Raja dangdut Rhoma Irama (kanan) berduet dengan pedangdut Rita Sugiarto (kiri) di acara halal bihalal Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) dan Open House di Studio Soneta Group di Jalan Tole Iskandar, Depok, Jawa Barat, 9 Agustus 2014. TEMPO/Ilham Tirta
TEMPO.CO, Jakarta – Penangkapan Ridho Rhoma dalam kasus narkotik semakin menyadarkan Rhoma Irama, musikus yang juga ayahnya, betapa narkotik telah menjadi ancaman serius bagi bangsa Indonesia. Rhoma Irama pun siap bergandengan tangan dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk menabuh genderang perang melawan narkotik.
“Dengan tertangkapnya Ridho, saya semakin semangat untuk perangi peredaran narkoba,” kata Rhoma Irama saat menjenguk Ridho Rhoma di Polres Jakarta Barat, Sabtu malam, 25 Maret 2017. Rhoma Irama bersama Soneta Group mengaku siap untuk memerangi narkotik dan berkomitmen mensosialisasi betapa jahatnya obat haram tersebut kepada masyarakat luas.
“Semalam saya mengadakan talk show dengan BNN. Tiap harinya, lebih dari 50 orang meninggal karena narkoba. Artinya apa, bahwa kita sudah dalam keadaan darurat narkoba. Ini memotivasi saya. Semalam saya membuat komitmen dengan BNN,” kata Rhoma Irama. “Insya Allah minggu depan mau buat MOU, bahwa kami Soneta Group juga siap menjadi agen BNN untuk perang lawan narkoba di seluruh Indonesia,” kata Rhoma Irama. *
