Kala Cok Sawitri Tampil Beda Mengenang Munir  

Reporter

Minggu, 2 Oktober 2016 09:05 WIB

Seniman menempelkan poster saat aksi pantomim peringatan 10 tahun pembunuhan aktivis HAM Munir dengan tema "Bandung Menolak Lupa", di Bandung, Jawa Barat (7/9). Mereka menuntut pemerintah SBY membuka kembali penyidikan pembunuhan Munir. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Denpasar - Seniman asal Bali, Cok Sawitri, yang aktif di bidang teater dan sastra tampil beda dalam acara Malam Menyimak Munir di Rumah Sanur-Creative Hub, Denpasar, Jumat, 30 September 2016. Di acara tersebut Cok menyanyikan empat lagu untuk mengenang aktivis hak asasi manusia Munir Said Thalib. Ia tampil bersama Akar Narwastu, mahasiswi Jurusan Film dan Televisi Institut Seni Indonesia yang bermain gitar dan harmonika.

Cok Sawitri yang mengenal sosok Munir sejak 2002, membawakan empat lagu berjudul Melawan Lupa, Sehari Setelah Kau Putuskan Cinta, Maukah Kau Jadi Kekasihku, dan Kuberikan Hatimu Sayap. "Munir membawa kebebasan untuk bersikap," katanya seusai acara Malam Menyimak Munir di Rumah Sanur-Creative Hub, Denpasar, Jumat, 30 September. "Munir selayaknya mendapat lagu, walaupun saya bukan penyanyi."

Selain Melawan Lupa, tiga lagu yang dibawakan memang terkesan lagu cinta. Namun, ujar dia, substansi dari masing-masing lagu tersebut tentang humanisme. "Itu tentang meninggalnya Munir dan sebuah kontemplasi kehidupan dia yang sederhana juga spiritual," ujarnya.

Cok menuturkan lagu berjudul Melawan Lupa adalah karya yang ia buat dua pekan lalu. Lirik di lagu tersebut menegaskan pesan kepada generasi muda untuk merawat ingatan tentang perjuangan Munir, di antaranya kasus Marsinah, Tragedi Tanjung Priok, serta Kasus Semanggi I dan II.

"Orang melakukan perayaan justru lupa tentang Munir. Maka, anak-anak muda kalau tidak berani turun ke jalan, ya lewat seni, karena menurut saya seni punya sikap politik," tuturnya. "Ada orang bersikap humanis dan gagah, Cak Munir itu lelaki paling ganteng."

Adapun Akar Narwastu tidak menentukan genre lagu saat mengiringi Cok Sawitri menyanyikan empat lagu mengenang Munir. "Dari ngobrol-ngobrol tentang Munir, kami artikulasi rasa," katanya.

BRAM SETIAWAN

Berita terkait

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

37 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Jokowi Usut Kasus Pembunuhan Munir Malah Dokumen TPF Hilang, Suciwati: Presiden Joko Widodo Pembohong

13 Oktober 2023

7 Tahun Jokowi Usut Kasus Pembunuhan Munir Malah Dokumen TPF Hilang, Suciwati: Presiden Joko Widodo Pembohong

Hari ini, 13 Oktober, 7 tahun lalu Presiden Jokowi minta Jaksa Agung usut kasus pembunuhan Munir. Malah dokumen TPF Munir hilang. Begini kata Suciwati

Baca Selengkapnya

KASUM Masih Mendiskusikan Nama untuk Diajukan ke Tim Ad hoc Kasus Munir

24 Desember 2022

KASUM Masih Mendiskusikan Nama untuk Diajukan ke Tim Ad hoc Kasus Munir

Komite Aksi Untuk Munir (KASUM) masih mendiskusikan nama untuk diajukan ke tim ad hoc Komnas HAM menyelidiki kasus Munir.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM akan Bentuk Tim Adhoc Penyelidikan Kasus Munir

23 Desember 2022

Komnas HAM akan Bentuk Tim Adhoc Penyelidikan Kasus Munir

Tim adhoc penyelidikan kasus Munir akan diumumkan pada 10 Januari 2023.

Baca Selengkapnya

Resensi Buku Mencintai Munir: Pesan untuk Melawan Lupa dan Mencintai Munir

10 Oktober 2022

Resensi Buku Mencintai Munir: Pesan untuk Melawan Lupa dan Mencintai Munir

Istri akvitis hak asasi manusia (HAM) Munir, Suciwati, merilis buku berjudul "Mencintai Munir".

Baca Selengkapnya

18 Tahun Munir Diracun: Misteri Kematian Ongen Latuihamallo Saksi Kunci Pembunuhan Munir

16 September 2022

18 Tahun Munir Diracun: Misteri Kematian Ongen Latuihamallo Saksi Kunci Pembunuhan Munir

Teka-teki kematian Munir telah 18 tahun. Ongen Latuihamallo saksi kunci pembunuhan aktivis HAM itu, ditemukan tewas saat menyetir mobil.

Baca Selengkapnya

18 Tahun Munir Dibunuh, Begini Profil Aktivis HAM Pendiri KontraS dan Imparsial Itu

8 September 2022

18 Tahun Munir Dibunuh, Begini Profil Aktivis HAM Pendiri KontraS dan Imparsial Itu

Munir aktivis HAM dibunuh dengan racun arsenik saat perjalanannya ke Belanda 7 September 2004. Kini sudah 18 tahun lamanya, dalang tak juga ditemukan

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Bentuk Tim Ad Hoc Penyelidikan Kasus Kematian Munir

7 September 2022

Komnas HAM Bentuk Tim Ad Hoc Penyelidikan Kasus Kematian Munir

Komnas HAM membentuk tim ad hoc penyelidikan pelanggaran HAM berat kasus pembunuhan Munir Said Thalib.

Baca Selengkapnya

Bambang Widjojanto Mengenang Aktivis HAM Munir: Saya Meminta Munir Gabung di YLBHI Jakarta

7 September 2022

Bambang Widjojanto Mengenang Aktivis HAM Munir: Saya Meminta Munir Gabung di YLBHI Jakarta

Sesama aktivis HAM, Bambang Widjojanto mengenang kematian Munir 18 tahun lalu. Saat itu sebagai Ketua YLBHI, ia meminta Munir gabung di Jakarta.

Baca Selengkapnya

18 Tahun Kematian Munir, Begini Kronologi Pembunuhan Aktivis HAM Itu dengan Racun Arsenik

7 September 2022

18 Tahun Kematian Munir, Begini Kronologi Pembunuhan Aktivis HAM Itu dengan Racun Arsenik

Munir Said Thalib, aktivis HAM pendiri IKontraS dibunuh dengan racun arsenik saat penerbangan Jakarta - Belanda 18 tahun lalu. Siapa dalangnya?

Baca Selengkapnya