Sentilan Seniman untuk Kota Ambon di Pameran Urban Genitals  

Reporter

Selasa, 9 Mei 2017 13:21 WIB

Seorang warga melihat pameran seni jalanan bertemakan Urban Genital yang di gelar di Ambon, pekan lalu. Tempo/Rere Khairiyah

TEMPO.CO, Ambon - Sejumlah anak muda di Kota Ambon menggelar pameran seni jalanan yang mengusung wacana agama, kekerasan, lingkungan sampai gaya hidup modern, pada Sabtu, 6 Mei 2017. Anak-anak muda dari beragam latar belakang, seperti sastrawan, pelukis maupun fotografer itu memadukan beragan acara seperti seni puisi, seni lukis, maupun fotografi, dalam satu tema, yakni Urban Genitals.

Pameran seni jalanan tersebut menggambarkan serangkaian persoalan yang belakangan ini melekat dengan keseharian warga kota, seperti kemacetan dan sampah. Mereka mengkritik pengelolaan tata transportasi dan kebersihan di kota itu.

Kota Ambon meraih penghargaan wahana tata nugraha kategori penyelenggaran sistem transportasi lalu lintas, perparkiran uji kendaraan dan terminal pada awal tahun lalu. Kota ini juga meraih penghargaan Adipura. Namun,Kota Ambon belum sepenuhnya bebas dari sampah dan kemacetan.

Lewat kata, gambar. maupun foto para seniman itu menggunakan media sederhana dari limbah olahan kayu, tripleks serta manekin bekas. Mereka menyulap limbah menjadi bernilai seni.

Ilustrasi puisi, lukisan maupun foto dikemas apik pada satu bingkai berjejer disepanjang tembok lorong Indojaya Jalan Yan Paays. Karena digelar di jalanan, pengunjung dapat melihat serta merasakan secara langsung bagaimana kondisi Ambon dari masa ke masa. “Kata gambar dan foto adalah media yang mudah dipahami untuk menghadirkan keseharian Ambon kemarin dan hari ini, ” ujar seniman Morika Tetelepta.





Selain tema perkotaan, para seniman juga menghadirkan ketegangan relasi antar manusia, kekerasan terhadap perempuan, perilaku agama dan romantika cinta urban. Kisah ini ditonjolkan sebagai cerita-cerita kecil dari sudut kecil.

Seniman menghadirkan cerita ini dengan cukup unik. Untuk melihat data kasus kekerasan terhadap perempuan sepanjang tahun lalu di Kota Ambon, data itu digantung di balik manekin berbentuk tubuh perempuan. Pengunjung harus mengintip di balik payudara manekin itu, seolah-olah diajak memahami pesan dalam karya dan data itu. Pesan bahwa perempuan masih menjadi korban diskriminasi dalam peran sosialnya di masyarakat.

“Semestinya kita tidak memahami kota sebagai lanskap dalam wujud pembangunan saja namun lewat bahasa tubuh dalam kedalaman, menembus lapisan permukaan untuk paham,” ujarnya. Karena itu mereka meletakkan manekin perempuan itu dalam pameran tersebut.

Dalam bidikan kamera, para fotografer memotret kehidupan Maluku secara utuh. Tak hanya seputar kota tapi juga pulau-pulau sekitarnya. “Kami tampilkan foto ini, mereka akan mengenal Maluku lebih luas dan kaya akan sejarah, seperti Di Banda Naira dan daerah-daerah lain di Maluku ,” ujar fotografer Rizalio Akbar.

RERE KHAIRIYAH

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

42 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

49 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya