'Hacksaw Ridge' Mempertanyakan Nurani dan Moralitas Perang  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 10 November 2016 23:20 WIB

Aktor yang memerankan peran Spiderman, Andrew Garfield berpose saat memperomosikan film terbarunya The Amazing Spider-Man 2: Rise Of Electro di Sydney, Australia, (20/3). (Photo by Caroline McCredie/Getty Images)

TEMPO.CO, Jakarta - Kopral Desmond Thomas Doss (1919-2006) adalah sosok yang unik. Dia satu-satunya prajurit Amerika Serikat yang menolak untuk memegang senjata api dalam Perang Dunia Kedua.

Desmond Doss, yang dalam film "Hacksaw Ridge" diperankan oleh aktor Andrew Garfield, memiliki motivasi religius dan merupakan seorang yang dapat disebut sebagai "conscientious objector".

Berdasarkan penjelasan dari Komisi HAM PBB, "conscientious objector" adalah seseorang yang menyatakan hak untuk tidak melakukan tindakan kemiliteran berdasarkan alasan kebebasan berpikir, nurani, ketidakmampuan fisik, atau karena alasan agama.

"Hacksaw Ridge" yang berdurasi 131 menit itu menelaah mengenai seorang Desmond Doss yang menolak tindakan kemiliteran dalam sebuah peperangan, tetapi malah bergabung dengan Angkatan Darat AS dalam PD II.

Kisah itu berawal saat Desmond kecil yang kerap bermain dengan saudara kandungnya, Harold "Hal" Doss. Dalam sebuah pertengkaran, Desmond sempat menghantam Hal dengan batu berukuran besar dan membuat kepala Hal cidera berat yang dapat mengakibatkannya tewas.

Peristiwa yang traumatis itu sangat membekas pada diri Desmond, terutama setelah dia melihat tulisan mengenai ajaran agama yang berbunyi "Thou should not kill" (Kamu tidak boleh membunuh).

Bertahun-tahun kemudian, Desmond Doss bertemu dengan seorang perawat, Dorothy Schutte (Teresa Palmer) yang bertugas mengambil darah untuk keperluan medis, termasuk untuk merawat prajurit yang bertarung dalam PD II.

Benih-benih cinta bersemai di antara mereka dan mereka juga berencana untuk menikah. Selain itu, Doss juga merasakan bagaimana banyak lelaki di kotanya yang mendaftarkan diri untuk ikut berperang di kubu AS.

Doss juga ingin berkontribusi. Namun karena keyakinannya yang kuat akan perdamaian dan tekadnya untuk tidak membunuh, maka dia mendaftar sebagai kombatan medis.

Setelah mendaftar, Desmond baru mengetahui sebagai seorang prajurit juga harus melalui sejumlah pelatihan dasar untuk berperang, termasuk menembak. Maka, dia menolak untuk mengikuti pelatihan menembak dengan senjata api, sehingga atasannya juga mengirimnya ke klinik kejiwaan.

Doss, setelah diperiksa ternyata tidak terbukti sebagai seseorang yang tidak waras, karena itu dia dapat meneruskan menjadi prajurit medis di kesatuannya.

Atasannya tidak menyukai adanya sosok prajurit yang tidak mau memegang senjata, maka dengan berbagai cara diupayakan agar Doss mau mengundurkan diri. Antara lain dengan banyak menghukum Doss dan teman-temannya.

Hal tersebut juga membuat Doss dikucilkan, bahkan sempat dikeroyok ramai-ramai, tetapi Doss tetap teguh untuk tinggal menjalani pelatihannya.

Puncaknya terjadi saat Doss ingin mengambil jatah cuti beberapa hari, yang dipergunakannya untuk menikah dengan Dorothy. Jatah cuti itu ditolak oleh kesatuannya karena Doss dinilai tidak melewati keahlian dasar bertempur, yaitu bagaimana menggunakan senjata api.

Setelah dipaksa atasannya untuk memegang senjata, Doss tetap menolak dan dia dianggap sebagai pembangkang yang sebagai imbasnya, Doss akan di-mahmil-kan.

Selama dalam kurungan, Dorothy, yang dibawa untuk menemui Doss diharapkan dapat mengubah pandangan Doss. Namun hal tersebut malah meneguhkan Doss untuk berpegang teguh kepada keyakinannya.

Dalam mahkamah militer, Doss terselamatkan karena upaya sang ayah yang meyakini pihak kemiliteran bahwa meski sebagai seorang "conscientous objector", Doss tetap memiliki hak untuk menjadi prajurit dan berperang membela konstitusi AS.

Walhasil, saat diterjunkan ke medan PD II, Doss merupakan satu-satunya prajurit yang tidak memegang senjata. Doss dan kesatuannya diterjunkan ke Okinawa, Jepang, khususnya ke daerah Ngarai Hacksaw ("Hacksaw Ridge"), dalam rangka merebut pulau Okinawa dari tentara Jepang.

Dalam medan pertempuran di Okinawa itu, Doss menunjukkan kepahlawanannya. Bukan dengan banyak menewaskan musuh, tetapi dengan membantu para prajurit yang terluka.

Meski tidak menembakkan satu butir peluru pun dan tidak ada senjata yang dibawa untuk melindungi diri, dia dengan gigih mengobati prajurit terluka. Dan dengan kekuatan fisik yang dimilikinya, dia tidak henti-hentinya bolak-balik menggotong serdadu dari medan terdepan peperangan ke garis belakang.

Dalam film tersebut, peristiwa peperangan yang terjadi antara AS dan Jepang digambarkan secara mendetail dan terperinci oleh sang sutradara, Mel Gibson.

Hal itu tidak mengherankan mengingat Mel Gibson dalam salah satu wawancaranya juga mengatakan bahwa dirinya ingin penonton benar-benar merasakan seperti apa yang dirasakan oleh veteran PD II. Baik luka maupun kematian dari para serdadu di kedua belah pihak digambarkan dengan vulgar, dan apa adanya.

Hal tersebut juga ingin menunjukkan bagaimana sebuah perang itu sebenarnya tidak hanya berisi kejayaan dari pihak yang menang, tetapi sebenarnya lebih banyak membuat kedukaan di semua pihak yang terlibat.

Tokoh Doss itu sendiri bukanlah figur fiksi, tetapi benar-benar merupakan prajurit AS di PD II. Doss juga merupakan satu-satunya "conscientious objector" yang menerima medali atas jasanya di PD II.

Dalam film tersebut, Doss beberapa kali dianggap sebagai orang gila karena tidak ingin memegang senjata dalam perang. Namun pertanyaan yang layak diajukan sebenarnya, siapakah yang lebih gila, orang yang tidak ingin merenggut nyawa orang lain, atau orang yang ingin membunuh sesamanya

Sebagai sebuah narasi, "Hacksaw Ridge" mengandung nilai-nilai filosofis yang mempertanyakan dasar dari moralitas peperangan itu sendiri. Selain itu, film tersebut juga meyakini bahwa keyakinan yang dimiliki oleh orang lain juga harusnya tidak dijadikan sebagai bahan lelucon.

ANTARA

Berita terkait

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

42 menit lalu

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

Film horor Vina: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara akan rilis pada 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

2 hari lalu

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.

Baca Selengkapnya

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

7 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

8 hari lalu

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

9 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

14 hari lalu

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be

Baca Selengkapnya

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

16 hari lalu

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

17 hari lalu

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.

Baca Selengkapnya

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

20 hari lalu

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.

Baca Selengkapnya

Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

22 hari lalu

Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal

Baca Selengkapnya