Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

Reporter

Editor

Natalia Santi

Senin, 8 Mei 2017 14:46 WIB

Penyanyi Ukraina, Jamala menyanyikan lagu 1944 saat final Eurovision Song Contest di Stockholm, Mei 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina akan menjadi tuan rumah kontes lagu Eropa Eurovision-2017 ke-62 yang bakal digelar 9– 13 Mei 2017. Hak istimewa untuk menyelenggarakan peristiwa budaya popular ini diberikan kepada Ukraina setelah negara itu memenangkan kontes pada 2016 di Stockholm, Swedia.

"Saat itu penyanyi sekaligus penulis lagu asal Ukraina, Jamala membawakan lagunya berjudul 1944,” kata Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta, lewat rilis yang diterima Tempo, 8 Mei 2017.

Festival lagu Eropa ditonton secara daring oleh lebih dari 100 juta penonton di seluruh dunia.Tema Eurovision-2017 adalah Celebrate Diversity – bersama-sama bergabung untuk merayakan persamaan dan perbedaan unik, serta menikmati musik yang hebat.

Logo dan desain visual dari Kontes ini menggabungkan citra dari manik-manik bergaya, dengan logo utama menggunakan manik-manik yang membentuk seperti kalung khas tradisional Ukraina.

Seperti pada 2008 dan 2011, sebanyak 42 negara akan berpartisipasi dalam Eurovision-2017. Ukraina sebagai tuan rumah akan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh kontestan.

Sayangnya, Rusia membatalkan keikutsertaannya setelah penyanyinya Yulia Samoylova, dilarang memasuki Ukraina. Berdasarkan rilis Kedutaan Ukraina, larangan itu dilakukan lantaran Samoylova melakukan perjalanan ilegal ke Krimea – wilayah Ukraina yang diduduki Rusia 2014 – untuk mengadakan pertunjukan disana.

Penonton dari seluruh pelosok dunia akan mendapatkan kesempatan untuk menonton dan menikmati Semifinal Pertama, Semifinal Kedua, dan Grand Final Eurovision-2017.

Bagi mereka yang ingin memberikan dukungan bagi penyanyi favorit mereka, dapat mengirimkannya melalui pesan ke nomor tertentu yang disediakan penyelenggara. Pemenang kontes ini akan ditentukan oleh suara dari penonton dan juri dari setiap negara yang ikut berpartisipasi.

Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017 meski di tengah perang “hibrid” dengan Rusia. “Termasuk diantaranya agresi militer yang dilakukan untuk melawan Ukraina serta propaganda informasi keliru yang bertujuan untuk membuat situasi politik dan keamanan di wilayah Eropa menjadi tidak stabil,” tulis Kedubes Ukraina dalam rilisnya.

“Meskipun demikian, Ukraina sebagai Negara Eropa sejati tetap mengakui demokrasi, sehingga mendapat kepercayaan dan hormat dari komunitas internasional,” kata Kedutaan Ukraina dalam pernyataan tertulisnya.

NATALIA SANTI

Berita terkait

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

8 Februari 2018

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

13 November 2017

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

27 September 2017

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

8 Mei 2017

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.

Baca Selengkapnya

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

21 Maret 2017

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.

Baca Selengkapnya

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

5 Februari 2017

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

2 Februari 2017

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.

Baca Selengkapnya

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

2 Februari 2017

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

24 Januari 2017

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.

Baca Selengkapnya

Ukraina Sita Rudal Milik Iran, Diselundupkan dari Rusia

24 Januari 2017

Ukraina Sita Rudal Milik Iran, Diselundupkan dari Rusia

Semua barang disita pihak berwenang Ukraina karena dianggap melanggar hukum internasional mengenai barang dan senjata.

Baca Selengkapnya