Cak Kartolo: Kita Harus Berinovasi untuk Ludruk  

Rabu, 15 Maret 2017 08:57 WIB

Pertunjukan Ludruk guyon Paguyuban Koncodhewe dengan tema Dalang Gersang di Jakarta, 12 Maret 2017. Dalang Gersang menceritakan sebuah hajatan pernikahan di sebuah kampung di Jawa Timur di adaptasi dari lakon lawak Cak Kartolo dengan judul yang sama. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Seni budaya tradisional terus tergerus perkembangan budaya modern akhir-akhir ini. Tak heran, generasi muda atau anak-anak masa kini kurang mengenal budaya tradisional, misalnya ludruk.

Cak Kartolo, maestro ludruk di Indonesia, menyadari hal tersebut. "Dipikirnya ludruk itu ndeso. Sekarang, anak-anak lebih senang nonton yang modern. Entah," kata Cak Karloto saat ditemui di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan, Jakarta Selatan, Ahad, 12 Maret 2017.

Pria yang sudah aktif dalam seni ludruk sejak 1960-an ini mengatakan pergelaran ludruk adalah seni yang sederhana. Karena itu, ludruk lebih terbuka menerima inovasi.

"Kita harus punya inovasi, apalagi dalam ludruk cerita juga bisa bebas. Apa yang disukai anak muda zaman sekarang bisa dipentaskan. Mau dia berbahasa Inggris sekalipun," ujar pria kelahiran Pasuruan, 2 Juli 1945 ini. "Yang penting, ludruk itu harus ada lawaknya," kata Cak Kartolo.

Menurut Cak Kartolo, cerita dalam ludruk dapat disesuaikan dengan selera masyarakat. "Bahasanya pun bebas, kecuali kalau mau lomba, ya, harus pakai bahasa Jawa Timuran," kata Cak Kartolo.

DINI TEJA

Berita terkait

Forum Seniman Ragukan Janji-janji Jakpro dalam Revitalisasi TIM

20 Februari 2020

Forum Seniman Ragukan Janji-janji Jakpro dalam Revitalisasi TIM

Forum Seniman ragukan pernyataan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terkait tak akan mengkomersialisasi kawasan pusat kesenian itu usai revitalisasi TIM.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh, Pekerja Seni Berorasi dengan Kreatif Ramah Lingkungan

1 Mei 2019

Hari Buruh, Pekerja Seni Berorasi dengan Kreatif Ramah Lingkungan

Serikat pekerja media dan industri kreatif atau Sindikasi mendorong ekosistem kerja yang berkeadilan di peringatan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hasil Pameran Seni Etza di Prancis untuk Korban Gempa Palu

23 Oktober 2018

Hasil Pameran Seni Etza di Prancis untuk Korban Gempa Palu

Seniman muda Bandung, Etza Meisyara, menyumbangkan seluruh hasil karyanya yang terjual di pameran tunggalnya di Prancis untukkorban gempa Palu.

Baca Selengkapnya

Kasus Ratna Sarumpaet, Seniman Yogya Larung 5 Wayang Antagonis

9 Oktober 2018

Kasus Ratna Sarumpaet, Seniman Yogya Larung 5 Wayang Antagonis

Sejumlah seniman di Yogyakarta punya cara sendiri untuk menyikapi kasus Ratna Sarumpaet dan berbagai kabar hoax yang beredar di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pertemuan IMF - World Bank di Bali, Begini Komentar Mike Marjinal

7 Oktober 2018

Pertemuan IMF - World Bank di Bali, Begini Komentar Mike Marjinal

Gitaris grup band punk Marjinal, Mike, bersama sejumlah aktivis dan seniman ikut memantau pertemuan IMF - World Bank di Bali.

Baca Selengkapnya

Seniman Mural Singgung Cara Anies Baswedan Bersihkan Kali Item

26 Juli 2018

Seniman Mural Singgung Cara Anies Baswedan Bersihkan Kali Item

Upaya cepat yang dilakukan Anies Baswedan menangani Kali Item mendapat respons beberapa pihak salah satunya seniman mural

Baca Selengkapnya

Tidak Perlu Takut Jadi Seniman, Simak Kata Pelukis Naufal Abshar

11 Januari 2018

Tidak Perlu Takut Jadi Seniman, Simak Kata Pelukis Naufal Abshar

Beberapa orang akan berpikir bahwa seorang seniman tidak akan mendapatkan pekerjaan dan tidak bisa bertahan. Simak pengalaman pelukis Naudal Abshar.

Baca Selengkapnya

Karya Teguh Ostenrik Segera Ditenggelamkan di Pulau Bangka

17 Oktober 2017

Karya Teguh Ostenrik Segera Ditenggelamkan di Pulau Bangka

Instalasi seni Teguh Ostenrik yang ketujuh, ditanam untuk mengembalikan keindahan laut Pulau Bangka

Baca Selengkapnya

Teras Budaya Tempo Gelar Malam Simpati untuk Hamsad Rangkuti

22 September 2017

Teras Budaya Tempo Gelar Malam Simpati untuk Hamsad Rangkuti

Malam ini, Teras Budaya Tempo menggelar kegiatan penggalangan dana bertajuk Simpati untuk sastrawan Hamsad Rangkuti.

Baca Selengkapnya

Performance Art Tisna Sanjaya Protes DPR Soal KPK

21 Juli 2017

Performance Art Tisna Sanjaya Protes DPR Soal KPK

Seniman Tisna Sanjaya memprotes Panitia Khusus Angket DPR soal KPK dengan melakukan performance art di samping Gedung Merdeka Bandung.

Baca Selengkapnya