Berburu Beasiswa di Televisi

Reporter

Editor

Kamis, 24 Agustus 2006 11:41 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Lahir dari keluarga kurang mampu tak membuat Hendras Dwi Wahyudi meratapi nasib. Setelah merampungkan sekolah menengah atas, Hendras bekerja untuk membiayai kuliahnya di Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Bekerja dari tengah malam hingga pagi hari di sebuah pabrik otomotif pun ia lakoni demi meraih harapan.Hendras hanyalah satu dari sekian banyak mahasiswa cerdas dan berprestasi di Indonesia yang datang dari keluarga kurang mampu tapi tetap ulet meraih cita-citanya. Maklum, biaya kuliah terus membubung seiring dengan penghapusan subsidi pemerintah di beberapa perguruan tinggi. Melihat fenomena ini, stasiun televisi swasta TV7 bekerja sama dengan Dwi Sapta Advertising menggarap sebuah reality show bertajuk Sarjana Gratis."TV7 mendukung program ini karena sifatnya yang ingin membantu mahasiswa dari keluarga tidak mampu, tapi memiliki prestasi di kampus dan ulet bekerja demi membiayai kuliahnya," kata Manajer Program TV7 Coconino pada jumpa pers di Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2006.Acara berdurasi 30 menit yang ditayangkan setiap Minggu sejak 6 Agustus lalu mulai pukul 17.30 WIB ini memberi hadiah uang Rp 15 juta dalam bentuk beasiswa. Pada setiap episode, tim Sarjana Gratis akan memilih dua kandidat mahasiswa berprestasi tapi kurang mampu dari satu perguruan tinggi negeri yang sama. Pada episode perdana misalnya, Hendras berhasil mengalahkan kandidat pesaingnya dan berhasil membawa pulang beasiswa Rp 15 juta.Menurut produser Sarjana Gratis Oky Kristyawan, para kandidat dipilih terutama berdasarkan pertimbangan dari kampus masing-masing. "Biasanya dari 10 nama yang diajukan pihak kampus, akan tersaring menjadi dua nama teratas," kata Oky kepada Tempo dalam kesempatan terpisah. Setelah terpilih, mereka berdua akan diberi tantangan untuk melihat kapasitas dan integritas masing-masing.Reality show yang mengusung tema beasiswa untuk level sarjana S-1 sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru. Setahun lalu, stasiun televisi ABC di Negeri Abang Sam meluncurkan acara serupa bertajuk The Scholar. Di Indonesia, acara ini baru ditayangkan oleh stasiun televisi Metro TV pada Minggu lalu pukul 19.05 WIB.Berbeda dengan format Sarjana Gratis, The Scholar memilih 10 kandidat lulusan sekolah menengah atas dengan nilai akademis terbaik dari seluruh negeri. Kesepuluh kandidat ini akan bersaing pada setiap episode untuk memperebutkan hadiah beasiswa US$ 50 ribu pada setiap episode dan kesempatan menempati lima finalis terbaik. Puncaknya, pada episode keenam atau terakhir, kelima finalis pilihan tersebut akan bersaing untuk memperebutkan grand prize senilai lebih dari US$ 240 ribu dan kesempatan kuliah di universitas terbaik.Selain menayangkan The Scholar, pihak Metro TV dalam waktu dekat akan menayangkan acara The Scholar Indonesia. Sedikit berbeda dengan acara yang asli, The Scholar Indonesia akan menayangkan program beasiswa bagi level S-2. "Kami hanya mengambil garis besar acaranya. Tapi tata cara permainan serta tolok ukurnya tentu saja disesuaikan dengan para kandidat," kata Agus Mulyadi, produser The Scholar Indonesia, kepada Tempo.Sayangnya, meski sama-sama mengandung potensi pendidikan, acara produksi asli Tanah Air, Sarjana Gratis, terasa masih kurang gereget ketimbang "pesaingnya", The Scholar. Dalam The Scholar, penonton serasa menyaksikan pertandingan ala Apprentice yang pernah digarap konglomerat Donald Trump. Para peserta ditantang dengan ujian-ujian akademis berat serta penilaian integritas yang dilakukan juri berpengalaman. Penonton pun ikut merasakan emosi yang berkecamuk dalam benak para peserta, baik saat mereka berhasil maupun gagal.Sementara itu, pada Sarjana Gratis, para kandidat tak digarap secara maksimal, baik emosi maupun kemampuan akademis mereka. Tantangan yang diberikan hanya menguji integritas kedua kandidat. Parameternya pun tak terlalu signifikan. Namun, yang paling menyedihkan adalah ditempatkannya satu segmen khusus untuk kandidat yang memperoleh beasiswa membantu "menjual" sponsor yang mendukung acara ini. Bukannya menguras emosi, segmen yang digarap asal-asalan ini justru menjadi iklan yang menyebalkan.SITA PLANASARI A

