Sardono Kembali Gelar Pertunjukan di Pabrik Gula Colomadu

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 16 November 2016 06:52 WIB

Sardono W. Kusumo menggelar pertunjukan tari di "aula" belakang pabrik gula Colomadu di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. TEMPO/Tulus Wijanarko

TEMPO.CO, Solo – Koreografer Sardono W. Kusumo kembali menyiapkan pertunjukan di bangunan kuno bekas Pabrik Gula Colomadu, Karanganyar. Pertunjukan yang melibatkan puluhan seniman itu akan digelar pada 19-20 November 2016.

Sebelumnya, event bertajuk “Fabriek Fikr” itu pernah diselenggarakan pada November tahun lalu. Pada pertunjukan kedua ini, Sardono menjanjikan konsep yang lebih sempurna.

“Penonton menyaksikan hasil dari karya para seniman dalam pertunjukan tahun lalu,” kata Sardono saat ditemui di Surakarta, Selasa malam, 15 November 2016. Dalam pertunjukan pada 19-20 November, penonton tidak hanya menyaksikan hasil karya, tapi juga bisa menyaksikan proses kreatifnya.

Salah satunya, Sardono akan mengajak belasan pelukis untuk berkarya di pabrik tua itu. Penonton bisa menyaksikan proses pembuatan lukisan yang ditata sedemikian rupa. “Kami sajikan sebuah painting performance,” katanya.

Selain itu, Sardono mengajak sejumlah warga Papua untuk ambil bagian. Mereka akan menyajikan beberapa karya kulinernya. “Pertunjukan cara memasak ini sangat menarik,” katanya.

Sebab, mereka akan mempertunjukkan teknik memasak tradisional. Kuliner itu dimasak di atas batu yang telah dipanaskan selama berjam-jam, kemudian ditimbun dalam tanah.

Menurut Sardono, pihaknya akan menghias pabrik yang didirikan pada 1861 itu dengan tata cahaya yang spektakuler. Bahkan dia juga menyiapkan sebuah atraksi video mapping. “Meski teknologinya mahal, kami bekerja keras untuk bisa menyuguhkannya,” kata dia.

Sardono memiliki alasan khusus untuk menggelar acara itu di bekas pabrik gula yang sebagian gedungnya sudah rusak. Dia sengaja tidak menggelarnya di gedung pertunjukan biasa.

Dia menilai keberadaan pabrik gula tersebut merupakan tonggak berkembangnya industrialisasi, khususnya di Jawa. Keberadaan pabrik itu membawa perubahan kebudayaan masyarakat.

Pabrik gula tersebut telah menghasilkan pemikiran-pemikiran baru pada zamannya. Hal itu terbukti dengan peningkatan kemajuan perekonomian masyarakat pada masa itu. “Itu sebabnya kami menamai ‘Fabriek Fikr’ untuk acara ini,” katanya.

Pertunjukan Fabriek Fikr diharapkan mampu mengulang situasi itu. “Kami berharap banyak ide dan gagasan baru, terutama di dunia kesenian,” katanya. Selain itu, pertunjukan tersebut diharapkan mampu menggugah masyarakat untuk lebih memberikan perhatian terhadap bangunan heritage.

Salah satu seniman yang terlibat, Tony Broer, mengaku telah melakukan persiapan untuk pertunjukannya. Seniman teater itu akan melakukan performance di gedung tua tersebut.

“Saat ini saya berusaha menyatu dengan lokasi pementasan,” katanya. Seniman berjenggot lebat itu sudah beberapa hari camping seorang diri di kompleks pabrik gula.

Tahun lalu, Tony Broer melakukan performance pada acara yang sama. Selama beberapa jam, dia terus bergerak di sela-sela besi dan tembok tua di gedung itu. Dia dengan lincah berjalan di tempat-tempat yang sulit terjangkau.

AHMAD RAFIQ



Berita terkait

Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

29 April 2018

Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

Seniman dan penggiat tari di Jawa Barat merayakan Hari Tari Sedunia di Bandung.

Baca Selengkapnya

Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

28 Oktober 2017

Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

Tari Sonteng dari Jawa Barat memikat hati para diplomat Ekuador yang tergabung dalam Asosiasi Pasangan Diplomat Ekuador.

Baca Selengkapnya

Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

7 September 2017

Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

Eko Supriyanto akan mementaskan tari Cry Jailolo pada pembukaan pagelaran Solo International Performing Art (SIPA) di Benteng Vastenburg, Surakarta.

Baca Selengkapnya

Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

30 Agustus 2017

Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

Dance Meet Up (JDMU) #2 merupakan ajang pertemuan para komunitas tari dari berbagai genre di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

25 Agustus 2017

Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

Penari balet Marlupi Dance Academy (MDA) berhasil meraih 7 medali di dalam ajang Asian Grand Pix 2017 yang diselenggarakan di Hong Kong.

Baca Selengkapnya

Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

11 Juli 2017

Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

Gala Balet akan menampilkan kolaborasi penari difabel dari Australia, Prancis, Korea Selatan dan Italia.

Baca Selengkapnya

Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

16 Mei 2017

Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

Berbeda dari kebanyakan anak-anak lain yang terkena paparan bom atom, Sadako bertahan hidup bahkan layaknya manusia normal.

Baca Selengkapnya

Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

25 April 2017

Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

Ribuan seniman akan menari bergantian selama sehari semalam untuk memperingati Hari Tari Sedunia di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, 29 April 2017.

Baca Selengkapnya

Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

9 Maret 2017

Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

Jelang pementasan digelar pula pameran foto dan properti

pementasan tari yang lalu

Baca Selengkapnya

Indonesia Pentaskan Tari  

12 Januari 2017

Indonesia Pentaskan Tari  

EKI akan mementaskan dua karya tari di India.

Baca Selengkapnya