Eksistensi Setengah Abad Jenny Rahman

Reporter

Editor

Senin, 18 Januari 2010 09:50 WIB

TEMPO/ Aditia Noviansyah

TEMPO Interaktif, Penyejuk udara dalam ruang pertunjukan gedung Usmar Ismail membuat kulit makin mengerut. Temperatur yang dipasang tinggi seolah belum cukup mewakili cuaca yang tak kalah dinginnya di luar sana. Selama seharian, Jakarta terus diselimuti mendung.

Cuaca yang misterius untuk ditebak mungkin menjadi salah satu kendala bagi pengunjung untuk datang tepat waktu. Masih sedikit jumlah bangku yang terisi, sedangkan lampu segera padam karena film Gadis Marathon siap diputar.

Kamis lalu menjadi hari menyibukkan bagi mantan kembang layar lebar Indonesia, Jenny Rachman. Hajatan pemutaran film-film zaman dulunya untuk menyambut ulang tahun yang ke-51 belum seramai dugaannya. Acara bertajuk "Lintas Generasi Movie Screening" ini berlangsung dua hari, 14 dan 15 Januari. Sebanyak enam film diputar, antara lain Gadis Marathon, Kugapai Cintamu, Kabut Sutra Ungu, Kartini, November 1828, dan Doea Tanda Mata.

"Saya buktikan kalau Pak Anton bisa melahirkan seorang juara." Dan kita pun menyaksikan bagaimana Jenny Rahman muda dalam film Gadis Marathon menjadi seorang perempuan Indonesia bernama Nita Bonita, yang berhasrat tinggi meraih medali emas pada Pekan Olah Raga Nasional cabang atletik. Nita digambarkan sebagai seorang atlet muda asal Lembang, Jawa Barat, yang penuh kerja keras dan pengorbanan.

Gelar juara pun tak hanya menghampiri Nita di film garapan Chaerul Umam pada 1981 tersebut. Berkat film itu, Jenny juga dinobatkan sebagai Pemeran Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia. Film itu juga mengantarkan Rachmat Hidayat, si Camat Natalegawa, sebagai Pemeran Pembantu Pria Terbaik.

Malam itu Jenny seolah membaca ulang kariernya di dunia film Indonesia. "Apa yang saya raih selama ini bukan tanpa penghalang," ujarnya. Jenny mengatakan tak semua cita-citanya mendapat restu dari ayahanda. Menurut Jenny, ayahnya mula-mula melarang dia menjadi artis. Namun titah itu dilanggarnya, sehingga membuat sang ayah berang dan kecewa.

Film pertama Jenny adalah Ita Si Anak Pungut, keluar pada 1973. Berlanjut pada Kugapai Cintamu karya Wim Umboh pada 1977, Jenny terus eksis, setahun satu film. Kariernya kian memuncak pada 1977 dengan berhasil merilis tujuh film, mulai Akibat Pergaulan Bebas karya Matnoor Tindaon hingga Semau Gue garapan Arizal. Pada tahun berikutnya, enam film bisa dirampungkannya.

Puncak kejayaan karier wanita berdarah Aceh-Tionghoa-Madura itu ada pada karya Sjumandjaja dalam film Kabut Sutra Ungu pada 1979. Film ini berkisah tentang perjuangan janda Miranti, yang hidup tanpa suami. Kesulitan terbesar datang dari adik iparnya, Dimas, yang juga mencintainya. Dalam film ini, Jenny beradu peran dengan aktor kawakan Roy Marten.

"Di film ini untuk pertama kalinya saya meraih Piala Citra, setelah itu baru Gadis Marathon," ujarnya, mengenang. Kemenangan itu pulalah yang melunturkan dinding ego sang ayah pada anaknya. "Dan untuk pertama kali pula, saya diajak bicara kembali oleh ayah, setelah bertahun-tahun dikacangin," dia melanjutkan. Jenny telah membuktikan bahwa dedikasinya dalam memajukan perfilman Indonesia bukan sekadar tenar atau iseng. "Mungkin dulu ayah takut saya terjerumus pergaulan yang tidak-tidak," kata Ketua Persatuan Artis Film Indonesia periode 2006-2010 itu.

Hari ini, Jenny berulang tahun. "Saya telah merasakan menjadi wanita sukses, seorang istri dan ibu," ucapnya. Apalagi kini anak semata wayangnya, Ayu Sekarini, buah perkawinan dengan suami pertamanya, Budi Prakoso, datang, setelah berpisah selama 14 tahun.

Semenjak Jenny bercerai dengan Budi, Ayu diasuh oleh ayahnya, yang bermukim di Washington DC, Amerika Serikat. "Dulu saya masih kecil, belum tahu mama bagaimana, sekarang saya sudah besar dan mengerti siapa ibu saya sebenarnya," kata Ayu, yang selalu berada di samping Jenny. Ayu pun datang sebagai kado istimewa untuk ibundanya. Bagi Jenny, semua berkah yang diterimanya hingga hari ini adalah sebuah karunia Tuhan. "Hidup ini bagai sebuah pencapaian kematangan," katanya.
Aguslia Hidayah

Berita terkait

Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

4 April 2018

Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

Film Arini mampu menerjemahkan kisah dalam novel dengan baik dalam konteks kekinian

Baca Selengkapnya

Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

17 Oktober 2017

Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

Film Ismail Basbeth ini diputar perdana pada A Window on Asian Cinema. Memperkenalkan film-film pilihan dari Most Talented Asian Filmmaker of The Year

Baca Selengkapnya

Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

13 Oktober 2017

Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

Menggarap film Posesif, menurut Edwin, sama sekali tidak mengorbankan idealismenya sebagai sutradara film selama ini.

Baca Selengkapnya

Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

9 Oktober 2017

Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

Lucasfilm telah secara resmi mengumumkan bahwa trailer film Star Wars: The Last Jedi akan tayang pada hari Selasa, 10 Oktober 2017.

Baca Selengkapnya

Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

22 September 2017

Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

Shiraz Higgins ingin bicara soal adanya ketakadilan
pendapatan antara perempuan dan laki-laki di Kanada

Baca Selengkapnya

Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

22 September 2017

Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

Di film Pengabdi Setan, Joko Anwar membutuhkan ada pemain
yang bisa menerjemahkan cerita melalui gestur. Ia melibatkan
dua seniman di Pengabdi Setan

Baca Selengkapnya

Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

15 September 2017

Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

Film Gerbang Neraka digadang sebagai film horor yang dikemas
lain dari gaya film horor sebelumnya

Baca Selengkapnya

Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

31 Juli 2017

Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

Ratusan warga mendesak DPRD untuk menunda penayangan film Banda yang disutradari Jay Subyakto.

Baca Selengkapnya

Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

15 Juli 2017

Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

Harry Styles mendampingi Pangeran Harry di karpet merah premier film Dunkrik karya Christopher Nolan.

Baca Selengkapnya

Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

31 Mei 2017

Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

Aktris Israel, Gal Gadot yang jadi Wonder Woman disebut-sebut menjadi anggota militer Israel.

Baca Selengkapnya