Mencium Aroma Spiritual Indonesia

Reporter

Editor

Senin, 2 Oktober 2006 16:02 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Tiga tahun lalu, penyair Raoul Schrott tiba di Jakarta dengan tubuh terasa sangat penat. Saat hendak melemaskan badan setelah sedikit mengalami jet lag, Schrott menghadapi kenyataan bahwa Jakarta bukanlah kota yang ramah pada pejalan kaki. Namun, di balik pengalaman pahit itu, Schrott juga mengalami pengalaman spiritual."Saya terkejut saat menemui gereja di negara tropis ini. Begitu banyak aroma spiritual yang saya hirup, baik di Jakarta maupun di Irian Jaya," kata Schrott saat ditemui Tempo seusai pembacaan puisi dan prosanya, Kamis malam lalu, di pusat kebudayaan Jerman, Goethe Haus, Jakarta.Selain pengalaman unik yang dialaminya di Jakarta, dia juga menyempatkan diri mengikuti kegiatan beberapa suku asli Irian Jaya, seperti suku Dani, Asmat, dan Komoro. "Saya duduk berjam-jam saat mengikuti suku Komoro berburu buaya," katanya sembari tertawa lebar.Pengalaman uniknya di Indonesia memberi inspirasi penyair kelahiran Sao Paulo 42 tahun lalu ini membuat serangkaian puisi bertajuk Buku Putih. Kamis malam lalu, beberapa puisinya yang telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia dibacakan di hadapan pengunjung oleh aktor kawakan Arswendi Nasution.Selain dibacakan puisi tentang Indonesia, malam itu juga dibacakan beberapa bagian dari novel Gurun Lop Nor. Meski Gurun Lop Nor merupakan prosa, bagi penulis yang pernah lama tinggal di Tunisia itu, karya ini tak ubahnya kisah yang puitis. "Anda akan menemukan begitu banyak rima dan keindahan kata dalam prosa ini," kata Schrott. Baginya, puisi memang pengalaman. Menurut Schrott, kita tak dapat menemukan puisi, tapi merasakannya dalam hati. Schrott merupakan sosok penulis berbahasa Jerman yang komplet. Sebagai penerjemah, ia menerbitkan buku Mittsommer karya peraih hadiah Nobel Sastra, Derek Walcott, pada 1994. Yang paling menarik perhatian publik sastra internasional adalah saat ia menerbitkan satu jilid buku bertajuk Penemuan Puisi pada 1998. Dalam buku tersebut, ia menerjemahkan puisi-puisi dari seluruh dunia selama kurun waktu 4.000 tahun terakhir.Sebagai penyair, Schrott yang menguasai beberapa bahasa unik, seperti Galisch (bahasa Skotlandia kuno), Provencalis, hingga Okzitanis, ini telah menelurkan beberapa antologi puisi macam Hotels (1997) serta Tropen dan Uber das Erhabene (1998). Beberapa novel pun ia hasilkan, seperti Finis Terae (1995), Tristan da Cunha (2003), serta Die Wuste Lop Nor (2000).Tak sedikit penghargaan dialamatkan kepada pria ramah ini. Alumnus Institut Komparasi Universitas Innsbruck tersebut pernah menerima penghargaan sastra Rausis dari Salzburg. Penghargaan lirik Peter-Huchel diperolehnya pada 1999. Adapun pada 2004 ia menerima penghargaan Joseph-Breitbach. Kini penulis asal Austria yang menetap di Irlandia itu tengah menerjemahkan ulang karya Homer Ilias.Sita Planasari

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

9 menit lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

13 menit lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

19 menit lalu

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

28 menit lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

32 menit lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

34 menit lalu

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

P2G menerima sejumlah laporan dari guru honorer yang dipecat sekolah setelah kedatangan guru PPPK.

Baca Selengkapnya

CASN Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi di 8 Sekolah

40 menit lalu

CASN Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi di 8 Sekolah

Pendaftaran CASN sekolah kedinasan dimulai pada Mei 2024. Sedangkan untuk formasi umum CASN dimulai Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

42 menit lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 jam lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

1 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya