TEMPO.CO, Jakarta - Raffi Ahmad akhirnya angkat bicara soal dirinya yang tak ikut dalam demonstrasi menolak revisi UU Pilkada dan tidak mengunggah 'Peringatan Darurat' berlambang Garuda Pancasila di media sosial. Langkah Raffi ini menimbulkan berbagai kritik dari publik terutama warganet, yang menudingnya tak pro-rakyat dan berpihak pada kekuasaan. Seruan kebencian untuk memboikot hingga ancaman merusak bisnisnya pun ramai dibicarakan.
Sejak rapat DPR untuk revisi UU Pilkada pekan lalu, netizen ramai-ramai mengunggah 'Peringatan Darurat' di media sosial sebagai bentuk perlawanan terhadap revisi tersebut. Namun, absennya Raffi dalam gerakan ini membuatnya menjadi sasaran hujatan karena selebritas lain sampai turun aksi di depan Gedung DPR pada 22 Agustus lalu. Selain itu, kehadirannya bersama Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming dalam kegiatan di Bandung justru memperkuat sentimen publik.
Raffi Ahmad Klaim Tetap Suarakan Kepentingan Rakyat dengan Cara Berbeda
Dalam program FYP di Trans TV pada Rabu, 28 Agustus 2024, aktor dan presenter berdarah Sunda itu menjelaskan alasan dirinya tidak ikut serta dalam aksi tersebut. Ia menegaskan bahwa setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menunjukkan dukungan terhadap rakyat.
"Semua orang kan punya cara yang berbeda-beda. Bukan masalah pendukung pilpres, bukan pendukungnya 01, 02, 03. Bukan berarti nggak ikut demo atau tidak memposting tandanya tidak menyuarakan rakyat," ujar Raffi.
Raffi mengungkapkan bahwa saat aksi tersebut berlangsung, ia sedang berada di Bandung untuk urusan keluarga, tepatnya membantu adik iparnya, Ritchie Ismail atau Jeje Govinda, yang akan maju di Pilkada Bandung Barat. Selain itu, ia juga tengah mendampingi Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming dan Menteri Perdangan Zulkifli Hasan, dalam kegiatan blusukan.
“Aku lagi di Bandung untuk urusan kebetulan adik aku kan juga nyalon, sebagai keluarga ya aku bantu di sana. Kebetulan di sana lagi ada Mas Gibran, Pak Zulkifli Hasan, memang kebetulan saja. Tapi orang mikirnya jadi aneh-aneh," kata suami Nagita Slavina itu.
Alasan Tidak Mengunggah Peringatan Darurat
Terkait ketidakikutsertaannya dalam mengunggah ‘Peringatan Darurat’ di media sosial, Raffi menjelaskan bahwa ia memilih untuk tidak terburu-buru dalam menyatakan sikapnya di media sosial. Bagi Raffi, dukungan kepada rakyat tidak harus ditunjukkan dengan cara yang sama.
"Kenapa gak ikut posting? Semua orang kan punya cara yang berbeda," ungkapnya menegaskan. Raffi juga mengatak bahwa kehadirannya di Bandung bukan berarti dirinya abai terhadap isu-isu yang berkembang. Ia mengaku akan tetap berada di sisi rakyat dan menyuarakan kepentingan mereka dengan caranya sendiri.
"Di sini aku atas nama rakyat, berdiri bersama rakyat. Ini aku juga posting (dukung putusan MK). Setiap orang punya cara berbeda," tutur Raffi. Namun, meski sudah memberikan klarifikasi, sentimen publik terhadap Raffi Ahmad masih cukup negatif. Banyak yang menganggap klarifikasinya hanya sebatas sikap untuk meredam kritik yang bergejolak.
Gerakan Peringatan Darurat
Gerakan ‘Peringatan Darurat’ dan aksi Demo Darurat Indonesia yang berlangsung di depan Gedung DPR pada 23 Agustus menjadi momen penting bagi gerakan yang mendukung aspirasi rakyat. Tidak hanya mahasiswa dan aktivis yang hadir, namun sejumlah selebritas dan seniman yang turut serta dalam protes tersebut. Mereka bersatu menentang revisi UU Pilkada yang dianggap tidak sejalan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Revisi UU Pilkada yang telah disahkan oleh DPR RI dipandang sebagai langkah untuk memperkuat kekuasaan oligarki. Sementara delapan fraksi di DPR menyetujui pengesahan revisi ini, publik merespons dengan keras, menganggap bahwa perubahan tersebut hanya akan menguntungkan partai-partai besar yang mendukung kepentingan penguasa.
YOUTUBE | INSTAGRAM
Pilihan Editor: Raffi Ahmad Dirisak Tak Kawal Putusan MK, Berikut Deretan Selebritas Pro Rezim dan Pro Rakyat