Variasi Maliq

Reporter

Editor

Kamis, 8 Maret 2007 19:47 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Grup Maliq & D'essentials yang tengah populer kembali mengusung R&B dan nu soul pada album kedua, Free Your Mind, yang diluncurkan pada akhir Februari lalu di Cilantro, Wisma BNI, Jakarta. Album yang dimaksudkan untuk meredam kerinduan penggemar itu berjarak dua tahun dari album pertama, The First, yang sukses dengan lagu Terdiam, The One, dan Untitled. Kelompok ini terdiri atas tujuh personel yang disebut Maliq (singkatan dari music and live instrument quality) dan D'essentials. Personel Maliq adalah Angga (vokalis), Widi (produser, penulis lagu, komposer, dan aranser), serta Indra (produser eksekutif dan manajer). Sedangkan D'essentials terdiri atas Indah (vokalis), Satrio (gitar), Ifa (piano dan keyboard), Jawa (bas), serta Amar (terompet).Kali ini, Maliq masih berpijak pada konsep kombinasi, yakni peleburan variasi nada dari jenis musik R&B kontemporer, nu soul, dan hip-hop yang bersemangat. Bedanya, musik yang lebih modern serta penampilan unik yang lebih fashionable. "Lagu-lagunya lebih menggali suara yang terpengaruh pada penggunaan instrumen musik yang lebih luas," kata Widi. Salah satunya lagu Funk Flow, yang lebih bernuansa hip-hop. Angga, vokalis Maliq, mengakui proses pembuatan album kedua yang berisi 12 lagu itu sempat membuat mereka merasa tertekan. Lagu-lagu dibuat harus bagus dan komersial seperti sebelumnya. "Ide kami malah buntu, kreativitas tidak keluar," ujar Angga. Eki Puradiredja atau Eki dari Humania, kelompok yang pernah eksis pada 1990-an, adalah musisi yang berada di balik kesuksesan Maliq. Paman Angga dan Widi ini mempersiapkan Maliq sejak masih embrio. Eki menyarankan agar mempersiapkan diri dengan banyak manggung di tempat umum. Lima tahun kemudian baru dirilis album pertama yang direkam Swara Bumi, yang dititipkan pengedaran rekamannya kepada Warner Music Indonesia. "Kenapa begitu lama? Karena ingin menguatkan pasar pendengarnya," kata Eki. Awal meniti karier, Maliq tampil menghibur segelintir orang di kafe-kafe, seperti bar Four Season, Jamz, dan Manna Lounge pada 2002. Dengan memperkaya jam terbang serta propaganda mengemas album yang terkesan elite dan mewah, Maliq diterima oleh penikmat musik Indonesia. Itu menyadarkan mereka tentang subgenre bernama neo soul atau nu soul. Nama Maliq meroket sejak tampil di Java Jazz Festival 2005 dan 2006. Mereka tampil pada pembuka musisi dunia, Four Play dan Yellow Jackets, saat itu. Kemudian nama mereka menjadi harum hingga Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Mereka juga mendapat Anugerah Planet Musik 2006 untuk kategori best new group di Singapura serta menjadi nomine Penghargaan MTV Indonesia dan MTV Asia Award 2006 di Bangkok, Thailand. Setelah album ini, manajemen yang dipimpin putri Subronto Laras, Nadya Laras, itu sedang merancang waktu tur promosi ke berbagai kota besar dengan bantuan Nepathya, promotor musik.EVIETA FADJAR

Berita terkait

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

28 menit lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

1 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

2 jam lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

3 jam lalu

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

Grandmaster Garry Kasparov menjajal bertanding main catur dengan super komputer IBM, Deep Blue, pada 3 Mei 1997.

Baca Selengkapnya

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

3 jam lalu

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

Borussia Dortmund telah mengumumkan bahwa Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

3 jam lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

3 jam lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

3 jam lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

4 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

4 jam lalu

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

Taiwan akan menjadi lawan Indonesia pada babak semifinal Piala Thomas 2024. Chou Tien Chen mengalahkan Viktor Axelsen.

Baca Selengkapnya