Berita terkait

Budi Arie Fokus ke 3 Regulasi Prioritas dalam Waktu 15 Bulan, Salah Satunya soal Publisher Rights

27 Juli 2023

Budi Arie Fokus ke 3 Regulasi Prioritas dalam Waktu 15 Bulan, Salah Satunya soal Publisher Rights

Menkominfo Budi Arie Setiadi menargetkan pengesahan regulasi Hak Penerbit atau Publisher Rights bisa dilakukan sebelum masa jabatannya berakhir.

Baca Selengkapnya

Pasar Periklanan Melemah, Vice Media Terancam Bangkrut?

3 Mei 2023

Pasar Periklanan Melemah, Vice Media Terancam Bangkrut?

Perusahaan yang menaungi berbagai media populer seperti Vice dan Motherboard itu menyatakan salah satu penyebab perusahaan terancam bangkrut adalah kondisi pasar periklanan yang kian lemah.

Baca Selengkapnya

Satu Viral Hadirkan Berita Viral dan Tren Terbaru

3 Maret 2023

Satu Viral Hadirkan Berita Viral dan Tren Terbaru

Platform satuviral berharap dapat menumbuhkan semangat membaca bagi seluruh anak muda Indonesia

Baca Selengkapnya

AMSI Awards 2022 Beri Penghargaan kepada Media Nasional dan Lokal untuk Berbagai Kategori

24 November 2022

AMSI Awards 2022 Beri Penghargaan kepada Media Nasional dan Lokal untuk Berbagai Kategori

AMSI Awards 2022 menjadi wadah penghargaan kepada sejumlah media yang konsisten dengan memproduksi konten terbaik.

Baca Selengkapnya

Wenseslaus Manggut - Wahyu Dhyatmika Kembali Pimpin AMSI 2020-2023

23 Agustus 2020

Wenseslaus Manggut - Wahyu Dhyatmika Kembali Pimpin AMSI 2020-2023

Wenseslaus dan Wahyu terpilih pimpin AMSI secara aklamasi. Nama lain yang diusung tak bersedia dicalonkan.

Baca Selengkapnya

Pelatihan Mengelola Media Internal Tempo Institute

4 April 2019

Pelatihan Mengelola Media Internal Tempo Institute

Tempo Institute membuka pelatihan Mengelola Media Internal. Pelatihan ini akan dilaksanakan pada 22, 23, 24, dan 25 April 2019 di Gedung Tempo.

Baca Selengkapnya

Suara.com Luncurkan Tiga Portal Media Baru

13 Maret 2018

Suara.com Luncurkan Tiga Portal Media Baru

Portal berita Suara.com meluncurkan tiga portal media baru di ulang tahun ke-4.

Baca Selengkapnya

I Nengah Muliartha Pimpin AMSI Bali Periode 2018-2021

5 Maret 2018

I Nengah Muliartha Pimpin AMSI Bali Periode 2018-2021

Melalui musyawarah mufakat , I Nengah Muliartha terpilih sebagai Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia atau AMSI Wilayah Bali.

Baca Selengkapnya

Harian Bernas Tutup, Separuh Karyawan Dipecat

28 Februari 2018

Harian Bernas Tutup, Separuh Karyawan Dipecat

Bernas edisi cetak juga harus berjuang melawan dominasi media online. "Akhirnya memilih berhenti terbit dulu."

Baca Selengkapnya

Setelah 71 Tahun, Harian Bernas Berhenti Terbit

28 Februari 2018

Setelah 71 Tahun, Harian Bernas Berhenti Terbit

Biaya produksi Harian Bernas terus meningkat, sementara jumlah pembaca dan pendapatan iklan stagnan, bahkan cenderung menurun.

Baca Selengkapnya