TEMPO Interaktif, Surakarta: Japan Foundation tertarik membawa kelompok kesenian dari Indonesia untuk melakukan pementasan di Jepang. Menurut Direktur Jenderal Japan Foundation Jakarta, Atsushi Kanai, banyak budaya dari Indonesia yang saat ini sangat digemari oleh masyarakat Jepang.
"Banyak masyarakat Jepang yang tertarik mempelajari kebudayaan Indonesia, khususnya gamelan dan tari," kata Atsushi Kanai di sela-sela kegiatan 5th Indonesian Performance Art Mart 2009 di Surakarta, Kamis (04/06).
Bahkan, menurutnya, hampir di setiap perguruan tinggi kesenian di Jepang memiliki jurusan seni gamelan. "Paling tidak menjadi satu program studi tersendiri," kata Atsushi.
Selain itu, katanya, saat ini telah ada sekitar sepuluh kelompok kesenian gamelan di Jepang. Mayoritas kelompok kesenian gamelan itu berada di Kota Tokyo. "Mereka pasti tertarik jika pelaku seni gamelan asli Indonesia dibawa ke sana," katanya.
Menurutnya, seni gamelan dan tari lebih disukai karena sifatnya yang universal. "Tidak ada kendala bahasa," katanya. Hal itu berbeda dengan kesenian lain yang banyak menggunakan dialog, seperti wayang, ketoprak, ludruk maupun tetaer.
Japan Foundation juga siap untuk menjadi fasilitator pertukaran kebudayaan antara Indonesia dan Jepang, terutama dalam hal pendanaan. "Tahun lalu banyak yang telah kita fasilitasi," katanya. Hal tersebut dikarenakan tahun lalu bertepatan dengan ulang tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang yang ke-50.
Menteri Perdagangan Indonesia, Mari Elka Pangestu, berharap kesenian Indonesia mampu menjadi salah satu cabang industri kreatif yang layak jual di pasar internasional. "Kita mempunyai banyak pakar dan praktisi di bidang seni kebudayaan," ujarnya.
Melalui ajang 5th Indonesian Performance Art Mart 2009 yang diselenggarakan di Surakarta, Mari berharap banyak seniman yang berhasil mendapatkan kontrak dari para presenter pertunjukan dari luar negeri. "Yang perlu untuk ditingkatkan adalah intensitas latihan yang rutin," katanya.
AHMAD RAFIQ
Berita terkait
Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga
57 hari lalu
Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.
Baca SelengkapnyaButet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan
15 Januari 2024
Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaTak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni
5 Desember 2023
Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.
Baca SelengkapnyaDebat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini
5 Desember 2023
Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu
22 Agustus 2023
Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.
Baca SelengkapnyaSejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat
4 Juli 2023
Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.
Baca SelengkapnyaWM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia
24 Februari 2023
Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.
Baca SelengkapnyaSeniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia
20 Januari 2023
Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.
Baca SelengkapnyaJadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami
17 November 2022
Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar
Baca SelengkapnyaMasyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan
27 Oktober 2022
Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI
Baca Selengkapnya