Cerita dan Puisi Untuk 40 Tahun Taman Ismail Marzuki

Reporter

Editor

Rabu, 19 November 2008 08:45 WIB

Remy Sylado, saat membacakan puisi pada acara HUT Taman ismail Marzuki (TIM) ke-40 di Graha Bhakti Budhaya (GBB), TIM, Jakarta, Sabtu (15/11).Foto : TEMPO/Yosep Arkian/2008111

TEMPO Interaktif, Jakarta: Inilah kisah tentang si Dul Sapi, yang cuma merasakan bangku sekolah sampai kelas II di sebuah sekolah dasar inpres. Kerjanya mencolong sapi, yang kemudian disembelih. Dagingnya dicacah lalu dijual kepada Cak Kandar. Karena itu, dia disebut Dul Sapi.

Tokoh rekaan karya Remy Sylado ini berasal dari Sumenep, Madura, Jawa Timur. Kisah Dul Sapi menjadi pemikat malam perayaan 40 tahun hari jadi Taman Ismail Marzuki, Sabtu malam lalu. Di panggung Graha Bhakti Budaya yang seadanya, Remy bersetelan jas putih kinclong, plus kacamata retro yang membuatnya mirip Elvis dadakan.

Dengan gaya khas Madura, Remy mulai membacakan cerita. "Suatu malam, Dul Sapi dicokot." Ia dipergoki sedang menggelandang sapi orang keluar kandang. Wah konangan (ketahuan), rek. Dul Sapi pun digiring ke markas Brimob. "Saya tak takut sama Brimob, saya cuma takut sama ABRI, taiye," katanya.

Cerpenis Hamsad Rangkuti juga membawakan cerita malam itu. Ia menukilkan novelnya berjudul Ketika Lampu Berwarna Merah, yang pernah dimuat bersambung di sebuah koran nasional pada 1981 dan diterbitkan dalam bentuk buku 10 tahun kemudian.

Cerita ini berkisah tentang sesosok mayat wanita tua yang ditemukan dalam sebuah gubuk dan lantas malah dimanfaatkan oleh tiga pemuda. Subuh-subuh mayat itu disandarkan di pintu sebuah toko.

Advertising
Advertising

Ketika pemilik toko ketakutan, mereka pun datang menawarkan bantuan sambil menakut-nakutinya. "Rp 25 ribu, dan bawa mayat ini pergi sebelum polisi datang," ujar sang pemilik toko. Selanjutnya, mayat malah dibawa ke toko lain untuk mengeruk uang lagi dengan modus yang sama.

Selain cerita, puisi berdengung lantang malam itu. Mereka yang membacakan puisi antara lain Abdul Hadi W.M., Diah Hadaning, Ahmadun Yosi Herfanda, Slamet Sukirnanto, dan Agus R. Sarjono. Juga ada musikalisasi puisi oleh Sanggar Devies Matahari. Acara ini bagian dari sederet acara seni dalam perayaan ulang tahun Taman Ismail Marzuki.

Aguslia Hidayah

Berita terkait

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

57 hari lalu

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.

Baca Selengkapnya

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.

Baca Selengkapnya

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.

Baca Selengkapnya

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.

Baca Selengkapnya

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.

Baca Selengkapnya

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar

Baca Selengkapnya

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

27 Oktober 2022

Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI

Baca Selengkapnya