Roh Tradisi Bali

Reporter

Editor

Kamis, 28 September 2006 14:46 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Topeng-topeng dan barongan yang disematkan di dinding, di balik ruang pentas, tertawa. Tawa nakal yang cenderung mengejek. Mereka menertawai seorang pria yang duduk di lantai. Dia sedang menunggu giliran untuk menari Hanoman.Tak peduli dengan ejekan para topeng, pria itu menundukkan muka. Dia mengantuk, matanya dipejamkan. Satu jari telunjuk yang dipakai untuk menyangga topeng yang dikenakannya disandarkan di jidat. Penari Hanoman itu sengaja mendongakkan sedikit topeng kera putihnya agar udara segar bisa bebas dihirupnya.Hanoman Return (Kembalinya Hanoman), judul lukisan minyak karya perupa tradisional Bali, I Wayan Bawa Antara, itu. Lulusan Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia, Denpasar, Bali, ini sedang menggelar pameran lukisan tunggal bertajuk "The Life of Dewata" di Galeri Hadiprana, Kemang, Jakarta, 13 September-7 Oktober 2006.Dalam pameran ini, pelukis kelahiran Banjar Tebesaya, Ubud, pada 1974 itu sengaja menggabungkan dua gaya dalam satu kanvas: obyek lukisan realis dengan background cenderung dekoratif dan abstrak. Sedikit imajinasi dibubuhkan untuk background. Ini untuk menghilangkan kejemuan dan menambah energi pada karya itu.Kurator pameran, Agus Dermawan, menilai, berangkat dari keterampilan melukis figur, Bawa Antara mengangkat berbagai peristiwa di lingkungannya. Peristiwa itu digambarkan dalam gaya realis ilustratif dengan penyelesaian yang enak dilihat serta serba beres.Lukisan-lukisan figur diterapkan dalam bidang lukisan selaras dengan kebutuhan visual. Ada yang diposisikan dalam setting sehingga secara kasatmata tampak figur yang berada di sebuah ruang konkret. Ada yang dikomposisikan dengan pulasan abstrak sehingga figur berbicara di ruang imajinatif.Selain itu, ada aspek visual. Dalam banyak lukisannya, Bawa Antara selalu menerapkan unsur-unsur ornamental. Misalnya pada busana dan perangkat pertunjukan (mahkota dan topeng) ataupun pada hiasan lamak, bentuk canang, dan banten.Seni lukis tradisional Bali memang terkenal dengan tradisi nyangging: melukis dengan mengandalkan craftmanship atau keterampilan tinggi. Juga tradisi ngerumit, yakni melukis detail dengan kehalusan dan kesempurnaan.Tradisi ini masih kental dalam karya-karya Bawa Antara. Dengan begitu, lukisan I Wayan Bawa Antara terselamatkan dari kategori sekadar eksploitasi keeksotisan Bali. Sebab, dia juga mengungkap roh tradisional Bali yang menjadi akar seni lukis dan spiritualitas.RETNO SULISTYOWATI

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

42 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

49 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya