oktober 2023
Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.
Baca SelengkapnyaMelihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk
24 September 2023
Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.
Baca SelengkapnyaPerayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta
27 Agustus 2023
Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.
Baca Selengkapnya