Jepang Tertarik Pentaskan Kesenian Indonesia

Reporter

Editor

Kamis, 4 Juni 2009 14:42 WIB

TEMPO Interaktif, Surakarta: Japan Foundation tertarik membawa kelompok kesenian dari Indonesia untuk melakukan pementasan di Jepang. Menurut Direktur Jenderal Japan Foundation Jakarta, Atsushi Kanai, banyak budaya dari Indonesia yang saat ini sangat digemari oleh masyarakat Jepang.

"Banyak masyarakat Jepang yang tertarik mempelajari kebudayaan Indonesia, khususnya gamelan dan tari," kata Atsushi Kanai di sela-sela kegiatan 5th Indonesian Performance Art Mart 2009 di Surakarta, Kamis (04/06).

Bahkan, menurutnya, hampir di setiap perguruan tinggi kesenian di Jepang memiliki jurusan seni gamelan. "Paling tidak menjadi satu program studi tersendiri," kata Atsushi.

Selain itu, katanya, saat ini telah ada sekitar sepuluh kelompok kesenian gamelan di Jepang. Mayoritas kelompok kesenian gamelan itu berada di Kota Tokyo. "Mereka pasti tertarik jika pelaku seni gamelan asli Indonesia dibawa ke sana," katanya.

Menurutnya, seni gamelan dan tari lebih disukai karena sifatnya yang universal. "Tidak ada kendala bahasa," katanya. Hal itu berbeda dengan kesenian lain yang banyak menggunakan dialog, seperti wayang, ketoprak, ludruk maupun tetaer.

Japan Foundation juga siap untuk menjadi fasilitator pertukaran kebudayaan antara Indonesia dan Jepang, terutama dalam hal pendanaan. "Tahun lalu banyak yang telah kita fasilitasi," katanya. Hal tersebut dikarenakan tahun lalu bertepatan dengan ulang tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang yang ke-50.

Menteri Perdagangan Indonesia, Mari Elka Pangestu, berharap kesenian Indonesia mampu menjadi salah satu cabang industri kreatif yang layak jual di pasar internasional. "Kita mempunyai banyak pakar dan praktisi di bidang seni kebudayaan," ujarnya.

Melalui ajang 5th Indonesian Performance Art Mart 2009 yang diselenggarakan di Surakarta, Mari berharap banyak seniman yang berhasil mendapatkan kontrak dari para presenter pertunjukan dari luar negeri. "Yang perlu untuk ditingkatkan adalah intensitas latihan yang rutin," katanya.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

57 hari lalu

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.

Baca Selengkapnya

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.

Baca Selengkapnya

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.

Baca Selengkapnya

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.

Baca Selengkapnya

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.

Baca Selengkapnya

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar

Baca Selengkapnya

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

27 Oktober 2022

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI

Baca Selengkapnya