Kritik Sosial Berpadu dalam 'Montase' Karya Wayan Jengki  

Reporter

Sabtu, 1 Oktober 2016 14:03 WIB

Penyair asal Bali, Wayan 'Jengki' Sunarta sedang membaca puisi saat peluncuran buku kumpulan puisi 'Montase' di Jatijagat Kampung Puisi, Denpasar, 29 September 2016. Bram Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh sastra Indonesia Umbu Landu Paranggi tampak khusuk duduk di tepian panggung mini Jatijagat Kampung Puisi, Denpasar. Ia tak beranjak menyaksikan berbagai pementasan dalam acara peluncuran buku kumpulan puisi 'Montase' karya penyair asal Bali I Wayan 'Jengki' Sunarta.

Peluncuran buku kesembilan karya penyair kelahiran Denpasar, 22 Juni 1975 itu juga sekaligus memperingati berdirinya Fakultas Sastra, Universitas Udayana tempat Jengki kuliah. Kepada Tempo, Jengki mengatakan bahwa kata 'Montase' sesuai dengan aneka tema puisi yang disajikan dalam bukunya.

"Ada 55 puisi yang sudah aku pilih dari jumlah 109 puisi. Semua puisi di buku ini aku buat sejak 2010 sampai 2016," katanya di Jatijagat Kampung Puisi, Denpasar, Kamis, 29 September 2016 malam.

Ia menjelaskan Montase dalam bahasa Inggris sesungguhnya lebih dekat dengan seni rupa. Namun, bisa juga pada sastra, musik, tari, atau seni lainnya. Menurut dia, secara umum Montase dapat diartikan sebagai komposisi yang dihasilkan dari percampuran unsur berbagai sumber.

“Montase dipilih sebagai judul mengacu pada keberagaman tema, ekspresi batin, dan gaya ucap yang disatukan menjadi sebuah buku yang utuh," ujarnya.

Jengki menuturkan meski banyak puisi dalam bukunya yang mengangkat tempat atau daerah sebagai subjek matter. Namun dari sana ekspresi batin hal itu berkembang ke berbagai persoalan lain, seperti kritik sosial, permasalahan lingkungan, kisah cinta, kecemasan, dan renungan spiritual. "Aku ingin judul yang unik sekaligus menghidupkan kata ini (Montase)," tuturnya.

Jengki menambahkan buku karyanya ibarat 'anak rohani' yang merangkum perjalanan kehidupannya yang berkiprah dalam dunia sastra Indonesia sejak 1990-an. Di dalam buku 'Montase', Jengki menyampaikan pemberontakannya terhadap rencana reklamasi di Teluk Benoa. Di halaman 57 buku yang diterbitkan oleh 'Pustaka Ekspresi' terdapat puisi berjudul 'Teluk Benoa' yang ditulis pada 2015.

"Aku sudah terlibat dalam gerakan dan idealisme menjaga tanah Bali. Banyak protes sosial aku bungkus bernuansa cinta," katanya. "Buku ini banyak puisi kritik, contohnya ada lima seri puisi tentang Negara Dunia Ketiga yang aku garap tahun 2013."

Adapun Umbu Landu Paranggi dalam sambutannya menuturkan sejak 56 tahun lalu mengenal kata Montase. "Di Yogyakarta lewat sandiwara radio berbahasa Jawa. Dan, Jengki mengutip kata Montase dalam bukunya," tuturnya. "Saya mensyukuri malam ini."

Selain itu Putu Bonuz pelukis asal Nusa Penida, Klungkung menilai Jengki adalah seorang penyair yang luas pengalamannya. "Jengki sering masuk ke segala sekte-sekte seni, karyanya sering merespon dari segala pegaulannya. Apapun yang menyentuh dirinya, dia tulis jadi puisi," katanya.

BRAM SETIAWAN

Berita terkait

Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional

17 hari lalu

Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional

Nikson Nababan menggunakan model NIKSON (needs, innovation, knowledge, synergy, operation and norm) dalam perencanaan pembangunan daerah berbasis data presisi.

Baca Selengkapnya

Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

28 September 2023

Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

Rohaniwan yang juga pengajar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Baskara T. Wardaya menulis buku bertajuk Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan.

Baca Selengkapnya

Konsisten Berkarya, Komunitas Saya Belajar Hidup Meluncuran Buku ke-12 di Yogyakarta

11 Juni 2023

Konsisten Berkarya, Komunitas Saya Belajar Hidup Meluncuran Buku ke-12 di Yogyakarta

Komunitas Saya Belajar Hidup konsisten berkarya dan menerbitkan buku. Komunitas menulis ini sudah berjalan selama 8 tahun dan menerbitkan 12 buku

Baca Selengkapnya

Hari Pendidikan Nasional, BRIN dan Sultanate Institute Luncurkan Buku

2 Mei 2023

Hari Pendidikan Nasional, BRIN dan Sultanate Institute Luncurkan Buku

Buku Keajaiban Negeri Emas Zabaj menjelaskan tentang kawasan Asia Tenggara dari sudut pandang pelayar abad 9 dan 10.

Baca Selengkapnya

Jelang HUT ke-68, SYL Luncurkan Dua Buku

16 Maret 2023

Jelang HUT ke-68, SYL Luncurkan Dua Buku

Dua buku perjalanan tersebut berujudul "The SYL Way: The Miracle of Hardworking" dan "The SYL Way: I Love My Job".

Baca Selengkapnya

NU Cabang Tiongkok Luncurkan Buku, Tekankan Pentingnya Santri Belajar ke Cina

7 Februari 2023

NU Cabang Tiongkok Luncurkan Buku, Tekankan Pentingnya Santri Belajar ke Cina

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok meluncurkan buku bertajuk "Santri Indonesia di Tiongkok"

Baca Selengkapnya

Wartawan Senior Tempo Arif Zulkifli Luncurkan Buku Jurnalisme di Luar Algoritma

28 Januari 2023

Wartawan Senior Tempo Arif Zulkifli Luncurkan Buku Jurnalisme di Luar Algoritma

Buku itu dibuat, kata wartawan Tempo Arif Zulkifli, untuk mencoba memberikan insight dalam pemberitaan berbentuk reportase.

Baca Selengkapnya

Rilis Buku Baru, Bamsoet Hargai Pentingnya Pertemanan

10 September 2022

Rilis Buku Baru, Bamsoet Hargai Pentingnya Pertemanan

Pertemanan dan membina jaringan menjadi kunci penting dalam perjalanan karier Bambang Soesatyo.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR RI Apresiasi Terbitnya Buku 'NKRI Harga Mati'

24 Agustus 2022

Ketua MPR RI Apresiasi Terbitnya Buku 'NKRI Harga Mati'

Merujuk aspek yuridis, gagasan negara kesatuan merupakan pengejawantahan rumusan sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia

Baca Selengkapnya

Peluncuran Buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya', Penulis: Dia Pemimpin Otentik

15 Juli 2022

Peluncuran Buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya', Penulis: Dia Pemimpin Otentik

Anies Baswedan disebut sebagai pemimpin otentik dalam peluncuran buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya'.

Baca Selengkapnya