Demi Makmur

Reporter

Editor

Senin, 8 Januari 2007 17:01 WIB

Kota Goela geger. Klara Zakanasian, wanita paling kaya seantero bumi, berencana pulang ke tanah kelahirannya yang bangkrut itu. Warga berharap Klara sudi membikin roda perekonomian kota mereka bergerak lagi dengan duitnya. Ilak Alipredi, calon wali kota, ditugasi membujuk taipan itu.Sebetulnya ada dendam membara di balik kepulangan Klara. Nyonya tua itu hendak menuntut balas perlakuan Ilak, bekas kekasihnya yang menghamili sekaligus mencampakkannya 45 tahun lalu. Klara siap mengucurkan uang satu triliun dengan syarat: nyawa Ilak sebagai imbalannya.Itulah secuil drama komedi tragis bertajuk Kunjungan Cinta, yang bakal dimainkan Tetaer Koma selama 15 malam pada 12-28 Januari mendatang. Lakon karya dramawan Jerman kelahiran Swiss, 5 Januari 1921, Friedrich Durrenmatt, yang disadur dan disutradarai N. Riantiarno ini bakal dipentaskan di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki.Sutradara kawakan yang akrab dipanggil Nano ini mengadaptasi karya asli Der Besuch der alten Dame (Kunjungan Nyonya Tua) untuk produksi ke-111 kelompok seni yang ditukanginya. Dia menyiapkan pementasan yang didukung 45 seniman itu sejak April 2006. Butet Kertaradjasa dan Ratna Riantiarno bermain sebagai pemeran kunci, yaitu Ilak Alipredi dan Klara Zakanasian.Menurut Nano, walau cerita dalam naskah itu menceritakan kehidupan suatu kota kecil di Eropa Tengah pada 1950-an, persoalan yang dihadapi sama dengan apa yang terjadi di Indonesia saat ini. Kemiskinan versus gaya hidup perlente yang ditunjukkan dengan cara berutang sana-sini. "Naskah terbagus dan tersulit selama tiga dekade menggarap produksi bersama Teater Koma," kata Nano, Jumat lalu.Sulit? Soalnya, tata pentas mesti mirip dengan suasana aslinya. Jadi tak mengherankan jika ada sejumlah properti kecil, seperti kursi dan bangku hingga empat truk. "Untuk mewujudkan sesuai dengan konsep penulisnya," ujar Nano. Begitu juga dengan dialognya harus mengacu teks asli.Kerumitan pementasan menyambut hari jadi Teater Koma yang ke-30 ini juga diungkapkan skenografer Syaeful Anwar. Tata panggung dibuat realis sebagaimana naskah karya Durrenmatt itu. "Ini belum pernah dilakukan Teater Koma, baik teknik pembuatan maupun tata panggungnya," katanya.Salah satu pemain, Butet Kertaradjasa, mengatakan konsep realis merupakan yang pertama kali dimainkannya. "Saya mencoba patuh, berdisiplin dengan naskah dan sutradara yang menangani saya," ujar Butet, yang sudah tiga kali main bareng Teater Koma ini. Dengan begitu, kata Butet, penonton akan bisa menangkap ekspresi permainan.Meski karya saduran, banyak pemikiran Nano yang masuk ke lakon ini. "Saya jamin penonton bakal melihat sesuatu yang lain dari pertunjukan ini," kata Nano. Selain itu, ada rasa penasaran: apakah warga Goela bakal merelakan calon wali kotanya menjadi tumbal demi kemakmuran kota mereka?SS KURNIAWAN

Berita terkait

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

16 Oktober 2023

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

4 September 2023

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

30 Agustus 2023

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal

Baca Selengkapnya

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

4 Oktober 2022

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

Puncak apresiasi FTJ diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

18 Juni 2022

Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

Direktur Kreatif Indonesia Kita, Agus Noor berharap pertunjukan Indonesia Kita ke-36 ini bisa memulihkan situasi pertunjukan seni di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

15 April 2022

Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

Teater Rumah Mata menggelar pertunjukan Shiraath untuk mengisi ngabuburit di sejumlah tempat di Kota Medan.

Baca Selengkapnya

Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret 2021

Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret menjadi Hari Teater Sedunia. Indonesia pun punya beragam pertunjukan teater rakyat seperti wayang orang, lenong, longser, hingga ketoprak.

Baca Selengkapnya

27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

27 Maret 2021

27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

Dulunya Teater merupakan hiburan paling populer di Yunani, pada 27 Maret, 60 tahun lalu Institut Teater Internasional menggagas Hari Teater Sedunia.

Baca Selengkapnya

Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

18 Maret 2021

Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

Festival Teater Tubuh berlangsung mulai Selasa sampai Sabtu, 16 - 20 Maret 2021. Festival ini merupakan silaturahmi tubuh kita dalam pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

3 Juli 2020

Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

Pementasan Sie Jin Kwie pada 2010 lalu di Graha Bhakti Budaya, Jakarta, kini bisa disaksikan kembali pada 4 - 5 Juli di kanal YouTube Indonesia Kaya.

Baca Selengkapnya