emutaran perdana film yang mereka bintangi, di Cinema XXI Trans Mall, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (2 Maret 2017). Film yang sarat dengan keteguhan budaya Bugis Makassar tersebut mengisahkan tentang dua pemuda dan pemudi yang memilih menikah tanpa restu orang tua masing-masing dan menempuh jalan pintas yaitu Silariang yang dalam bahasa Makassar berarti kawin lari. ANTARA FOTO/Dewi Fajrian
TEMPO.CO, Jakarta - Film "Silariang" yang dibintangi Nurfadillah Naifa berhasil menjaring penonton, meski ditayangkan di layar terbatas dan dibintangi para pemain lokal. Berdasarkan data laman Filmindonesia.or.id, hingga Senin, 20 Maret 2017, "Silariang" telah menarik perhatian 163.065 penonton.
Nurfadillah Naifa yang memerankan tokoh Ati, berharap keberhasilan "Silariang" bisa mendorong lebih banyak film lokal mendapat tempat di bioskop. "Jumlah penonton film 'Silariang' sesuai dengan ekspektasi saya saat resmi dirilis. Film lokal kini kian bermunculan, kedekatan cerita yang kami usung dengan keseharian masyarakat Bugis membuat masyarakat tertarik ke bioskop," kata Nurfadilah Naifa dalam siaran pers.
"Saya berharap film Uang Panai dan Silariang yang keduanya saya bintangi bisa menjadi titik awal bagi film lokal untuk mendapat lebih banyak perhatian masyarakat," kata Nurfadilah. Ia mengharapkan film lokal tidak hanya kian mendapat penonton, namun juga semakin berkualitas.
"Silariang" mengisahkan Cia (Dinda Surbakti) dan Ali (Jeyhan Kler), pasangan yang menghadapi jalan terjal dalam menggapai cinta mereka. Hubungan kian rumit, karena keduanya tak direstui keluarga. Beruntung Cia dan Ali memiliki sahabat-sahabat yang setia. Ada Ati (Nurfadillah Naifa), Rio (Ikram Noer), dan Mamak Ramlah (Husen) yang selalu memberi nasehat dan dukungan. Akan tetapi tetap saja jalan pintas dipilih Cia dan Ali, mereka kawin lari (silariang). * ANTARA