TEMPO.CO, Jakarta - Fairuz A. Rafiq mengikuti jejak almarhum ayahnya sebagai penyanyi dangdut.
Fairuz sadar kiprahnya di dunia tarik suara bisa memunculkan pro dan kontra. Salah satu yang harus dihadapinya adalah anggapan mengekor atau memanfaatkan nama besar sang ayah.
Putri almarhum A. Rafiq ini tak mau menjadikan tudingan tersebut sebagai beban. Ia justru terpacu untuk berlatih dan membuntikan bahwa dirinya punya kemampuan yang pantas dibanggakan.
Seperti saat hendak merilis single barunya, Eits. Fairuz menyempatkan waktu untuk berlatih vokal. "Orang kalau lama nggak nyanyi pasti ada kakunya. Pasti butuh sentuhan untuk latihan, aku nggak suka yang aji mumpung, jadi benar-benar harus memberikan yang paling baik," kata Fairuz A. Rafiq saat berbincang dengan wartawan di Studio Falcon Pictures, Rabu, 30 November 2016.
Tak main-main, selama proses rekaman, Fairuz dimentori oleh Rhoma Irama. Sang raja dangdut itu turun langsung sebagai sutradara video klip Fairuz.
"Ada latihan sebelum rekaman, om Rhoma pakai gitar. Aku sempat deg-deganan, takut salah. Syuting klip dia juga profesional dan tegas, pas kurang ya dibilang kurang," ujarnya.
Lagu berjudul Eits diciptakan raja dangdut Rhoma Irama. Rhoma juga yang menyutradari video klip Fariuz. Ayah Rhido Rhoma itu bahkan ikut mengawasi Fairuz saat menjalani proses rekaman.
Sebagai pendatang baru di industri musik dangdut, Fairuz A. Rafiq mengaku sempat dihantui perasaan takut saat harus berhadapan dengan Rhoma Irama.
"Aku sudah kenal lama sama om Rhoma. Beliau sahabat almarhum papa aku. Tapi ya cuma kenal aja, nggak pernah ngobrol lama," ungkap Fairuz A. Rafiq, saat jumpa pers di kantor Falcon Pictures, Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu, 30 November 2016.
