Meskipun ingin, tapi siapa pula yang butuh sekolah akting untuk menjadi bintang sinetron? Novel suspense dan thriller cukup menjadi referensinya menekuni dunia akting saat itu. "Saya hanya belajar sendiri," ujar Bella, yang gandrung warna pink dan ungu.
Buktinya, hanya sepekan setelah wajahnya muncul di sampul depan sebuah majalah wanita, tahun 1996 Bella langsung memperoleh tawaran bintang utama pada sinetron Rumah Beton. Perannya pun tidak main-main: sebagai wartawan. Sinetron kedua, Norma, diperolehnya dari Ronggur Sihombing, sutradara muda putra almarhum Wahyu Sihombing, yang kemudian mengantar Bella masuk nominasi pemeran utama wanita dalam Festival Sinetron Indonesia 1996.
"Hal itu yang membuka mata dan hati saya bahwa kalau kita mempunyai keinginan besar untuk belajar, pasti kita bisa memperoleh hasil yang baik," katanya saat itu.
Kemudian berturut-turut mulai tahun 1997 Bella main di sinetron Melangkah di Atas Awan, tahun 1999 di sinetron Dia Antara Dua Pilihan. Kemudian tahun 2000 sinetron Dewi Fortuna. Seperti judul sinetronnya, Dewi Fortuna, keberuntungan demi keberuntungan lantas kerap menghampiri Bella yang sudah terbiasa bekerja keras itu. Tawaran iklan, main sinetron, MC, bahkan menyanyi datang bertubi-tubi. Tahun 1998 Bella terpilih sebagai salah satu finalis GADIS Sampul hingga kemudian banyak tawaran ke dirinya sebagai model iklan untuk berbagai macam produk.
Tahun 2000 karena mempesonanya paras dan kejelitaan Bella membuatnya terpilih sebagai bintang iklan sabun Lux. Dia terpilih di antara beberapa bintang lainnya yang sama gemerlapnya versi pemirsa sebagai "Bintang Lux". Di tahun yang sama Bella juga terpilih sebagai bintang sinetron paling populer pilihan penonton versi Panasonic Award pada akhir. Masih tahun 2000. majalah Dewi mengumumkan nama Bella Saphira sebagai bintang sampul favorit.
"This is your year," bisik desainer Ghea Panggabean kepada Bella di sela acara majalah Dewi saat itu.
Tidak mengherankan, dengan pesona seperti itu, Bella terpaksa bersedia memenuhi permintaan Multivision Plus untuk tampil dua kali sepekan di layar kaca, demi memuaskan dahaga penonton akan pesona wajahnya. Saat itu Bella menjadi ratunya sinetron di televisi. Dan saat itu, suatu hal yang berat bagi Bella, selain karena dia harus terlibat dalam ketegangan tuntutan kejar tayang, juga secara jujur dia akui berat memainkan peran yang berbeda dalam sepekan. "Ini merupakan kerja keras, karena saya tidak mau setiap peran yang saya mainkan mempunyai nyawa yang sama," ujar Bella.
HADRIANI P | Berbagai Sumber
Topik Terhangat
Rupiah Loyo | Konvensi Partai Demokrat | Suap SKK Migas | Pilkada Jatim | Lurah Lenteng Agung