Sembilan Film Berkompetisi di Festival Film Solo

Reporter

Editor

Selasa, 3 Mei 2011 15:46 WIB

Enny Nurhaeni (REUTERS), Kemal Jufri (IMAJI), Julian Sihombing (KOMPAS), Oscar Motuloh (ANTARA) dan Seno Gumira Aji Dharma berdiskusi saat penjurian Anugerah Pewarta Foto Indonesia 2009 di Galeri Cemara, Jakarta.(DOK.PFI)
TEMPO Interaktif, Surakarta - Sembilan film pendek fiksi bakal berkompetisi di Festival Film Solo yang akan digelar di Gedung Kesenian Surakarta Sriwedari, 4-7 Mei 2011. Para sineas memperebutkan trofi dalam bentuk keris.

Direktur Festival Film Solo, Ricas CWU, menjelaskan panitia telah menerima 190 film pendek yang dikirimkan calon peserta. "Tapi, hanya 169 film pendek lolos seleksi administrasi," katanya, Selasa, 3 Mei 2011. Setelah dinilai kurator, hanya sembilan film yang berhak ikut festival. Sayangnya, dari sembilan film pendek fiksi itu, tak satu pun karya sineas Surakarta yang mampu masuk.

Film yang tampil dalam festival itu akan dibagi dalam dua kategori, yaitu kategori Ladrang Award dan Gayaman Award. Ladrang Award diperuntukkan bagi peserta umum dalam skala nasional, sedangkan kategori Gayaman Award diperuntukkan khusus untuk pelajar Jawa Tengah.

Katagori Ladrang Award diikuti film Territorial Pissing (Jakarta), Perjalanan untuk Kembali (Jakarta), Wrong Day (Palu), Say Hello to Yellow (Yogyakarta), dan Bermula dari A (Yogyakarta).

Sementara itu, kategori Gayaman Award akan diikuti oleh film berjudul Endhog (Purbalingga), Kalung Sepatu (Purbalingga), Kirab (Pati), dan Pigura (Purbalingga). "Hanya ada lima judul dari Surakarta dan tak lolos seleksi,"” kata Ricas. Selain sembilan film itu, festival akan memutar film pendek karya sineas yang memiliki reputasi nasional dan internasional.

Proses kurasi festival dilakukan tiga kurator, Bayu Bergas (menilai ide cerita), Joko Narimo (teknis film), dan Ayu Mitha Rahadila (musik). Menurut Ricas, banyak karya peserta yang terpental lantaran menggunakan musik karya musisi yang telah populer tanpa izin. "Kami mengedepankan hak atas kekayaan intelektual," kata dia.

Salah seorang kurator, Bayu Bergas, menjamin sembilan film yang lolos seleksi memiliki kualitas baik. "Penilaian akan diberikan juri bereputasi tinggi," kata Bayu. Juri dalam festival itu adalah Seno Gumira Ajidarma, Swastika Nohara, dan Joko Anwar.

Menurut dia, panitia tak akan menyensor semua film. Mereka juga tak akan mendaftarkan film-film itu ke Badan Sensor Film sebelum ditayangkan. "Kami mengganggap pemerintah tak memiliki visi jelas terhadap kebudayaan, khususnya perfilman," kata Bayu.

Namun, dalam pemutaran film-film tertentu, mereka membatasi usia penonton. Ada beberapa film yang hanya boleh disaksikan orang berusia 18 tahun ke atas. Bayu berjanji panitia akan meneliti kartu identitas penonton yang diduga berusia di bawah 18 tahun.

Selain sembilan film tersebut, festival juga akan memutar layar tancap di 26 lokasi secara serentak, Jumat mendatang. "Film yang diputar merupakan karya masyarakat setempat dan merupakan film dokumenter," kata Bayu.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

FFI Pertimbangkan Penambahan Kategori Baru di Festival Tahun Depan

4 hari lalu

FFI Pertimbangkan Penambahan Kategori Baru di Festival Tahun Depan

FFI masih harus mendiskusikan hal tersebut sebagai kategori baru sehingga belum bisa ditambahkan pada FFI 2024.

Baca Selengkapnya

Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

25 hari lalu

Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

Ario Bayu ditetapkan menjadi Ketua FFI telah memerankan banyak karakter dari beragam film layar lebar. Berikut sebagian filmografinya.

Baca Selengkapnya

Ario Bayu Ditetapkan sebagai Ketua Komite FFI 2024-2026 Gantikan Reza Rahadian, Ini Profilnya

25 hari lalu

Ario Bayu Ditetapkan sebagai Ketua Komite FFI 2024-2026 Gantikan Reza Rahadian, Ini Profilnya

Tidak lagi dijabat oleh Reza Rahadian, kini, Ketua Komite FFI selanjutnya dijabat aktor Ario Bayu. Begini profilnya.

Baca Selengkapnya

Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

31 hari lalu

Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

Di momen Hari Film Nasional, Reza Rahadian berharap siapa pun yang akan menggantikannya bisa membawa kebaikan bagi film Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Pemeran Jokowi Meriahkan Para Pencari Tuhan Jilid 17, ini Profil Teuku Rifnu Wikana

38 hari lalu

Pemeran Jokowi Meriahkan Para Pencari Tuhan Jilid 17, ini Profil Teuku Rifnu Wikana

Teuku Rifnu Wikana pemeran Joko Widodo di film Jokowi turut berperan dalam film Para Pencari Tuhan Jilid 17. Ini profil dan pencapaiannya.

Baca Selengkapnya

Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

40 hari lalu

Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono telah bermetamorfosa dalam banyak bentuk, mulai dari komik, novel, hingga film.

Baca Selengkapnya

Pemain Film 24 Jam Bersama Gaspar di Netflix, Ini Profil Sutradara Yosep Anggi Noen

44 hari lalu

Pemain Film 24 Jam Bersama Gaspar di Netflix, Ini Profil Sutradara Yosep Anggi Noen

Film 24 Jam Bersama Gaspar sudah tayang di Netflix yang diperankan pemain ternama dan digarap oleh sutradara berbakat. Lantas, siapa sajakah mereka?

Baca Selengkapnya

Siksa Kubur Tayang Saat Libur Lebaran, Dibintangi Reza Rahadian hingga Para Pemenang Piala Citra FFI

46 hari lalu

Siksa Kubur Tayang Saat Libur Lebaran, Dibintangi Reza Rahadian hingga Para Pemenang Piala Citra FFI

Film teranyar karya Joko Anwar, Siksa Kubur atau Grave Torture akan tayang pada momentum libur lebaran, pada 10 April 2024

Baca Selengkapnya

Sejumlah Film Benyamin Sueb, Aktor Terbaik di Film Si Doel Anak Betawi dan Intan Berduri Raih Piala Citra 1972 dan 1973

54 hari lalu

Sejumlah Film Benyamin Sueb, Aktor Terbaik di Film Si Doel Anak Betawi dan Intan Berduri Raih Piala Citra 1972 dan 1973

Benyamin Sueb, dikenal sebagai salah satu ikon komedi dalam perfilman Indonesia, telah membintangi berbagai film yang populer dan menjadi legendaris.

Baca Selengkapnya

37 Tahun Reza Rahadian, Film Perempuan Berkalung Sorban Mengantarkan Popularitasnya

55 hari lalu

37 Tahun Reza Rahadian, Film Perempuan Berkalung Sorban Mengantarkan Popularitasnya

Mengawali karir sebagai model sebelum menjadi aktor profesional. Bagaimana perjalanan karir dari Reza Rahadian Matulessy?

Baca Selengkapnya