TEMPO.CO, Jakarta - Barack Obama menyampaikan pidato terakhirnya sebagai Presiden Amerika Serikat di Chicago, Selasa malam, 10 Januari 2017, waktu setempat. Dalam pidato tersebut, Barack Obama turut memberikan pujian kepada sang istri, Michelle Obama, yang sudah setia menemaninya saat bertugas. “Selama 25 tahun ke belakang, kamu tidak hanya menjadi istri saya, ibu dari anak-anak saya, tetapi kamu juga menjadi sahabat saya. Kamu mengambil peran yang tidak kamu minta dan membuatnya menjadi milikmu sendiri dengan keanggunan, keberanian, gaya, dan humor yang baik,” tutur Obama.

Saat menyampaikan pidatonya, Barack Obama tampak tidak kuasa menahan haru. Mata Barack Obama berkaca-kaca sehingga harus diseka dengan sapu tangan. Keharuan serupa diperlihatkan oleh putri pertamanya, Malia Obama. Duduk di sebelah Michelle Obama, gadis berusia 18 tahun ini juga menghapus air matanya di sela pidato sang ayah.

Barack Obama lalu melanjutkan pidatonya dengan menjelaskan kontribusi Michelle Obama kepada masyarakat Amerika Serikat. Dengan bangga, Barack Obama menyebut Michelle Obama sebagai model panutan generasi baru. “Kamu membuat Gedung Putih menjadi sebuah tempat milik semua orang. Generasi baru mengatur penglihatan mereka lebih jauh karena mereka memiliki kamu sebagai role model. Kamu telah membuat saya bangga. Kamu membuat negara bangga,” kata Barack Obama.

Michelle tersenyum bersahaja saat mendengar pidato Barack Obama. Michelle membalas pidato suaminya secara manis via Instagram. “Sangat bangga dengan POTUS (Presiden Amerika Serikat) dan semua yang telah kita capai bersama. Perjalanan luar biasa dengan orang-orang hebat. Saya mencintaimu, Barack,” ujar Michelle Obama. *

TABLOIDBINTANG.COM