Hantu Karya Anak Diplomat

Reporter

Editor

Rabu, 8 November 2006 12:45 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sejak kecil, dunia menggambar telah menyita perhatiannya. Kegemarannya terus-menerus berkembang hingga akhirnya ia terjun dalam bidang gambar hidup alias film.Ia adalah Rizal Mantovani, yang baru saja merampungkan karya terbarunya, film horor bertajuk Kuntilanak. Ini merupakan film horor kedua Rizal setelah sukses lewat Jelangkung. Film horor pertamanya ini sempat bertahan selama lima bulan di bioskop Jakarta pada 2001-2002. Selain dipelototi satu juta penonton, film ini masuk dalam majalah Variety dari Amerika.Karier Rizal di dunia film benar-benar dimulai dari hobinya menggambar. Asal-muasalnya, anak diplomat bernama Mohamad Saleh ini sempat berpikir bagaimana hobinya ini bisa menghasilkan uang. Setelah lulus sekolah menengah di Kolombo, Rizal pun memilih kuliah di jurusan Arsitektur Universitas Trisakti, Jakarta. Kendati sempat ikut orang tuanya berkeliling beberapa negara, seperti Iran, Sri Lanka, dan Yugoslavia, Rizal tak kuliah di luar negeri.Di sela-sela kuliahnya, pria yang lahir di Jakarta, 12 Agustus 1967, ini menaruh beberapa gambar di etalase toko komik di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Gambar ini membuat seorang agen iklan Kreatof Konsep tertarik melihatnya. Ternyata kantor agen iklan ini sedang membutuhkan seorang tenaga desain grafis. Gayung pun bersambut ketika mereka berdua dipertemukan oleh sang pemilik toko. "Agen itu menawari saya kerja part time," kata Rizal. Belakangan, ia makin jatuh cinta bekerja di bidang ini.Rizal kian getol belajar ketika pindah ke bagian tim kreatif televisi. Kecerewetannya menunjang upaya memperoleh berbagai pengetahuan peralatan broadcasting.Rizal pun mulai membuat acara-acara televisi yang berlanjut pada pembuatan klip video musik. Klip video musik sederet nama, mulai Iwan Fals, Chrisye, Peterpan, hingga Siti Nurhaliza, pun dirampungkannya.Kiprah Rizal di dunia klip video musik membuatnya meraih penghargaan, seperti MTV Asian Viewer's Choice Award 1995. Namun, Rizal malah kurang suka dengan penghargaan yang diberikan kepadanya. "Saya tidak tahu kenapa tidak suka dengan award tersebut," tutur pencinta tokoh komik Superman ini.Bersama Mira Lesmana, Rizal pertama kali membuat film layar lebar berjudul Kuldesak pada 1996. Film yang menceritakan mimpi-mimpi remaja 1990- an ini bisa dibilang menjadi tonggak bangkitnya perfilman nasional. Publik perfilman makin dikagetkan dengan munculnya film Jelangkung. Kini ia hendak mengulang suksesnya dengan membuat film Kuntilanak.Idiom hantu lokal bernama kuntilanak, menurut Rizal, merupakan sosok paling menyeramkan. Berdasarkan riset yang dilakukannya, setan berpenampakan sebagai perempuan berambut panjang dan bergaun putih itu paling ditakuti masyarakat Indonesia. "Riset saya sifatnya personal aja, tidak secara ilmiah. Hasilnya, kuntilanak itu paling nyeremin di antara setan lainnya," katanya.Andi Dewanto

Berita terkait

500 Seniman Ramaikan Nuit Blanche di Taiwan

6 Oktober 2018

500 Seniman Ramaikan Nuit Blanche di Taiwan

Berbagai pertunjukan seni seperti musik juga akan ditampilkan di Nuit Blanche Taiwan, termasuk dari para tenaga kerja Indonesia.

Baca Selengkapnya

Komikus Si Juki: Apa pun Bisa Jadi Meme

4 November 2017

Komikus Si Juki: Apa pun Bisa Jadi Meme

Apapun saat ini bisa dijadikan meme. Perbincangan meme kembali hangat setelah penangkapan seorang pembuat meme tentang Ketua DPR Setya Novanto

Baca Selengkapnya

Karya Teguh Ostenrik Akan Hiasi Kalijodo

9 Agustus 2017

Karya Teguh Ostenrik Akan Hiasi Kalijodo

Karya instalasi ini masih dalam proses pembuatan. Karya ini
rencananya dipasang akhir September mendatang.

Baca Selengkapnya

Di Indonesia Seni Video Belum Diserap Pasar Kelas High End

31 Juli 2017

Di Indonesia Seni Video Belum Diserap Pasar Kelas High End

Seni video yang dinilai memiliki perkembangan cukup bagus di Indonesia diharapkan segera mempunyai pasar.

Baca Selengkapnya

Kisah Putu Sunarta, Seniman Ukir Pembuat Gitar Divart dari Bali

18 Juli 2017

Kisah Putu Sunarta, Seniman Ukir Pembuat Gitar Divart dari Bali

Lama menekuni seni ukir, I Putu Sunarta kini dikenal sebagai
pembuat gitar bermerek Divart di Bali.

Baca Selengkapnya

Buku Biografi Pelukis Arie Smit Terbit, Ini Resensinya  

12 Februari 2017

Buku Biografi Pelukis Arie Smit Terbit, Ini Resensinya  

Buku biografi pelukis Arie Smit yang ditulis Agus Dermawan T.
terbit.

Baca Selengkapnya

Otentisitas Sketsa Van Gogh yang Baru Ditemukan, Diragukan

16 November 2016

Otentisitas Sketsa Van Gogh yang Baru Ditemukan, Diragukan

Buku Sketsa The Lost Arles yang baru dirilis internasional disebut memuat 56 sketsa karya maestro lukis Vincent Van Gogh.

Baca Selengkapnya

Gatot Indrajati Sabet UOB Painting of the Year 2016

25 Oktober 2016

Gatot Indrajati Sabet UOB Painting of the Year 2016

Seniman asal Yogyakarta Gatot Indrajati mendapat penghargaan UOB Painting of the Year 2016.

Baca Selengkapnya

Berusia 39 Tahun, Teater Koma Berharap Tetap Koma

25 Februari 2016

Berusia 39 Tahun, Teater Koma Berharap Tetap Koma

Punya pemain dan penonton setia. Tetap harus berjuang menjadi
teater yang disukai masyarakat.

Baca Selengkapnya

Jakarta 'Cekik' Tugu Pancoran, Edhi Sunarso Meratap Kecewa  

5 Januari 2016

Jakarta 'Cekik' Tugu Pancoran, Edhi Sunarso Meratap Kecewa  

Nahas menerpa Monumen Dirgantara di Pancoran. Monumen itu dibangun Edhi Sunarso pada 1970, pada saat kekuasaan Soekarno sudah lemah.

Baca Selengkapnya