Farida Oetoyo, Buah Kedisiplinan

Reporter

Editor

Rabu, 13 September 2006 14:09 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Nama Farida Oetoyo akan selalu terkait dengan tari balet. Dia juga dijuluki maestro balet Indonesia. Gelar itu tak serta-merta nemplok di pundaknya. Ini buah kerja keras dan disiplin dalam sebuah realitas hidup yang serba sulit.Setelah lima tahun tak muncul, Minggu lalu dia menampilkan lagi karyanya. "Ya karena setiap kali mendengar musik sebenarnya saya ingin berkarya," katanya ramah.Farida yang terlahir di Solo pada 7 Juli 1939 itu adalah buah hati pasangan seniman R. Oetoyo Ramelan dan Maria Johan Margaretha, wanita berdarah Belanda. Ayahnya adalah pegawai tinggi Departemen Luar Negeri, yang menjadi duta besar di beberapa negara Asia dan Eropa. Inilah yang menyebabkan Farida besar di luar negeri dan mengenal balet.Ketika kecil, dia menyukai balet dan belajar di Ballet Fine Arts of Movement asuhan Willy Blok Hansen di Singapura. Lantas karena tugas orang tuanya pindah tugas, dia pun belajar di Royal Academy Dance di Canberra, Australia. Malang tak dapat ditebak, ayahnya meninggal karena penyakit jantung ketika dia berusia 14 tahun. Nasib keluarga pun berubah drastis karena mereka harus berjuang untuk hidup. Kendati begitu, semangat Farida remaja untuk belajar balet tetaplah menggebu. Untunglah, Farida mendapat beasiswa balet ke Rusia di Akademi Balet Bolshoi, Moskow, tempat yang sangat terkenal dengan balet klasiknya. Empat tahun berlalu dalam kegigihannya menuntut ilmu. Farida digembleng setiap hari, sejak pukul 09.00-21.00 waktu setempat. Seorang maestro ballet, Alla Milhailovna, memberi bekal dengan menurunkan ilmunya melalui disiplin ketat. Tak hanya secara fisik, Farida pun mendapatkan pengetahuan tentang sejarah seni. Hasilnya, ia lulus cum laude di depan 50 pakar balet kelas dunia. Ibu Wong Aksjan ini pun mendapat gelar Artist of Ballerina.Merasa haus dengan balet, dia meneruskan belajar balet modern ke Amerika. Ilmu balet modern dari penganut balet modern Amerika, Alvin Nicolais, pun dikuras habis. Lantas sekembalinya ke Tanah Air, pada 1957, di Jakarta dia mendirikan sekolah balet Nritya Sundara bersama Yulianti Parani. Rintisannya ini memberikan fondasi penting terhadap perkembangan balet di Indonesia. Pada 1970-an, lahirlah deretan masterpiece-nya: Rama & Shinta dan Gunung Agung Meletus. Begitu juga karya monumental seperti Putih-putih, Carmina Burana, dan Daun Fulus. Publik pencinta balet di Tanah Air memberi sambutan luar biasa bagi maestro yang pernah bergabung dengan Teater Bolshoi di Rusia dan melakukan pementasan di Eropa dan Amerika ini. Sayap Farida melebar ke dunia film dengan membintangi Apa Yang Kau Cari Palupi, Bumi Makin Panas, dan Perawan dari Sektor Selatan. Ini atas permintaan sang suami, sineas Sjumandjaya, yang menikahinya pada 1962 di Moskow, Rusia. Pernikahan itu merupakan pertemuan dua siswa yang tengah belajar tari dan sinematografi. Buah perkawinan mereka adalah Yudhistira Sjuman dan Sri Aksan Sjuman.ANDI DEWANTO

Berita terkait

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

26 menit lalu

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

Pelantikan Vladimir Putin sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan kelima pada upacara pelantikan yang akan digelar di Moskow.

Baca Selengkapnya

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

1 jam lalu

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

Video animasi yang dibagikan oleh partai Perdana Menteri Narendra Modi menargetkan partai Kongres sebagai oposisi dan komunitas Muslim.

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

1 jam lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

2 jam lalu

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sudah 2 kali mangkir dalam pemeriksaan KPK sebelumnya dan tengah mengajukan praperadilan.

Baca Selengkapnya

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

3 jam lalu

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.

Baca Selengkapnya

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

Nama komedian Eko Patrio disebut oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Ahad, 5 Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

4 jam lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

4 jam lalu

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

Universitas Indonesia atau UI masih menjaga posisi bergengsi dalam pemeringkatan kampus versi Times Higher Education. Berikut hasilnya pada 2024.

Baca Selengkapnya

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

4 jam lalu

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

Berikut saran spesialis kulit untuk menjaga kesehatan kulit di tengah cuaca panas seperti belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

4 jam lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya